“PERLENGKAPAN ROHANI”
Efesus 6:10-20
Ini adalah bagian terakhir surat Paulus kepada
Jemaat di Efesus. Setelah pada bagian-bagian sebelumnya disampaikan bahwa Gereja
harus memiliki kesatuan hidup dalam kesucian, penuh kasih, bijaksana,
senantiasa taat. Maka hal terakhir yang Paulus sampaikan adalah sekarang
berjalanlah dalam kesiapan perang. Ketika Paulus menyatakan berjalan dalam
perang, ia tidak menggunakan kata-kata ini di pasal-pasal sebelumnya. Terlihat
dengan jelas bahwa Paulus ingin membereskan hal-hal internal lebih dahulu dalam
Gereja.
Bagaimana
caranya memenangkan peperangan rohani ?
1. Paulus
menyatakan bahwa hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan
kuasanya. Setan akan berusaha untuk membuat apa saja supaya kita dijatuhkan
olehnya. Makah hal yang pertama adalah kita harus bersandar sepenuhnya kepada
Allah Tritunggal. Seberapa banyak dari kita yang sadar ketika kita tidak dapat
berbuat apa-apa dan kita tidak mampu ? Seluruh peperangan dalam Perjanjian Lama
adalah peperangannya Tuhan. Peperangan Tuhan berarti setiap nabi, raja harus
bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, bersaandar kepada Tuhan. Sama dengan di
sini, bersandarlah kepada Allah Tritunggal. Pada saat kita berkata saya mampu,
disitu kejatuhan terjadi. Hal yang paling sederhana yang Tuhan bukakan kepada
kita di dalam Yosus adalah ketika ia menggempur kota Yerikho dan Ai. Yerikho
adalah kota yang besar dan tidak pernah terkalahkan, merupakan jajaran kota
terkuat di Kanaan. Karena Tuhan memimpin dan Yosua bersedia mengikuti cara dan
rencana Allah, bukan pada pikirannya sendiri, tetapi sungguh-sungguh sadar
bahwa ia tidak mampu dengan kekuatannya sendiri, dan ketika diuruh putar-putar
ia mau taat karena ini adlaah peperangan Tuhan. Maka seluruh Israel dapat
mengalahkan Yerikho. Namun ketika di Ai, Yosua pikir ia telah memiliki
pengalaman tidak perlu lagi bergantung pada firman Allah, tidak perlu lagi
bertanya dan mencari wajah Allah untuk menggempur Ai, Ai artinya reruntuhan,
tetapi menghadapi sesuatu yang demikian kecil, tentara Allah tidak pernah
menang. Terhadap tantangan dan dosa sekecil apapun jangan pikir engkau dapat
menang kecuali kita sepenuhnya bergantung pada Allah Tritunggal.
2. Ayat 11-18, maka
Paulus menyatakan perlengkapan senjata Allah, bukan satu tetapi seluruh perlengkapan
senjata Allah (ikat pinggang, baju jirah, ketopong, perisai dan pedang) dapat
disimpulkan sebagai firman Allah. Jadi setiap anak-anak Tuhan harus
mengandalkan firman Tuhan. Yesuspun ketika dicobai oleh setan, maka apa yang
dilakukan oleh-Nya adalah Ia menyatakan firman Tuhan, Ia mengutip firman, Ia
menyatakan prinsip-prinsip firman kepada Setan. Maka biarlah kita boleh
memperdalam hidup kita dengan mengecap dan mengerti firman itu menjadi makanan
setiap hari. Jika firman itu tidak kuat, kita hanya dapat bertahan tidak
mungkin dapat maju berperang.
Mari
kita hidup bergantung mutlak kepada Allah Tritunggal dan senantiasa rajin
mentaati firman Tuhan. Percayalah bahwa hanya dengan hidup seperti demikian
kita akan memperoleh kemenangan dalam peperangan rohani.
(Ringkasan khotbah 11 Mei 2014 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU)
0 komentar:
Posting Komentar