TOKOH
YEREMIA
(Yeremia 19:14-20:6)
Tentu kita
semua pernah menghadapi realita yang sulit.
Alkitab juga mencatat mengenai kisah Nabi Yeremia
yang juga menghadapi realita yang sulit. Tuhan mengutus Yeremia melayani umat
Tuhan di Yehuda dan Yerusalem, yang saat itu mereka meninggalkan Tuhan (19:4)
dan mempersembahkan korban bakaran pada Baal (19:5).
Yeremia diberitahu oleh Tuhan bahwa Tuhan akan
mengirimkan malapetaka pada mereka.
Tuhan juga menyuruh Yeremia menyampaikan informasi ini pada mereka. Tentu Yeremia harus memilih apakah perintah
Tuhan ini akan ia sampaikan atau tidak.
Jika tidak disampaikan tentu ia tidak sejahtera, ia
merasa harus menyampaikan, ia tidak sanggup menahan info yang harus di
sampaikan (v.9) Walaupun jika disampaikan tentu umat Tuhan tidak senang dengan Yeremia karena
menyampaikan berita yang tidak menyenangkan, membuat mereka takut, benci dan marah. Yeremia diperhadapkan
pada kenyataan yang sulit, karena ia sudah tahu apa yang akan terjadi dan Tuhan
menyuruhnya supaya disampaikan, namun jika disampaikan Yeremia harus siap
menerima segala resiko.
Yeremia harus memilih dan ia lebih memilih
menyampaikan kabar yang tidak menyenangkan itu dan ia pun mesti siap menerima
resikonya. Ternyata benar setelah Yeremia menyampaikan kabar mengenai
malapetaka yang akan menimpa umat Tuhan, ia harus menanggung resikonya yaitu
Yeremia dipukul dan dipasung oleh Imam PASYHUR yang waktu itu menjabat sebagai
kepala rumah ibadah (v.1-2)
Pasung adalah alat untuk menghukum orang berupa kayu
apit atau kayu berlubang yang dipasang pada kaki, tangan dan leher è orang yang dipasung : tidak dapat
bergerak kakinya, tangannya dan lehernya.
Akan tahankah Yeremia apabila pemberitaannya
terus-menerus ditolak bahkan dirinya diancam dengan kekerasan bila ia masih
terus berbicara menyampaikan kebenaran firman Allah dengan setia ?
Keberanian luar biasa dari Yeremia mengumumkan
penghukuman Tuhan atas Pasyhur dan umat Yehuda (v.3-6).
Setelah Pasyhur mengeluarkan Yeremia dari pasungan,
Yeremia tetap memberitahukan :
*) Pada Pasyhur pribadi è Tuhan akan menyebut namamu bukan
Pasyhur, melainkan kegentaran v.3
*) Tuhan akan membuatmu gentar dan semua sahabat
Pasyur gentar oleh pdang musuh di depanmu sendiri. Seluruh umat Tuhan di Yehuda
akan di serahkan pada raja Babel lalu raja akan menngakut mereka ke pembuangan
di Babel serta mereka akan mati oleh pedang v.4
*) Semua harta benda di kota Yehuda : harta yg
berharga akan dijarah oleh musuh, dikumpulkan lalu dibawa ke Babel v.5
*) Pashur dan semua orang yang dirumahnya (Pasyhur
dan keluarganya akan ditangkap dan akan
di bawa ke Babel). Di sana engkau akan mati dikuburkan demikian pula dgn
sahabat-sahabatmu yang mendengarkan kebohongan-kebohonganmu.
Mendengar nubuat penghukuman yang di berikan Tuhan
pada Pashur; Yeremia juga manusia biasa ia tertekan, mengeluh, putus asa.
Pesan dan nubuat yang Allah percayakan untuk Yeremia
sampaikan telah membuat ia menjadi bahan olokan orang sebangsanya (7b). Tetapi
meskipun Yeremia mengalami hal yang demikian, Yeremia merasa Tuhan MENYERTAI
DIA seperti pahlawan yang gagah (v.11).
Dengan demikian Yeremia tahu Tuhan memberikan keberanian, kekuatan,
penghiburan, penyertaan bagi dia dalam melaksanakan perintah Allah walaupun itu
sangat sulit bahkan dengan resiko yang menyedihkan, menyakitkan tidak dapat
dihindari. Namun semua itu dapat dihadapi berkat PENYERTAAN TUHAN.
Melalui kehidupan Yeremia ini kita melihat :
1.
Keberanian
Yeremia dalam menyampaikan perintah Tuhan.
2.
Ketaatan
Yeremia hidup sesuai dgn firman Tuhan walaupun ada resiko yang menyedihkan,
menyakitkan
3.
Tuhan
berpihak pada yang hidup benar : memberi kekuatan, penghiburan dan penyertaan.
4.
Tuhan
memberikan peringatan lebih dahulu sebelum memberikan hukuman.
5.
Hukuman tdk
dapat dihindari ketika umat Tuhan hidupnya menyimpang dari kehendak Tuhan.
(Ringkasan khotbah, Minggu 4 Agustus 2013 oleh Lz. Ev. ANAM ENI ASIH)