KESEMPATAN YANG BERHARGA.
Hidup ini
singkat dan tak terduga. Kita sampai di usia yang sekarang ini tanpa terasa.
Kalau kita mengamati, maka ada juga orang atau teman yang meninggal seusia
ataupun dibawah usia kita. Ada
yang meninggal lewat sakit yang panjang. Tetapi ada yang meninggal secara
mendadak baik akibat celaka maupun penyakit yang tak terduga. Kapan kita
meninggal, berapa lama kesempatan kita hidup, kita tak tahu. Tetapi sekarang
kita masih hidup, apa yang kita harus lakukan? Apa yang perlu kita sadari
selama kita hidup ini?
Hidup itu
kesempatan untuk memilih apa yang akan kita kerjakan.
Lukas 12:13-21
ada orang kaya yang bodoh yang tidak memikirkan waktu yang akan datang, hanya
memikirkan uang. Ia tak mengumpulkan harta di sorga.Tuhan memberi kesempatan
kita untuk memilih masa depan indah di sorga, yaitu keselamatan. Kita sudah
ditebus, namun kita diberi pilihan untuk menjadi milik dunia atau milik
Kristus. Hidup itu kesempatan.
- HIDUP ITU BUKAN MILIK KITA - Galatia 2:20
Sebenarnya
Allah itu berdaulat terhadap semuanya termasuk hidup kita. Kalau kita diijinkan
kenal Kristus, maka sebenarnya Allah memilih kita untuk menjadi hambaNya.
HambaNya pasti diselamatkan dalam arti sejak sekarang sampai selamanya akan
disertai Allah dan hidup besama Allah . Memang menjadi hamba Tuhan dan
diselamatkan itu seolah terikat dan tak enak, dan secara dunia seolah tak
perlu. Tetapi bagi kita yang sudah dipilih Tuhan harus menyadari bahwa hidup
itu bukan milik kita tetapi milik Kristus.
- HIDUP HARUS KUDUS UNTUK MENGERJAKAN KESELAMATAN
( Filipi 2:12)
Orang yang
sudah menjadi milik Kristus wajib untuk mempertahankan kehidupan kudus. Baik
pendeta penginjil majelis pengurus komisi bahkan semua umat disebut hamba Tuhan
yang harus mengejar kekudusan karena Allah kita itu kudus sempurna dan tak
berkenan pada yang kurang kudus. Kekudusan adalah tuntutan Allah. Prestasi
adalah tuntutan dunia termasuk organisasi gereja. Kendala hidup kudus adalah
secara dunia dianggap fanatik, kuno, aneh, tak toleransi dan menghalangi
kebebasan manusiawi. Orang yang hidup kudus harus berjuang melawan tantangan
daging, lingkungan dunia, dan keinginan dunia. Dalam kondisi inilah kebahagiaan
orang percaya.
Sudahkah kita menyadari kesempatan ini? Apa yang akan
kita lakukan sepulang dari ibadah ini? Mari kita berjuang keras mati matian
untuk hidup kudus, karena itulah yang dikehendaki Tuhan Allah kita. Damai
sejahtera Kristus menyertai kita sekalian. Amin. (Ringkasan khotbah, Minggu 25 Agustus 2013 oleh Pdt. DANI KASTANTO)