Ringkasan khotbah 21 September 2014 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU (dari GKT Jember)

Melayani Tuhan – Yosua 24:14-15

Dipanggil Untuk Melayani

            Salah satu riset pertumbuhan gereja mengatakan “jika gereja mau bertumbuh, maka 60% dari jumlah keseluruhan anggotanya harus terlibat aktif dalam pelayanan”. Dari teks yang baru kita baca ini, kita dapat mengetahui bahwa Tuhan tidak menghendaki gereja-Nya untuk melayani hanya 60% saja. Tetapi, Ia menghendaki 100%. Artinya, Ia mau seluruh anak Tuhan aktif melayani-Nya. Dari 2 ayat yang kita baca yaitu 14 dan 15 ini sebanyak 7 kali diulang kata “beribadah”. 7 kali pengulangan berarti memiliki makna yang sangat penting. Mungkin kalau kita baca secara sekilas dalam terjemahaan Indonesia, kita akan mengartikannya bahwa Tuhan menuntut seisi keluarga kita untuk beribadah kepada-Nya. makna dari kata ‘beribadah’ ini jauh lebih dalam dari sekadar ‘beribadah’. kata “beribadah” dalam bahasa Ibrani yaitu “Abodah” artinya melayani. Bahasa Ibrani itu serumpun (memiliki kesamaan) dengan bahasa Arab. Kita sering mendengar kata “abdullah atau abdillah”. Abdullah atau Abdillah itu terdiri dari 2 suku kata, yaitu abdi dan allah. Abdi itu = pelayan. Artinya pelayan Allah. Abodah atau abdi itu sama artinya yakni pelayan, hamba.
            Jadi, Yosua ingin mengatakan hai seluruh umat Israel, LAYANILAH Tuhan. Kalian adalah abodah-abodah atau abdi-abdi Tuhan. Atau bahasa kerennya sekarang ini, engkau adalah hamba-hamba Tuhan. Jadi hamba Tuhan itu bukan saya saja, lz Peni saja. Tetapi semua anak Tuhan adalah abodah-Nya Tuhan, hamba Tuhan. Tuhan menuntut seisi keluarga kita bukan hanya sekedar beribadah tetapi jauh dari itu Tuhan menuntut seisi keluarga kita menjadi hamba Tuhan, melayani Tuhan.

Alasan melayani Tuhan
Ada banyak alasan orang Kristen tidak melayani Tuhan. Ada yang salah memahami konsep tentang pelayanan. Menganggap pelayanan itu sifatnya pilihan, jadi bisa iya dan bisa tidak. Melayani Tuhan itu hukumnya wajib bukan sunnah. Ketika kita menerima Kristus sebagai Tuhan maka seumur hidup kita harus melayani Tuhan.
Ada juga karena motivasi yang salah. Ia berpikir ketika ia melayani Tuhan maka ia akan mendapatkan apapun yang diinginkan hatinya. Ia akan dijauhkan dari persoalan-persoalan hidup. Ilustrasi: suatu ketika seorang pria paruh baya datang kepada seorang HT. ia berkata mulai sekarang saya tidak mau lagi menjadi orang Kristen. Setelah saya menjadi orang Kristen, usahaku mundur, anak-anakku sakit-sakitan, sering ditipu oleh rekan bisnis. Konsep orang ini keliru. Ia berpikir ketika ia menjadi orang Kristen, melayani Tuhan maka hidupnya akan nyaman. Artinya jika ia telah memberikan sesuatu kepada Tuhan maka ia akan mendapatkan sesuatu juga dari Tuhan. Jadi, alasan ia menjadi Kristen karena ia akan mendapatkan sesuatu.
Perhatikan Alkitab baik-baik. Tuhan menginginkan umat Israel menjadi hambanya. Menjadi pelayannya bukan lagi agar orang Israel mendapatkan sesuatu dari Tuhan. Justru sebaliknya, karena orang Israel sudah mendapatkan sesuatu dari Tuhan, sudah diberkati oleh Tuhan, maka Tuhan menuntut mereka untuk mengucap syukur dengan melayani Tuhan. Apa yang dikatakan yosua pasal 24: yosua mengumpulkan tua-tua, para hakim dan pengatur pasukann: (a) Tuhan telah memberkati Abraham, Ishak dan Yakub dengan memberikan Kanaan  (b )Melepaskan mereka dari perbudakan Mesir dengan mengutus Musa dan Harun (c) Menyeberangi laut Teberau, memberikan manna dan tiang api dan tiang awan(d) Memberikan kekuatan untuk menumpas bangsa-bangsa yang ada di Kanaan
(e) Memberikan tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madu.
Perhatikan baik-baik. Allah terlebih dahulu berkarya bagi umat Israel dengan memberikan pertolongan dan pemeliharaan. Selanjutnya, Allah menginginkan umat-Nya untuk bersyukur dengan melayani-Nya. Jadi, kita melayani karena Allah telah memberkati kita bukan kita melayani agar Allah memberkati kita.
Ringkasan khotbah 21 September 2014 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU
(dari GKT Jember) i ges � - y 8k� �� elayani hanya 60% saja. Tetapi, Ia menghendaki 100%. Artinya, Ia mau seluruh anak Tuhan aktif melayani-Nya. Dari 2 ayat yang kita baca yaitu 14 dan 15 ini sebanyak 7 kali diulang kata “beribadah”. 7 kali pengulangan berarti memiliki makna yang sangat penting. Mungkin kalau kita baca secara sekilas dalam terjemahaan Indonesia, kita akan mengartikannya bahwa Tuhan menuntut seisi keluarga kita untuk beribadah kepada-Nya. makna dari kata ‘beribadah’ ini jauh lebih dalam dari sekadar ‘beribadah’. kata “beribadah” dalam bahasa Ibrani yaitu “Abodah” artinya melayani. Bahasa Ibrani itu serumpun (memiliki kesamaan) dengan bahasa Arab. Kita sering mendengar kata “abdullah atau abdillah”. Abdullah atau Abdillah itu terdiri dari 2 suku kata, yaitu abdi dan allah. Abdi itu = pelayan. Artinya pelayan Allah. Abodah atau abdi itu sama artinya yakni pelayan, hamba.
            Jadi, Yosua ingin mengatakan hai seluruh umat Israel, LAYANILAH Tuhan. Kalian adalah abodah-abodah atau abdi-abdi Tuhan. Atau bahasa kerennya sekarang ini, engkau adalah hamba-hamba Tuhan. Jadi hamba Tuhan itu bukan saya saja, lz Peni saja. Tetapi semua anak Tuhan adalah abodah-Nya Tuhan, hamba Tuhan. Tuhan menuntut seisi keluarga kita bukan hanya sekedar beribadah tetapi jauh dari itu Tuhan menuntut seisi keluarga kita menjadi hamba Tuhan, melayani Tuhan.

Alasan melayani Tuhan
Ada banyak alasan orang Kristen tidak melayani Tuhan. Ada yang salah memahami konsep tentang pelayanan. Menganggap pelayanan itu sifatnya pilihan, jadi bisa iya dan bisa tidak. Melayani Tuhan itu hukumnya wajib bukan sunnah. Ketika kita menerima Kristus sebagai Tuhan maka seumur hidup kita harus melayani Tuhan.
Ada juga karena motivasi yang salah. Ia berpikir ketika ia melayani Tuhan maka ia akan mendapatkan apapun yang diinginkan hatinya. Ia akan dijauhkan dari persoalan-persoalan hidup. Ilustrasi: suatu ketika seorang pria paruh baya datang kepada seorang HT. ia berkata mulai sekarang saya tidak mau lagi menjadi orang Kristen. Setelah saya menjadi orang Kristen, usahaku mundur, anak-anakku sakit-sakitan, sering ditipu oleh rekan bisnis. Konsep orang ini keliru. Ia berpikir ketika ia menjadi orang Kristen, melayani Tuhan maka hidupnya akan nyaman. Artinya jika ia telah memberikan sesuatu kepada Tuhan maka ia akan mendapatkan sesuatu juga dari Tuhan. Jadi, alasan ia menjadi Kristen karena ia akan mendapatkan sesuatu.
Perhatikan Alkitab baik-baik. Tuhan menginginkan umat Israel menjadi hambanya. Menjadi pelayannya bukan lagi agar orang Israel mendapatkan sesuatu dari Tuhan. Justru sebaliknya, karena orang Israel sudah mendapatkan sesuatu dari Tuhan, sudah diberkati oleh Tuhan, maka Tuhan menuntut mereka untuk mengucap syukur dengan melayani Tuhan. Apa yang dikatakan yosua pasal 24: yosua mengumpulkan tua-tua, para hakim dan pengatur pasukann: (a) Tuhan telah memberkati Abraham, Ishak dan Yakub dengan memberikan Kanaan  (b )Melepaskan mereka dari perbudakan Mesir dengan mengutus Musa dan Harun (c) Menyeberangi laut Teberau, memberikan manna dan tiang api dan tiang awan(d) Memberikan kekuatan untuk menumpas bangsa-bangsa yang ada di Kanaan
(e) Memberikan tanah Kanaan yang berlimpah susu dan madu.
Perhatikan baik-baik. Allah terlebih dahulu berkarya bagi umat Israel dengan memberikan pertolongan dan pemeliharaan. Selanjutnya, Allah menginginkan umat-Nya untuk bersyukur dengan melayani-Nya. Jadi, kita melayani karena Allah telah memberkati kita bukan kita melayani agar Allah memberkati kita.
Ringkasan khotbah 21 September 2014 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU
(dari GKT Jember) 

0 komentar:

Posting Komentar