JADILAH
SEPERTI YANG ENGKAU KEHENDAKI
Ibrani
4:14-16
Orang yang bisa membebaskan seorang narapidana
dari hukuman, bukanlah sesama narapida,
bukan orangtuanya, juga bukan tetangganya, melainkan hakim dalam pengadilan.
Kenapa? Karena hakim mempunyai kuasa hukum untuk menetapkan hukuman atau
membebaskan seseorang dari hukuman. Sama
halnya dengan kita, ketika kita berdosa, siapa yang bisa mengampuni kita, dan
kepada siapa kita harus bersandar? Hanya Allahlah yang berkuasa untuk
mengampuni kita, sebab dosa merupakan sebuah pelanggaran terhadap hukum
Allah. Namun bagaimana caranya kita
dapat menghadap Allah yang suci itu dan meminta pengampunan? Bukankah kita yang
berdosa itu tidak layak menghadap Allah yang suci?
Satu-satunya
jalan yang disediakan Allah adalah melalui Yesus. Yesuslah yang punya kuasa untuk menolong kita
menghadap Allah. Ibrani 4:14 berkata bahwa Yesus telah melintasi langit.
“Melintasi” artinya telah melampaui, melewati satu area. Untuk mengerti maksud
dari kata “melintasi,” kita harus mengerti konteks jabatan Imam besar. Dulu
pada masa PL, seorang Imam Besar memiliki satu tugas khusus satu kali dalam
setahun. Dia harus “melintasi” ruang kudus untuk menuju ruang maha kudus yang
dibatasi tabir pembatas. Dia masuk ke dalam ruangan paling kudus dalam rumah
Tuhan untuk menghadap hadirat Tuhan. Di situlah Imam Besar menjadi perantara
antara umat Tuhan dengan Tuhan, untuk meminta pengampunan dosa kepada Tuhan
dengan mempersembahkan korban.
Imam besar melintasi ruang kudus ke
ruang maha kudus, tapi Yesus, Imam Besar Agung kita telah melintasi
langit. Ibrani 9:24 berkata: “Sebab
Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya
merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri
untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.” Dia telah masuk ke
ruangan yang terkudus, yaitu sorga. Tidak sekali dalam setahun, tapi
selama-lamanya. Yesus membukakan tabir pembatas antara kita dengan Allah untuk
selamanya. Dan ketika tabir itu terbuka, maka kita dapat memohon pengampunan
dosa kepada Allah.
Dari bagian ini kita bisa mengerti
bahwa Kristus itu adalah Pribadi yang superior dibandingkan dengan apapun di
dunia ini. Ia adalah pencipta dan penopang segala ciptaan-Nya. Ia mengerti
perjalan detail kehidupan umat-Nya. Itulah sebabnya kita harus percaya terhadap
segala sesuatu yang telah dirancangkan oleh-Nya. Percayalah, apapun yang
terjadi di dalam kehidupan kita saat ini, itu adalah rancangan terbaik. Dan ada
maksud Tuhan di dalamnya.
Ringkasan
khotbah Minggu, 6 Maret 2016 oleh Lz.
HERMAN NAPITUPULU