PERHENTIAN TERAKHIR
Ibrani
4:1-13
dalam kehidupan sehari-hari kita mengetahui kapan perlu istirahat, misalnya setelah capek bekerja atau mengantuk. Namun kita juga perlu mengetahui bahwa alkitab memberitahukan untuk masuk pada
perhentian terakhir.
Hari perhentian itu ada 3 :
1. Hari perhentian dalam arti berhenti
pada hari ke tujuh atau disebut perhentian
Sabat. – menyatakan perintah – aturan. Tuhan berhenti berkarya (v.4),
Tuhan menguduskan hari Sabat. Dan umat Tuhan diberi kesempatan untuk beristirahat dari pekerjaannya supaya datang beribadah
pada Tuhan. Hari perhentian yang di sebut Sabat ini ditujukan untuk semua
orang, baik yg sdh percaya Tuhan Yesus maupun yg belum percaya. Jika kita perhatikan anak2x
sekolah libur, kantor2x kebanyakan tutup, Perusahaan pemerintah maupun swasta
juga kebanyakan libur. Mengapa libur ? krn memang perlu istirahat kalaupun ada
yg tidak libur itu tergantung pilihan mereka. Yang jelas Tuhan sdh kasih contoh
pd hari sabat Ia berhenti berkarya.
2. Perhentian umat Israel di Kanaan – menyatakan tempat Kanaan .
Umat Israel sudah melihat karya Allah ketika mrk menyeberang sungai Yordan keluar dari Mesir, Tuhan membebaskan dari
perbudakan di Mesir namun mereka tdk segera dpt memasuki tanah perjanjian yaitu
tanah Kanaan krn mereka tidak taat, tidak percaya pada janji Tuhan. Mereka melihat orangnya besar2x, kuat dsb. Mrk
takut, mrk tdk percaya jika Tuhan akan
menolong mrk. Setelah mrk taat baru mrk
masuk ke Kanaan bersama Yosua.
3. Perhentian terakhir atau perhentian
kekal atau perhentian pada masa yang akan datang – menyatakan tempat
Surga
Perhentian terakhir dapat terjadi
sewaktu-waktu pada siapapun namun tdk
tahu kapan waktunya. Penulis Kitab
Ibrani menyadari adanya hari Perhentian terakhir ini sehingga mengingatkan spy
jangan spt bangsa Israel :
1. Waspada atau hati2x spy jangan ada seorang diantara
jemaat di Ibrani yg dianggap ketinggalan walaupun janji masuk ke dlm perhentian
msh berlaku (v.1)
Penulis Ibrani ini mengingatkan spy jemaat di Ibrani
tdk spt umat Israel yg sdh mendengar kabar baik bahkan sdh menyaksikan,
mengalami pemeliharaan Allah dan Allah sdh menyatakan kuasa-Nya dgn berbagai
tanda dan mujizat namun mereka tidak percaya dengan janji Tuhan. Tuhan sdh
memelihara mrk dgn
mengirimkan mana dan burung puyuh tapi mrk msh juga bersungut2x dan minta
kembali ke Mesir. Jemaat di Ibrani ini
mendengar kabar keselamatan, spt bangsa Israel ttp merasa apa yg mrk dengar tdk berguna sehingga
mereka tdk bertumbuh bersama iman mrk (v.2). Ini menyedihkan firman Tuhan
diberitakan tapi dianggap tdk berguna.
Dan yg lebih menyedihkan lagi adalah lebih dulu mendengar kabar kesukaan tdk
masuk ke tempat perhentian krn ketidaktaatan mrk. Artinya Tuhan menghendaki
taat jika kita ingin berada di tempat
perhentian kekal - Sorga. Perlu percaya dan taat. Dlm ayat 11 lebih jelas dikatakan “karena itu
baiklah kita berusaha utk masuk ke dalam perhentian itu, spy jangan seorang pun jatuh karena mengikuti
contoh ketidak taatan itu juga”. Jangan nyontoh yg tdk taat. Tuhan Yesus
pernah berkata di Matius 7:21 Bukan orang yang berseru
kepada-Ku;”Tuhan, Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan Surga, melainkan
dia ygmelakukan kehendak Bapa-Ku yg di Sorga”. Perkataan Tuhan Yesus ini tdk dpt ditawar2x
krn kita msh punya kesempatan bernafas, kesempatan hidup, dan Tuhan tlg kita
dengar, ngerti dan melakukan FT. Kecuali kita dengar kabar keselamatan, percaya
lalu meninggal, ini enak sekali dan menyenangkan tapi kita tdk spt itu. Lebih
lama kita hidup lebih lama kita dituntut taat, lebih dulu dengar kabar baik
lebih dulu dituntut taat. Hidup lama atau tidak , itu tetap anugerah Tuhan
demikian juga kita lebih dulu dengar FT atau baru kemudian dengar firman Tuhan
itu pun anugerah Tuhan. Hanya satu yg Tuhan mau TAAT alias nurut.
2. Kita bertanggung jawab kepada Tuhan (v.13)
Seluruh kehidupan kita kelihatan sangat jelas di hadapan Tuhan. Dengan
firman-Nya kita dapat mengerti janji Tuhan, percaya pada yg Tuhan janjikan, FT
dalam satu sisi menyakitkan – dikatakan lebih tajam dari pedang bermata dua
manapun, artinya FT menegur dosa manusia, kesalahan manusia, biasanya ditegur itu tdk senang namun dalam
sisi yg lain FT menghiburkan, mengarahkan utk yg benar sesuai firman Tuhan dan
akhirnya berada di tempat perhentian kekal yg Tuhan sediakan.
Marilah kita taat dan sungguh percaya kepada Tuhan Yesus. Jangan sampai
Tuhan tidak mengenal kita atau ketinggalan karena ketidaktaatan. Tuhan menolong
kita.
Ringkasan khotbah Minggu, 10 Mei 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH