Ringkasan khotbah 1 Juni 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

TUHAN MELIHAT HATI 
1 Samuel 16:1-13
Dalam bagian ini kita melihat ada perintah Tuhan yg jelas pada Samuel, yaitu utk mengurapi Daud. Waktu itu Samuel msh berdukacita, sedih krn Saul ditolak oleh Tuhan. Mengapa Tuhan menolak Saul ? Semula Saul taat ttpi akhirnya ia tdk mengikuti perintah Tuhan.  Jika kita melihat dlm perikop sebelumnya melalui Samuel Tuhan memerintahkan Saul utk mengalahkan orang Amalek, menumpas segala yg ada : semua domba, lembu, unta maupun keledai (1 Sam 15:3) mengapa orang Amalek hrs dikalahkan dan semua binatang harus ditumpas ? krn orng Amalek pernah menghalangi-halangi orang Israel keluar dari Mesir. Tetapi Saul bersama dgn rakyatnya menyelamatkan  Agag raja orang Amalek, kambing, lembu yg terbaik dan tambun dan segala yg berharga tdk ditumpas, tetapi hewan yg tdk berharga dan yg buruk saja yg ditumpas.  Alasan Saul tdk menumpas kambing, lembu yg terbaik dsb adalah utk dipersembahkan sbg korban kpd Tuhan. Namun Samuel mengatakan bhw Saul telah menolak firman Tuhan  maka Tuhan menolak menjadi raja di Israel.  Sebelum Samuel melaksanakn perintah Tuhan di sini terjadi dialog antara Samuel dgn Tuhan. Samuel mengatakan takut kalau di bunuh Saul, ttp Tuhan memberitahu spy membawa seekor lembu muda dan mengatakan bhw kedtgannya ke Betlekhen adalah utk mempersembahkan korban. Samuel mentaati perintah Tuhan dan pergi ke Betlekhem (v.4) Samuel mengundang Isai dan anak2xnya laki2x dlm upacara pengorbanan itu. Ketika anak Isai yg bernama Eliab masuk, Samuel berpikir bhw Eliab adalah orang yg akan diurapi, namun Tuhan mengingatkan jangan pandang atau lihat perawakannya yg tinggi, sebab aku tlh menolaknya. Bisa saja Samuel ini ingat pd Saul yg tinggi shg ia mengganggap ini yg akan diurapi, ternyata bukan. Kemudian Isai memanggil ABINADAB, SYAMA sampai anak ISAI yg ke 7 lewat dan Samuel mengakatakan semuanya tdk dipilih Tuhan (v.10).Samuel bertanya pd Isai, inikah anakmu semuanya ? Isai mengatakan msh tinggal yg bungsu, ttp msh menggembalakan kambing domba. Panggillah dia, sebab kita tdk akan makan sebelum ia dtg kata Samuel. BIS yg dikasihi Tuhan, ketika Daud dtg. Samuel melihat Daud kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Dan Tuhan berfirman pd Samuel,”bangkitlah urapilah dia, sebab inilah dia”. Kemudian Samuel mengurapi Daud di tengah2x saudaranya, sejak hari itu dan seterusnya Roh Tuhan berkuasa atas Daud (v.13).Dlm kisah ini kita melihat realita manusia dlm melihat : Cara pandang Samuel semula sama dgn cara pandang manusia pada umumnya melihat penampilan yg diluar, penampilan fisik à tinggi perawakannya (gagah)  Cara pandang Tuhan berbeda, Tuhan memberitahu Samuel jangan melihat yg di luar tapi lihat yg di dlm hati. Dan Samuel pun akhirnya juga mengerti bhw ke 7 anak Isai yg tdk dipilih Tuhan. Dlm kasus ini Daud di pilih mjdi raja atas inisiatip Tuhan sendiri, orang Israel tdk dilibatkan. Daud diurapi dulu, mendapat kuasa Tuhan dahulu, menang mengalahkan Goliad.Berbeda dgn Saul => Saul mjdi raja Israel atas permintaan bangsa Israel (1 Samuel 8:22 dengarkanlah permintaan mrk (bgs Israel) dan angkatlah seorang raja. Saul secara fisik memenuhi standart 1 Sam 9:2 Seorang muda yg elok rupanya, tdk ada seorangpun dari antara orang Israel yg lebih elok dari padanya lebih tinggi dari setiap orang sebangsanya (paling tinggi).   Dlm kehidupan se-hari2x kita sering melihat sesuatu secara dangkal, melihat dari luar dan tdk melihat jauh dari dlm. Bahkan termasuk kita melihat dgn cara demikian, ini juga yg tjdi pada Samuel. Penampilan dpt menipu keadaan yg sebenarnya. *) Tuhan melihat hati manusia, bukan penampilan. Sedangkan manusia cenderung melihat yg kelihatan oleh mata, baik fisik,  jabatan, pendidikan dsb. Oleh karena itu dlm bekerja, memilih kemana akan melanjutkan study, membangun relasi dgn sesama, memilih pasangan hidup, memilih calon presiden dan wakil presiden mintalah hikmat Tuhan, krn hanya Tuhan yg dpt menolong. *) Di pilih menjadi alat Tuhan adalah anugerah dan yg penting adalah kesediaan kita untuk dipakai Tuhan.     

(Ringkasan khotbah 1 Juni 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH)