VIDEO RETREAT KEUARGA


Ringkasan khotbah, Minggu 8 Desember 2013 oleh Ev. INDRI TEKNO WIDJOYO

Tokoh Yusuf 
(Matius 1:18-25) 
 Kalau kita belajar tokoh Alkitab, tentu tujuannya sudah pasti akan meneladani tersebut dalam kehidupan kita. Yusuf berasal dari Yudea keturunan Daud. Teladan apa yang dapat di teladani ? 1. Yusuf seorang bapa yang bertanggung jawab Dalam menghidupi kehidupan Tuhan Yesus sejak kecil dan ke empat anak Yusuf dan Maria, Yusuf bertanggung jawab penuh terhadap mereka. Maka sebagai suami dan orang tua Kristen harus bertanggung jawab terhadap keluarga. 2. Yusuf seorang yang tulus hati – Matius 1:19 Dalam terjemahan bahasa Inggris tulus diterjemahkan benar dan adil. 3. Yusuf seorang yang penuh ketaatan *) Waktu Yusuf bertunangan dengan Maria Tuhan menyuruh Yusuf mengambil Maria sebagai isterinya dan Yusuf mentaati. *) Waktu kunjungan orang majus, Tuhan menyuruh Yusuf membawa Yesus ke Mesir, Yusuf taat. *) Waktu Yusuf dan keluarga di Mesir, Herodes meninggal, Tuhan menyuruh Yusuf dan keluarga kembali ke Israel dan Yusuf pun taat. *) Setelah Arkhelaus menggantikan Herodes ayahnya, Tuhan menyuruh mereka ke tanah Galilea dan tinggal di Nazaret, Yusuf taat. Pergumulan-pergumulan Yusuf : 1. Pergumulan kehamilan Maria Demi menjaga nyawa Maria, Yusuf bemaksud meninggalkan Maria secara diam-diam karena wanita yang hamil diluar nikah akan dirajam batu. 2. Pergumulan dalam mendidik Yesus yang adalah Allah, seperti syair lagu yang dinyanyikan Michael Card, antara lain berbunyi demikian : “Bagaimana mungkin bayi ini dalam pelukanku, dimana aku tahu Dia bukan milikku. Bukan dari dagingku, bukan dari tulangku. Tapi Bapa biarkan bayi ini menjadi anak dalam cinta kasihku dan seterusnya. Tak ada seorangpun yang tidak bergumul dalam dalam dunia ini, dalam pergumulan hendaklah kita ingat : *) Pada suatu hari pergumulan seberat apapun akan berlalu *) Jangan biarkan Iblis mengambil sukacita dan damai sejahtera yang telah Tuhan sediakan saat pergumulan datang. *) Dalam pergumulan tetaplah melakukan tugas dan kewajiban sambil terus beriman dan memandang pada-Nya. (
Ringkasan khotbah, Minggu 8 Desember 2013 oleh Ev. INDRI TEKNO WIDJOYO)