Ringkasan khotbah Minggu, 13 Maret 2016 oleh Ev. A. Peni Asih

SIMON MEMIKUL SALIB
Mat. 27:32; Markus 15:21; Luk. 23:26
Ada beberapa orang yg bernama Simon dalam Alkitab. Salah satunya adalah Simon Kirene. Diakui oleh para ahli bahwa Simon dari Kirene (Kirene adalah nama kota di Afrika Utara) memiliki peranan penting sebagai orang yang membantu Yesus memikul salib menuju ke Bukit Golgota. Baik menurut Markus maupun Matius, mereka semua mengetahui dan mencatat bhw Simon Kirene dipaksa mereka (prajurid-prajurid) untuk memikul salib  yang akan dipakai untuk menyalibkan Tuhan Yesus.
Mengapa para prajurid memaksa Simon Kirene untuk memikul salib ?
1.    Karena secara manusia Tuhan Yesus sdh tidak mampu memikul salib secara fisik capek, lemah akibat fisik yang terluka karena dipukul, dicambuk, darah banyak yang keluar. Para murid tidak tahu kemana mereka pergi sedangkan para  prajurid sendiri tidak ada yang mau menggantikan untuk memikul salib.
2.     Karena saat itu Simon Kirene ini sedang lewat, lalu dipaksa untuk memikul salib. Jika para murid ada tentu para prajurid akan dipaksa juga.  BIS yang dikasihi Tuhan, para prajurid ini menganggap bahwa Simon Kirene ini pengikut Yesus karena pernah mendengarkan ajaran Yesus.
Simon Kirene dipaksa memikul salib di sini dalam bahasa aslinya anggareuo artinya dipaksa melakukan tugas, harus mau karena menjadi pengikut Tuhan. Jadi memikul salib harus dihadapi karena tidak dapat dihindari.
Salib itu sendiri melambangkan :
1.    Penderitaan => memikul salib berarti memikul penderitaan => Yesus sudah mengalami kemudian Simon Kirene
2.    Melambangkan penghinaan => mulai dari hadapan mahkamah agama,  memikul salib sampai disalibkan Tuhan Yesus tak henti2xnya di remehkan, di caci maki sampai mati di kayu salib.
3.     Melambangkan pendamaian => hubungan manusia yang rusak oleh dosa dipulihkan, melalui penderitaannya dan kematiannya, akhirnya manusia mengerti semua yang Tuhan hadapi, rela dihina, menderita dan mati merupakan bukti kasih nyata Tuhan pada manusia dan manusia mengerti Yesus adalah Tuhan. 
Bila kita melihat kehidupan para pengikut Tuhan siapapun tidak ada yang dapat menolak u/pikul salib. Siapapun kalau bisa menolak untuk pikul salib namun tidak ada seorangpun yang dapat menghidari untuk pikul salib. Memikul salib itu tidak enak karena menanggung beban. Bila Simon Kirene bersedia memikul salib walaupun di paksa oleh para prajurid. Mari kita juga sebagai pengikut Tuhan bersedia memikul salib kita masing-masing. Memang salib atau beban setiap orang berbeda. Mungkin salib dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan atau salib pribadi berkaitan dengan kesehatan dan sebagainya. Marilah kita pikul salib dengan setia dan percaya ada kekuatan dari Tuhan sehingga kita mampu memikul salib kita masing-masing. Kita semua punya salib, mari kita pikul dengan kekuatan yang yang dari Tuhan. Ringkasan khotbah Minggu, 13 Maret 2016 oleh Ev. A. Peni Asih