Ringkasan khotbah Minggu, 15 Maret 2015 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU

Diingat Sebagai Pribadi Yang Rendah Hati
Luk 7:36-39; Mat 26:13
Ada satu pepatah yang berkata, “gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang dan manusia mati meninggalkan nama”. Artinya adalah yang berharga/bernilai dari gajah ketika mati adalah gadingnya. Demikian juga dengan harimau, kalau ia mati, yang bernilai itu belangnya (pakaian dari kulit harimau mahal bukan?) Namun, kalau manusia mati, yang berharga dari manusia itu bukan hartanya, kedudukannya, keturunannya, tetapi nama baiknya yakni kelakuan, sifatnya dan kepribadiannya. Kita akan belajar dari satu tokoh yang selalu dibaca, dikenang dan diingat secara positif  karena kepribadiannya yang rendah hati dan cinta Tuhan.
Melayani dengan Rendah Hati
Ketika perempuan ini mendengar bahwa Yesus ada di rumah orang Farisi, ia pun datang ke rumah orang farisi itu untuk bertemu dengan Yesus. Sebenarnya, bukan perkara yang mudah untuk datang ke rumah orang farisi dengan latar belakangnya sebagai perempuan yang berdosa. Biasanya kalau perempuan berdosa berarti seorang PELACUR. Ia tahu resikonya, ia akan ditolak, diolok-olok oleh orang disekitarnya. Tetapi perempuan itu melepaskan harga dirinya. Ia merendahkan dirinya dari semua cercaan orang banyak. Selain itu, Alkitab menceritakan setelah bertemu dengan Tuhan Yesus, ia membasahi kaki Yesus dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya serta meminyakinya dengan minyak wangi. Tindakan yang dilakukan perempuan ini diluar kebiasaan wanita-wanita Yahudi pada masa itu. Di dalam budaya Yahudi, rambut seorang wanita tidak dibiarkan terurai di tempat umum. Biasanya, hanya suaminya saja yang melihat rambut wanita terurai. Jadi, kalau wanita Yahudi keluar rumah, maka mereka akan menutupi rambutnya dengan kain atau seperti orang sedang mengenakan jilbab karena bagi orang Yahudi rambut itu adalah symbol kehormatan.
Tetapi, perempuan ini justru melepaskan harga dirinya di hadapan Yesus dan orang-orang yang hadir pada saat itu. Ia membiarkan rambutnya terurai. Dan tidak hanya dibiarkan terurai, tetapi ia memakai rambutnya untuk menyeka kaki Yesus. Inilah praktek kerendahaan hati yang ditunjukkan oleh wanita ini. Arti rendah hati menurut Alkitab yaitu “orang yang miskin di hadapan Allah dan menyadari kebutuhan mereka terhadap Allah”.Jadi, wanita ini adalah orang yang rendah hati. Yang tidak menyombongkan dirinya baik di hadapan orang-orang Farisi dan terutama di hadapan Tuhan Yesus.
Respon  Yesus

Tuhan akan membela orang yang rendah hati. Jemaat yang dikasihi Tuhan, seringkali kita salah melangkah di dalam hidup ini. Ketika kita dihina, dicemooh, dituding-tuding kita kalap dan seperti orang kebakaran jenggot. Dan yang lebih menyedihkan, kita memakai cara-cara dunia untuk menyelesaikannya. Kita akan segera membalas dan cari dukungan orang lain untuk melampiaskan amarah kita. Mari kita belajar dari wanita ini. Ia dipandang sinis dan dihina tetapi ia tidak membalasnya. Justru, ia tetap setia untuk melayani Tuhan dengan terus menangis dan menyeka kakinya. Coba kita perhatikan, saat ia tidak membalas, justru Allah yang berperkara baginya. Tuhan sendiri yang membelanya
(a) "Engkau bahkan tidak menyuruh orang membawakan air untuk membasuh kaki-Ku saat Aku masuk, letih dan kotor karena perjalanan, dan air itu dapat menyegarkan-Ku. Tetapi dia telah berbuat jauh lebih banyak: dia telah membasahi kaki-Ku dengan air mata. air mata kasih penyesalan dan pengucapan syukur, air mata duka-cita karena dosa, dan menyekanya dengan rambutnya, sebagat tanda kasihnya yang besar kepada-Ku."
(b) "Engkau bahkan tidak mencium pipi-Ku" (ungkapan yang; lazim untuk menyambut teman dengan sepenuh hati. "tetapi perempuan ini tiada henti-hentinya rnencurm kaki-Ku (ayat 45), untuk mengungkapkan kasih dan kerendahatian yang mendalam."
(c) "Engkau tidak menyediakan sedikit minyak, seperti yang biasa dilakukan orang, untuk meminyaki kepalaku, tetapi ia telah mencurahkan sebotol minyak wangi berharga ke kaki-Ku (ayat 46). Perbuatannya jauh melebihi engkau."
2. Tuhan mengingatnya dan diingat oleh orang-orang percaya.
Ketika kita meninggalkan dunia ini, siapakah kita akan diingat oleh Tuhan dan sesama kita di dunia ini. FT mencatat bahwa perempuan berdosa ini akan selalu diingat sebagai orang yang rela mengorbankan harga dirinya dan harta miliknya untuk kemuliaan Tuhan. Bagaimana dengan kita? Siapakah kita akan diingat. Sebagai orang tua, sebagai anak. Apakah kita menjadi anak yang berbakti kepada orang tua? Sebagai jemaat GKT Pos PI Bondowoso? Apakah kita akan diingat sebagai jemaat yang acuh tidak acuh. Biang onar, suka gossip atau kita dikenal sebagai orang yang melayani dengan rendah hati ?
 Mari kita belajar seperti wanita ini. Ia memiliki kepribadian yang rendah hati sehingga ia dibela Tuhan dan diingat oleh Tuhan dan direkomendasikan oleh Tuhan untuk diingat oleh orang –orang percaya. Sehingga, tatkala kita tidak ada lagi di dunia ini, kita pun dikenang sebagai pribadi-pribadi yang rendah hati, yang mencintai Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama kita.
Ringkasan khotbah Minggu, 15 Maret 2015 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU

Ringkasan khotbah Minggu 8 Maret 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

KUASA FIRMAN ALLAH
Ibrani 4:12-13
Melalui kitab Ibrani ini kita akan mengetahui apa kuasa firman Tuhan dalam kehidupan orang percaya :
1.    Menghidupkan dan menguatkan v.12a
Menghidupkan artinya è menghidupi orang percaya, dapat bertahan hidup karena di pimpin Tuhan. Dalam Mazmur 105:119 Daud mengatakan firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku itu artinya tanpa firman Tuhan Daud tidak dapat melangkah.
Menguatkan artinya è menguatkan orang percaya, kebenaran firman Allah tdk dapat dibantah, dilawan, diabaikan. Selama-lamanya firman Allah benar 
Dengan demikian maka firman Tuhan itu menjadi fondasi dalam kehidupan kita shg kita hidup dipimpin Tuhan dan tidak ada alasan utk menyerah jika kita mengerti dan merasakan bhw firman Allah itu menghidupkan dan menguatkan.
Manusia tidak dapat hidup dgn benar tanpa firman Allah. Contoh orang tdk merasa berdosa ketika berbohong, menipu, memperlakukan sesama dgn semaunya sendiri, fitnah,  KKN, mengedarkan Narkoba dsb. Mengapa bisa demikian ? krn mrk hidup tanpa firman shg mrk hidup pada jalan yg salah.   
Manusia tidak dapat kuat tanpa firman Allah dan tanpa firman Allah, manusia akan tersesat dan binasa, mudah putus asa, tdk dapat bersyukur. Oleh karena itu mari kita bersandar pada firman Allah dalam menjalani hidup ini.
Kuasa firman Allah digambarkan seperti v12b  :
·          lebih tajam dari pedang bermata dua manapun
·          Ia (firman Allah) menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum, ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita
Di Romawi Pedang merupakan senjata yang paling penting dalam peperangan. Pedang sbg pelindung dan senjata ketika tentara Romawi sedang perang. Dgn pedang yg dimiliki tentara merasa aman ketika dlm peperangan. Dgn Pedang tentara mempunyai keberanian untuk mengalahkan musuh. Apa kaitannya pedang bermata dua  yg tajam, yg menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sum-sum, ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. ini menunjukkan betapa besar kuasa firman Allah dalam hidup manusia :
*) Mengoreksi, membuka seluruh kesalahan, dosa manusia  spy yg salah menjadi benar, yang berdosa bertobat karena tdk hal sekecil apapun yg dpt disembunyikan
Atau ditutupi dihadapan Tuhan.
*) Membongkar semua yg tdk benar, yang salah supaya menjadi benar
*) Mengubahkan manusia sehingga mengerti yg benar dan hidup dgn benar. Jika baca sepintas kesannya firman Allah itu menakutkan, kejam dan tdk berperikemanusiaan “firman Tuhan menusuk amat dalam, memisahkan sendi-sendi dan sum-sum” kita tertusuk duri saja sdh sakit apalagi di tusuk amat dalam ... tentu tdk dpt dibayangkan betapa sakitnya ....
Tidak ada manusia yang sempurna, marilah kita hidup sesuai dgn firman Allah, melakukan FA,  krn Firman Allah memampukan kita menjalani hidup ini dgn benar
menguatkan, mengubah hidup kita sesuai dgn kehendakNya.

Ringkasan khotbah Minggu 8 Maret 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

Ringkasan khotbah Minggu 1 Maret 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

KASIH KARUNIA ALLAH
Efesus 2:8-10
Apa artinya kasih karunia ? Kasih karunia è bahasa Yunani kharis : pemberian, kemurahan hati. Apa yang Allah berikan pada orang percaya  Allah pada pada orang percaya dalam hal apa ? Dalam hal ini adalah mengenai keselamatan orang percaya. Siapapun manusia ingin selamat, namun usaha apapun yg dilakukan manusia tidak akan menyelamatkannya. Karena demikian maka Tuhan memberikan keselamatan itu. Di sini Paulus mengatakan dgn tegas bhw keselamatan tdk dapat diusahakan dgn melakukan perbuatan baik,  krn pada waktu itu orang2x Yahudi berusaha dgn keras melaksanakan hukum Taurat – 10 hukum Musa spy mereka selamat. Sedangkan Paulus memberitahukan bahwa  manusia selamat itu karena kemurahan hati Allah, selamat itu pemberian Allah. Namun bukan berarti krn manusia mendapat kemurahan hati Allah kemudian hidup semaunya sendiri. Nah orang yg selamat sudah menerima kemurahan hati Allah, sudah seharusnya dan wajar melakukan perbuatan baik.
Dlm V8 Paulus berkata,  Sebab karena kasih karunia kamu di selamatkan oleh iman itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah“
Keselamatan itu memang kasih karunia Allah, tetapi hanya dapat diterima melalui iman, manusia perlu menanggapi.  Ketika manusia meresponi yaitu menerima keselamatan itu di sebut beriman
1)     Apa artinya beriman menurut Efesus 2:8 ini ?
a.    Percaya dgn sungguh2x kpd Yesus Kristus yg disalib, mati, bangkit pada hari ke 3 dan naik ke Surga. Tidak mudah utk percaya pada Yesus yg mau rela menderita, mati. Bisa saja orang mengatakan Tuhan kan dpt menghindari penderitaan, apa lagi Tuhan kok mati kan sama dgn manusia juga mati. Banyak pertanyaan yg uncul dlm pikiran manusia dan krn tdk masuk akal banyak orang tdk percaya pada Yesus sbg Juru selamat.
b.    Bertobat yaitu meninggalkan dosa dan berbalik pada Allah, contoh Paulus bertobat meninggalkan dosa dan berbalik kepada Allah
c.      Beriman termasuk ketaatan pada firman Tuhan. Iman dan ketaatan tdk dpt dipisahkan dlm hidup. Orang yg beriman dlm hidupnya mau dipimpin Tuhan
2)     Diberikan kepada siapakah Kasih Karunia Allah itu ?
1)    Kepada orang yg belum percaya spy orang spy dapat percaya Tuhan Yesus
Jika kita melihat ada macam cara kabar diberitakan melalui : penginjilan, kotbah di Youtube, siaran radio, televisi, kaset rohani dsb sebenarnya  itu merupakan bukti bhw Tuhan menyatakan kasih karunianya kpd orang yg blm percaya.
 2. Kepada orang2x yg sdh percaya Tuhan menyatakan kasih karunianya dgn mengampuni dosa manusia, memimpin hidup mereka, menyadarkan mrk bhw mrk membuthkan Tuhan shg mrk berdoa, merenungkan Firman Tuhan, mrk beribadah, mereka memberikan persembahan dan sebagainya.
Bagaimana sikap kita thd kasih karunia Allah ?
Menghargai kasih karunia Allah dlm kehidupan kita sehari-hari dgn hidup sesuai status kita sbg orang yg sdh diselamatkan .
Setelah orang percaya mengetahui bhw dirinya diselamatkan karena kemurahan hati Allah, janganlah memegahkan diri – jangan menyombongkan diri è kaukhaomai è merasa bangga. Ringkasan khotbah Minggu 1 Maret 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH