Ringkasan khotbah Minggu, 19 Oktober 2014 Ev. KARIAMAN GEA dari GKT Jember

Upahmu besar di Sorga 
Matius 25:12-30

Dalam Matius 5:4-30 Tuhan memberikan upah bagi mereka yang setia kepada dalam menjalankan tugas yang telah dipercayakan kepada mereka.
TUHAN MEMBERIKAN TALENTA SESUAI KEMAMPUAN
Dalam perikop ini kita menemukan tiga orang hamba yang diberikan kepercayaan oleh tuannnya untuk mengelola uangnya. Hamba yang 1 menerima 5 talenta, hamba ke 2 menerima 2 talenta, hamba ke 3  menerima 1  talenta. Tuan ini memberikan uangnya  kepada hamba-hambanya dikelola menurut kesanggupan mereka. Saudara Tuhan memberikan karunia kepada kita sesuai dengan kesanggupan kita masing-masing. Namun tidak ada seorangpun diantara orang percaya yang tidak diberikan karunia oleh Tuhan, minimal Tuhan mempercayakan 1  talenta.
BAGAIMANA HAMBA-HAMBA INI MENJALANKAN TUGAS-NYA?
Setelah hamba-hamba itu menerima tanggung jawab yang diberikan kepada mereka, merekapun mengelola uang yang  mereka terima. Dalam perikop ini kita melihat ada 2 cara dalam mengelola uang yang dipercayakan
1.    Hamba Yang Bekerja Dengan Baik
Firman Tuhan mengatakan bahwa hamba yang 1 dan ke 2 segera menjalankan uang itu. Mereka mengelola talenta itu sesuai dengan tujuannya. Karena kerajinan dan kesetiaan mereka akhirya mereka berhasil.
2.    Hamba Yang Melakukan Kesalahan
Berbeda dengan hamba yang ketiga, tidak menjalankan uang itu dengan baik. Ia menyembunyikan uang tuannya itu ke dalam tanah.
Tuhan sudah memberikan kita talenta. Tidak ada seorangpun yang  percaya  kepada Tuhan Yesus  tidak memiliki talenta. Kita semua menerima talenta minimal satu talenta. Pertanyaannya adalah bagaimana kita mengelola talenta yang telah Tuhan percayakan itu. Ada yang mengatakan bahwa kita adalah pengusaha rohani, Tuhan sudah memberikan modal yang harus kita kembangkan untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan sudah memberikan kemampuan  untuk melayani Dia.

APAKAH  UPAH YANG MEREKA DAPATKAN ?
Apa yang tuan lakukan kepada hamba-hamba yang setia? Tuan itu mengatakan bahwa “baik sekali perbuatanmu itu hai hambaku yang baik dan setia”. Tuan itu memberikan pujian kepada hamba-hamba yang setia, penghargaan (“engkau telah setia dalam perkara yang kecil aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar). Pada jaman dulu ada  kebiasaan di  kerajaan bahwa orang-orang yang setia dan baik akan mendapat kedudukan yang lebih tinggi. Demikian juga dalam hal ini tuan memberikan penghargaan dengan memberika kedudukan yang lebih tinggi.
Dan yang terakhir adalah hamba-hamba yang setia merasakan kebahagiaan bersama dengan tuan mereka. Kebahagian yang tidak pernah ada habisnya. Jika kita setia dalam melayani Tuhan, maka ada sukacita yang kita dapatkan dan sukacita itu bukan hanya saat ini tetapi kekal  yaitu hidup bersama dengan Tuhan di surga.
Marilah kita bangkit untuk mengembangkan talenta yang telah Tuhan percayakan. Tuhan sudah memberikan kita modal dan marilah kita jalankan serta kembangkan sesuai dengan kemampuan kita masing-masing.
Ringkasan khotbah Minggu, 19 Oktober 2014 Ev. KARIAMAN GEA dari GKT Jember

0 komentar:

Posting Komentar