BERBAHAGIALAH ORANG YANG LEMAH LEMBUT
Matius 5:5
Dalam Injil Matius, kata lemah lembut muncul dalam
beberapa ayat dan menunjukkan karakteristik Yesus yang harus kita teladani.
Mat 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan.
Mat 21:5 "Katakan-lah kepada puteri Sion:
Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai,
seekor keledai beban yang muda.“
Paulus juga menegaskan hal yang sama, kelemah-lembutan
adalah buah yang dihasilkan orang percaya yang menjadi karakteristik hidup
mereka.
Gal 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita,
damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23 kelemahlembutan,
penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Dengan demikian Lemah lembut adalah karakter atau
sifat yg harus dihasilkan oleh orang percaya dan kita dapat belajar dari Yesus
yang dalam Mat 11:29 menyatakan “Belajarlah dari pada-Ku, karena Aku lemah
lembut dan rendah hati.”
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Lemah
lembut” mempunya beberapa arti: baik hati, tidak pemarah, peramah, tidak
bengis, suka menurut dan halus budi bahasanya.
Dalam Alkitab, secara khusus dalam bahasa Yunani,
kata lemah lembut adalah prautes
yang artinya lembut, rendah hati, dan tidak keras.
Lemah lembut disini bukan berkaitan dengan cara
seseorng berbicara, misalnya dengan suara yang lembut dan tidak keras, tetapi
lebih ditekankan pada karakter atau sikap
hidup yang dimiliki dan ditunjukkan orang percaya.
Karakter
lembah lembut tersebut nampak dalam kehidupan orang percaya dan ditunjukkan
dengan:
1.
Mempunyai sikap sabar
Yesus melayani dengan penuh kesabaran, Dia tidak
seperti orang Zelot yang pada jaman itu memberontak terhadap kekaisaran Roma,
tetapi Dia melayani dengan kasih dan pengorbanan.
2.
Mempunyai sikap rendah hati
Yesus menerima tugas yang dipercayakan Bapa
kepada-Nya dengan rendah hati. Dia bahkan menyatakan ketaatan dan kerelaan-Nya
untuk berkorban dengan mati di kayu salib.
3.
Mampu menghadapi situasi keras dgn kelembutan
Yesus menghadapi orang-orang yang memusuhi Dia, yang
menganiaya Dia dan yang menghina Dia dengan kasih. Ia tidak membalas kejahatan
mereka dengan kejahatan, tetapi Dia mendoakan mereka "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka
tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk
membagi pakaian-Nya” (Luk 23:34).
Nelson Mandela adalah tokoh yang berjuang melawan
diskriminasi RAS di Afrika Selatan. Karena perjuangannya, dia dipenjara &
disiksa selama 27 thn oleh rejim apartheit. Setelah ia dibebaskan dan ikut
Pemilu dan menang, ia kemudian menjadi presiden di Afrika Selatan. Banyak orang
berpikir bahwa Nelson Mandela akan menangkap dan menuntut keadilan dari
orang-orang yang menyiksa dan memenjarakannya. Tetapi Nelson Mandelah justru
menunjukkan sikap sebaliknya. Dia memanggil musuh-musuhnya dan memaafkan
mereka. Pada saat pelantikannya sebagai Presiden, dia bahkan mengajak Botha
presiden yang memenjarakan dia ke atas panggung. Dia mennggandeng presiden
Botha dan mengajak semua orang Afrika bekerja bersama-sama untuk membangun
kembali Afrika Selatan.
(Ringkasan khotbah 9 Maret 2014 oleh Pdt. KORNELIUS A. SETIAWAN)