Ringkasan khotbah Minggu, 22 Juni 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH


PERUMPAMAAN TENTANG PENABUR 
Matius 13:1-8; 18-23
Identitas penabur di sini tidak disebutkan, tetapi sesuai dengan perumpamaan selanjutnya, jelas penabur itu adalah Kristus sendiri dan orang-orang yang mewakili Dia
Ketika penabur menyebarkan benihnya, jatuh pada 4 jenis tanah :
1. Sebagian benih jatuh di pinggir jalan. Lalu dtglah burung dan memakannya sampai habis (v.4) Tuhan Yesus menjelaskan setiap orang yg mendengar firman Tuhan ttpi tdk mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yg ditaburkan dlm hati orang itu (v.19).  Mengapa tdk mengerti ? krn si jahat tlh memakan benih yg telah ditaburkan tsb.  Si jahat sangat tdk senang dgn orang yg mendengar FT, shg ia berusaha merapasnya.  Mengapa mendengar tapi tdk mengerti ? penyebabnya bisa ber-macam2 : waktu mendengar mungkin ngantuk krn capek, melamun, bicara dgn yg di samping kanan atau kiri mumpung ketemu, balas sms atau kirim sms, acuh tak acuk dsb.
2. Sebagian benih jatuh di tanah yang berbatu-batu, yg tdk banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, krn tanahnya tipis. Ttpi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering (v.5-6). Benih yang ditabur di sini akan cepat tumbuh tetapi  akarnya tdk kuat  shg tanaman itu layu dan kering ketika kena panas matahari. Artinya orang ini segera  menerimanya dgn gembira ttpi ia tdk berakar dan tahan sebentar saja. Apabila dtg penindasan  atau penganiayaan krn firman itu, org itu pun segera murtad. Ini menggambarkan setiap orang yg mendengar FA langsung menerima dgn sukacita namun hanya sementara, tdk berakar kuat, bertahan sebentar saja shg ketika mengalami penderitaan (masa2x yg sulit) atau penganiayaan atau ujian krn imannya, maka orang tersebut tdk percaya lagi pada kebenaran FA. Senang mendengar khotbah yg bagus namun tdk mau dibentuk oleh FT shg tingkah lakunya tdk berubah. Hanya bertahan sebentar shg tdk mendapatkan kebahagiaan yg Tuhan janjikan.      
3. Sebagian jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati (v.7). Dlm satu sisi duri mrp pelindung yg baik jika digunakan sbgi pagar dari benih, namun akan membahayakan jika duri itu menghimpit tanaman krn tanaman itu akan mati. Benih yg jatuh di semak duri Ini mrpkan gambaran bhw setiap orang percaya yg mendengar firman Tuhan, namun kekuatiran mengalihkan firman Tuhan dlm hidupnya. Kekuatiran itu akan menjerat, menyusahkan bahkan melukai, menghambat  utk mendapatkan berkat dari FT, menghambat semangat melayani, mematikan perasaan yg baik, banyak kuatir hanya akan merugikan diri sendiri. sedangkan Tipu daya kekayaan menghimpit firman itu artinya menaruh harapan pd kekayaan, hidup bergantung pd kekayaan bukan bergantung pd Allah. Jika demikian maka sesorang tdk akan berbuah. Setiap orang termasuk kita pernah kuatir namun jangan biarkan kekuatiran menguasai hidup kita, janganlah mengandalkan apa pun yg kita miliki tetapi marilah k
ita bergantung pada Tuhan shg ketika menghadapi himpitan apa pun kita dpt menghasilkan buah spt yg Tuhan kehendaki : sabar, setia, mengasihi Tuhan, mengasihi sesama dsb.  
 4. Sebagian jatuh di tanah yg baik lalu berbuah : ada yg 100 kali lipat, ada yg 60 kali lipat, 30 kali lipat (v.8). Ini mrp gambaran dari orang yg mendengar dan mengerti, dan krn itu ia berbuah (v.23). Di Galilea tanah yang subur mampu menghasilkan panen spt yg dikatakan Tuhan Yesus  ini. 100, 60, 30 kali lipat menunjukkan jumlah yg bervariasi menggambarkan  sangat banyak, banyak dan sedikit. Benih yg ditabur akan bertumbuh dan berbuah di tanah yg baik. Demikian pula dgn setiap orang percaya akan menghasilkan buah sesuai dgn yg Tuhan inginkan apabila berbuat sesuai dgn firman Tuhan. Berada di manakah posisi kita saat ini ? Mintalah pertolongan Tuhan spy kita dapat menghasilkan buah spt yg

Tuhan kehendaki. Ringkasan khotbah Minggu, 22 Juni 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

Ringkasan khotbah 15 Juni 2014 oleh Ev. ELANI

PANGGILAN PELAYANAN
Kolose 3:23-24

            Setiap orang dalam hidupnya lebih senang jika dilayani daripada melayani. Ini adalah gambaran manusiawi yang dihadapi banyak orang. Namun sebagai orang percaya harus menyadari bahwa setiap orang percaya dipanggil untuk melayani. Kenyataan ini sering disalah mengerti  karena adanya konsep yang salah. Ada orang berpikir  melayani karena kebutuhan atau pun keterpaksaan. Akibatnya seseorang hanya berfokus pada diri sendiri dan kurangnya motivasi untuk melayani.

          Bagi orang percaya selayaknya memiliki konsep yang benar tentang pelayanan. Ada 2 konsep penting yang perlu dimengerti seseorang :

1.   Pelayanan adalah panggilan Allah. Ini adalah hal istimewa karena tidak setiap orang dipanggil untuk melayani. Panggilan pelayanan terjadi  karena  kita dipercaya untuk melayani,  kita dipakai secara khusus untuk    tujuan    khusus  dan kita mendapat otoritas untuk melayani. Otoritas berarti mendapat wewenang dan kuasa untuk melayani .

2.   .Pelayanan harus dilakukan dengan pengabdian. Ciri dari seorang hamba adalah “mengabdi” artinya memberi diri dengan sepenuhnya untuk  mengerjakan pekerjaan dengan baik. Setiap tuan mencari hamba supaya hamba mengerjakan pekerjaan dengan pengabdian, yaitu dengan sepenuh hati.  Sebagai  orang yang menyadari pelayanan sebagai panggilan, kita melihat pada kebutuhan yang ada, dengan kemampuanmu, maka anda melayani dan tidak lagi  main-main, namun harus serius dalam pelayanan.
Bagaimana dengan kehidupan kita ? Ingatlah bahwa Tuhan memanggil kita untuk melayani Dia. Karena itu hal terpenting  yang perlu kita lakukan adalah memiliki pengabdian untuk melayani Dia dengan penuh sukacita. Selamat melayani, amin
(Ringkasan khotbah 15 Juni 2014 oleh Ev. ELANI)