Ringkasan khotbah, Minggu 25 Agustus 2013 oleh Pdt. DANI KASTANTO

 KESEMPATAN YANG BERHARGA.

Hidup ini singkat dan tak terduga. Kita sampai di usia yang sekarang ini tanpa terasa. Kalau kita mengamati, maka ada juga orang atau teman yang meninggal seusia ataupun dibawah usia kita. Ada yang meninggal lewat sakit yang panjang. Tetapi ada yang meninggal secara mendadak baik akibat celaka maupun penyakit yang tak terduga. Kapan kita meninggal, berapa lama kesempatan kita hidup, kita tak tahu. Tetapi sekarang kita masih hidup, apa yang kita harus lakukan? Apa yang perlu kita sadari selama kita hidup ini?
  1. HIDUP ITU KESEMPATAN -  Efesus 5:16
Hidup itu kesempatan untuk memilih apa yang akan kita kerjakan.
Lukas 12:13-21 ada orang kaya yang bodoh yang tidak memikirkan waktu yang akan datang, hanya memikirkan uang. Ia tak mengumpulkan harta di sorga.Tuhan memberi kesempatan kita untuk memilih masa depan indah di sorga, yaitu keselamatan. Kita sudah ditebus, namun kita diberi pilihan untuk menjadi milik dunia atau milik Kristus. Hidup itu kesempatan.
  1. HIDUP ITU BUKAN MILIK KITA - Galatia 2:20
Sebenarnya Allah itu berdaulat terhadap semuanya termasuk hidup kita. Kalau kita diijinkan kenal Kristus, maka sebenarnya Allah memilih kita untuk menjadi hambaNya. HambaNya pasti diselamatkan dalam arti sejak sekarang sampai selamanya akan disertai Allah dan hidup besama Allah . Memang menjadi hamba Tuhan dan diselamatkan itu seolah terikat dan tak enak, dan secara dunia seolah tak perlu. Tetapi bagi kita yang sudah dipilih Tuhan harus menyadari bahwa hidup itu bukan milik kita tetapi milik Kristus.
  1. HIDUP HARUS KUDUS UNTUK MENGERJAKAN KESELAMATAN
( Filipi 2:12)
Orang yang sudah menjadi milik Kristus wajib untuk mempertahankan kehidupan kudus. Baik pendeta penginjil majelis pengurus komisi bahkan semua umat disebut hamba Tuhan yang harus mengejar kekudusan karena Allah kita itu kudus sempurna dan tak berkenan pada yang kurang kudus. Kekudusan adalah tuntutan Allah. Prestasi adalah tuntutan dunia termasuk organisasi gereja. Kendala hidup kudus adalah secara dunia dianggap fanatik, kuno, aneh, tak toleransi dan menghalangi kebebasan manusiawi. Orang yang hidup kudus harus berjuang melawan tantangan daging, lingkungan dunia, dan keinginan dunia. Dalam kondisi inilah kebahagiaan orang percaya.
Sudahkah kita menyadari kesempatan ini? Apa yang akan kita lakukan sepulang dari ibadah ini? Mari kita berjuang keras mati matian untuk hidup kudus, karena itulah yang dikehendaki Tuhan Allah kita. Damai sejahtera Kristus menyertai kita sekalian. Amin. (Ringkasan khotbah, Minggu 25  Agustus 2013 oleh  Pdt. DANI KASTANTO)