Ringkasan khotbah, Minggu 17 November 2013 oleh Ev. Gumulya Djuharto

MENJADI BERKAT DALAM PEKERJAAN 
(Daniel 1:3-20)
Menurut Frans Magnis Suseno, pada umumnya ada 3 fungsi pekerjaan:
Pertama, Fungsi Reproduksi Materi. Dengan kata lain, kita bekerja untuk menghasilkan uang. Namun harus diingat bahwa bila seseorang bekerja hanya untuk mendapatkan uang, maka banyak kerugian yang dapat ditimbulkan darinya. Minimal 2 bahaya. Satu, cuma mementingkan cara mendapatkan uang, tidak peduli caranya halal atau tidak. Orang seperti ini sering mengakibatkan kerusakan yang intens, misalnya para koruptor. Dua, tidak memiliki ketahanan mental ketika masalah datang menimpa. Ini tampak dalam fakta banyaknya artis2 Korea yang tenar, tetapi malah bunuh diri. Survei yang pernah dilakukan oleh Ten3 Global Internet Poll mendukung fakta ini.Hanya 4% yang yakin bahwa uang adalah kunci untuk mendapatkan kebahagiaan!
Fungsi ke 2 yaitu, Fungsi Pengembangan Diri. Kita sekarang hidup dalam dunia yang sangat dinamis. Artinya, kita harus berkembang atau beresiko ketinggalan. Salah satu kuncinya, kita harus tetap mau belajar sesuatu meskipun kita telah terjun di dunia kerja. Dalam teks  disebutkan bahwa Daniel dkk adalah orang yang tidak bercela, berpenampilan baik, juga pandai dan berhikmat. Apalagi? Lebih dari cukup khan? Ternyata tidak. Mereka masih harus dididik 3 tahun untuk memahami tradisi Kasdim (Babel). Selalu ada kesempatan untuk belajar dan selalu ada yang dapat dipelajari untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Namun jika hanya fokus pada pengembangan diri dapat berakibat munculnya sosok penyendiri dengan gaya hidupnya yang egoistis dan bersumber hanya pada diri sendiri. 
fungsi ke 3 yaitu Fungsi Integrasi Sosial, yaitu untuk mendapatkan status sosial di masyarakat. Kata “pelabur” (ayat 5) dlm berbagai terjemahan Inggris memakai kata “provision” (atau persediaan). Dari kata aslinya, dapat diterjemahkan “concern” (perhatian berupa kata-kata atau instruksi). Intinya, raja memiliki kepedulian harian terhadap apa yang terjadi pada Daniel dkk., khususnya melalui kesamaan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ini menjadi awal atau simbolis kesamaan lainnya, misal; gaya dan kepada siapa mereka beribadah. Dengan kata lain, tujuan raja jelas, yaitu memasukkan Daniel dkk dalam komunitas kerajaan dengan status sosial tertentu yang sesuai kriteria raja. Di sini saya merasa prihatin. Di masa kini, ada orang-orang Kristen yang diberi peluang untuk berkarier di dunia sekuler atau tepatnya, berhadapan langsung dengan orang-orang non Kristen, apakah itu politikus, artis, atau pedagang. Pertanyaan besarnya, “Apakah mereka tetap hidup sesuai nilai2 Kristiani atau sudah terhisap dalam suatu sistem sosial tertentu, karena mereka sudah mendapatkan status sosial tertentu, tetapi ternyata tidak sesuai dengan standar2 kekristenan? Misalnya, para penyanyi berbakat Kristen yang jelas2 dilahirkan dari pelayanan di gereja, setelah memenangkan even seperti Indonesian Idol, apakah masih hidup dengan nilai2 Kristen yang dianutnya. Inilah kunci penolakan Daniel dkk! Mereka mau berkarya, bekerja bagi Raja Babel, tetapi tidak menurut standar Babel, tetapi Kristus!
Jadi, kunci agar kita dapat menjadi berkat dalam pekerjaan adalah kita menyadari bahwa kita adalah “wakil Tuhan di dunia ini!” Tuhan ingin memakai kita, bukan hanya di gereja, tetapi juga di tempat usaha kita. Jadikan tempat kerja kita sebagai tempat pelayanan. Tunjukkan bahwa kita bekerja bukan hanya untuk mencari uang, tetapi pengembangan diri; bukan hanya untuk pengembangan diri yang menuju gaya hidup egoistis dan arogan, tetapi terintegrasi dengan masyarakat sehingga mereka mengenal kita sebagai orang Kristen yang baik dan mengasihi sesama; bukan hanya terintegrasi dengan masyarakat dan memilih hidup kompromi melainkan tetap menjalankan nilai2 Kristiani dalam kehidupan kita: menjadi orang Kristen yang menggarami dunia, bukan digarami oleh dunia.... Selamat menjadi berkat melalui pekerjaan kita!.(Ringkasan khotbah, Minggu 17 November 2013 oleh  Ev. Gumulya Djuharto)

Ringkasan khotbah, Minggu 10 November 2013 oleh Ev. Anam Peni Asih

ANAK TUHAN YG DIBERKATI 
 Mazmur  112 :1-4

Banyak anak2x Tuhan mempunyai pemahaman bhw yg namanya diberkati Tuhan tolak ukurnya adalah materi, kedudukan, pekerjaan lancar dsb. Memang ini tdk salah, namun kita perlu mengerti berkat Tuhan itu bukan hanya ini saja,  semua itu berkat tambahan dgn kata lain berkat bonus krn sbg anak2x Tuhan kita semua sdh menerima berkat yg utama yaitu KESELAMATAN. Seringkali manusia tdk pernah puas dgn berkat utama, mengabaikan yg utama menuntut yg tambahan. Pada hal kalau kita meninggalkan dunia ini berkat tambahan tdk kita bawa. Kita akan menerima berkat yg utama, berkat yg kekal yaitu kebahagiaan krn kita selamat. Pemazmur, ketika  menulis mazmur ini ia sdh menjadi raja, yang secara materi ia cukup, bahkan bisa saja lebih. Ternyata materi bukan satu2xnya yg membuat dia bahagia.  Berkat itu berasal dari Tuhan,  siapapun yg diberkati Tuhan tentu berbahagia. Siapa yang hidupnya DIBERKATI TUHAN ?
Orang yang HIDUP TAKUT AKAN TUHAN - v1.
*) Takut akan Tuhan artinya è hidup menurut jalan Tuhan (hidup sesuai dgn aturan main Tuhan bukan kita yg mengatur Tuhan).
Alkitab mencatat banyak anak2x Tuhan yg hidup sesuai dgn aturan main Tuhan, contoh : Sadrak, Mesakh dan Abednego. Tiga sekawan ini mengikuti aturan main Tuhan (taat pd Tuhan, raja memberikan kedudukan yg tinggi di wilayah Babel).
Anak2x Tuhan yg mengikuti aturan main Tuhan bukan berarti tdk mengalami tantangan, mrk mengalami namun hanya sebentar tdk enaknya, selanjutnya mrk diberkati Tuhan, dlm kisah ini mrk mendpt kendudukan tinggi. Kita Tidak dapat minta diberkati Tuhan dulu baru kemudian mau mengikuti aturan main Tuhan. Konsep firman Tuhan sdh jelas taat dulu baru menerima berkat bukan minta berkat baru mau taat. Kalau sdh jelas tdk perlu diubah. Jangan kita ngatur Tuhan, seharusnya kita yg mau diatur Tuhan.  Jika kita mengharapkan diberkati TUHAN  marilah BERSEDIA mengikuti aturan main TUHAN.  
Berkat yg akan diterima jika hidup menurut jalan Tuhan ?
  1. Keturunannya akan perkasa (v.2. anak cucunya akan perkasa di bumi, angkatan orang benar akan diberkati).
Perkasa mrpkan gambaran pahlawan yg berani dan mengetahui akan menang mengatasi macam2x bahaya yg mengancam. 
  1. Jasmani dan rohani dipelihara Tuhan (v.3). Secara jasmani kita merasa cukup dgn yg kita miliki, kita tdk kekurangan. Kita dpt merasakan pertolongan Tuhan tdk pernah terlambat. Bisa saja kita tdk kaya namun tdk kekurangan. Secara rohani dlm keadaan sulit kita merasa Tuhan menolong kita, imannya kuat tdk goyah.
  2. Mendapat penghiburan ketika menderita (v4. Didalam gelap terbit terang)
Gelap di sini mrpkan gambaran : situasi yg tdk nyaman, tidak enak. Orang yg hidup menurut jalan Tuhan bukan berarti bebas dari situasi yg gelap, Tuhan mengijinkan situasi yg gelap itu, namun satu hal yg perlu kita yakini ada terang yg cukup, penghiburan yg cukup dari Tuhan. Pada waktu yg tdk disangka terang akan muncul, penghiburan kita rasakan sehingga tetap beriman dan percaya pada Tuhan.  Marilah kita menjalani hidup menurut jalan Tuhan.

(Ringkasan khotbah, Minggu 10 November 2013 oleh Ev. Anam Peni Asih) 

Ringkasan khotbah, Minggu 3 November 2013 oleh Ev. Anam Peni Asih

TERGERAKLAH HATI-NYA OLEH BELAS KASIHAN 
 Lukas 7:11-17
Dlm bagian ini kita melihat suatu realita dimana manusia tidak dapat menolong dirinya sendiri, orang lain tdk dapat menolong, orang lain tdk dpt menghibur sesama yang sedang mengalami kesedihan. Namun Tuhan menyatakan belas kasihan walaupun manusia tdk minta pertolongan pada-Nya.
Di sini dikisahkan ada seorang janda mempunyai seorang anak laki2x, meninggal V12. Sesuatu yg umum dan wajar jika Janda ini sedih.  Tdk ada yg dpt menghibur & menolong janda yg sedang sedih ini. Walaupun banyak orang2x yg ikut merasakan kesedihan Janda ini. Menurut tradisi Yahudi keluarga akan berkabung selama 30 hari. Mengelilingi kota Nain secara berarak-arakan dgn melilitkan kain kabung,  jika keluarganya mampu akan menyewa orang spy menangis utk menunjukkan bhw mereka sdg sedih. Apakah yg dilakukan banyak orang dpt menghilangkan kesedihannya ? tentu tdk.  Janda ini sdh tua dan sdh tdk ada lagi yg menopang di hari tuanya. Waktu itu Tuhan Yesus sdg di kota Nain, namun ia blm pernah mendengar mengenai siapa Yesus, tdk mengetahui bhw Yesus dpt menghidupkan orang mati. Berbeda dgn Marta yg mendengar bhw Yesus dtg ke Betania, ia mengatakan sekiranya Engkau ada di sini pasti suadaraku tdk mati. Marta berkata demikian, krn tahu, mengenal dan percaya bhw Yesus adalah Tuhan. Sementara janda ini tdk mengenal apalagi percaya Yesus. Walaupun demikian ketika Tuhan melihat janda ini, TERGERAKLAH HATI-NYA OLEH BELAS KASIHAN (v.13). Tuhan menghibur dgn mengatakan, JANGAN MENANGIS dan Tuhan membangkitkan anak yg mati ini lalu menyerahkan pd ibunya (v.14-15).     

APA DAMPAKNYA YESUS BERBELAS KASIHAN ?
1.    Semua orang ketakutan v.16a – Yunani PHOBOS - MENGHORMATI Allah
Exs : Orang2x pada waktu itu meremehkan Yesus, krn mrk menganggap bhw Yesus hanyalah manusia biasa, anaknya Yusup tukang kayu.
Namun Yesus ini mempunyai belas kasihan yg besar yg tdk di miliki orang lain, yg tdk dpt dilakukan orang lain. Ketika orang banyak melihat dgn mata mrk sendiri apa yg Tuhan perbuat pd janda yg blm pernah Tuhan lihat, demikian juga sebaliknya janda ini blm pernah melihat Yesus namun Yesus sedemikian rupa berbelas kasihan pada janda ini. Akhirnya orang2x menghormati Allah. Dgn jelas yg Tuhan lakukan menimbulkan pengaruh, reaksi dan tindakan bagi orang banyak yg semula meremehkan,  yg semula  mrk anggap hanyalah manusia biasa, hanya anaknya tukang kayu berubah menjadi menghormati Yesus. Dengan melihat apa yg sdh Tuhan perbuat pada si janda, itu sdh cukup bagi  mereka untuk MENGHORMATI ALLAH.   
Kita mengetahui siapakah Yesus melalui firman Tuhan yg ditulis dlm Alkitab. Kita sdh merasakan bgm Tuhan menghibur, menolong,  memberikan kekuatan ketika merasa sdh tdk berdaya dlm menghadapi realita. Kita yg berdosa seharusnya binasa namun diselamatkan. Semua itu Tuhan berikan sbg bukti bhw Ia berbelas kasihan pd umat-Nya.  Apakah semuanya blm cukup bagi kita untuk MENGHORMATI ALLAH ? Marilah kita menghormati Allah dengan mentaati perintah-Nya.

2.    SEMUA ORANG MEMULIAKAN ALLAH V16b.
Memuliakan – doksazo – memuji Allah. Semua orang akhirnya menyadari bhw Allah itu layak menerima pujian, mrk mengakui bhw Allah telah melawat (menolong) umat-Nya. Melalui perkataan mrk bercerita pd banyak orang mengenai siapa Yesus.  Mrk memuji, memuliakan Allah setelah melihat Yesus menghibur dan berbelas kasihan pada seorang Janda.  Di sini ada 2 kelompok orang banyak : yg bersama Tuhan Yesus (v.11) dan  yg bersama seorang janda yg akan mengantar anak muda yg mati ke pemakaman.  Dua kelompok yg berarak-arakan ini melihat kisah nyata bgm Tuhan Yesus menghibur dan berbelas kasihan pd seorang janda yg sedih dan blm mengenal Tuhan.  Kemudian mereka memuji, memuliakan Tuhan, menceritakan mengenai Tuhan Yesus.   
Marilah kita memuliakan Allah dalam kehidupan kita karena Dia layak untuk dimuliakan.

(Ringkasan khotbah, Minggu 3 November 2013 oleh  Ev. Anam Peni Asih) 

Ringkasan khotbah, Minggu 27 Oktober 2013 oleh Ev. Pdt. Djoni Febrianto


HARI SABAT UNTUK MANUSIA  
Kel 20:8; 31:15
Bila kita membaca dua ayat di atas, maka kesan kita hari Sabat adalah untuk kepentingan Tuhan. Bila umat Tuhan tidak menguduskan hari Sabat, maka hukumannya mati. Tetapi sesungguhnya hari Sabat bukan hanya untuk kepentingan Tuhan, tetapi justru untuk kepentingan umat Tuhan.  Di dalam Markus 2:27 Tuhan Yesus berkata : "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.” Paling tidak ada 3 berkat dari kita menguduskan hari Sabat :
1.      Hari Sabat membuat relasi kita dengan Tuhan semakin dipererat.  Ketika relasi kita dengan Tuhan  terjalin indah, maka relasi kita dengan sesama juga akan menjadi indah. Bahkan semangat kita tidak akan pudar dalam menjalani hari-hari hidup kita. Orang yang beribadah kepada Tuhan dapat digambarkan seperti HP yang tadinya sudah low batereinya kemudian dicas menjadi kuat kembali.   Dalam hidup kita manusia, seringkali kita  putusasa, kecewa, down dll, tetapi lewat ibadah, maka iman kita dikuatkan.  Kita akan bangkit kembali dalam mengiring Tuhan dan menjalani segala aktivitas kita. Jadi ibadah itu mengandung berkat yang luar biasa.
2.      Hari Sabat memberikan waktu kepada kita untuk berelasi dengan sesama Hari Senin-Sabtu, kita semua sibuk, suami sibuk, istri sibuk, anak-anak sibuk. Diharapkan pada hari Sabat Tuhan, suami, istri dan anak-anak dapat memiliki waktu bersama untuk berkomunikasi,  berelasi, berekreasi dll, sehingga hubungan di antara mereka di segarkan kembali.  Suami dapat menyenangkan istri, istri dapat menyenangkan suami, orang tua dapat menyenangkan anak, dan anak dapat menyenangkan orang tua. Sehingga di hari Sabat hubungan keluarga/family makin diperbaharui.
3.      Hari Sabat memberikan waktu kepada kita untuk melayani Tuhan. Sungguh indah ketika suami dapat melayani Tuhan, demikian juga dengan istri dan anak-anak.  Cinta kepada Tuhan diwujudkan lewat pelayanan.  Pelayanan dapat dilakukan di dalam gereja atau diluar gereja. Dengan demikian di hari Sabat banyak keluarga dipakai oleh Tuhan untuk melayani sesamanya, menjadi berkat bagi orang lain. Tentunya ada satu sukacita yang meluap ketika kita dapat melayani Tuhan.
4.      Hari Sabat memberikan waktu kepada kita untuk beristirahat.  Tuhan sudah menentukan 6 hari lamanya waktu untuk kita bekerja, dan pada hari ketujuh waktu kita untuk beristirahat.  Bila kita paksakan terus untuk bekerja, maka tubuh kita pasti akan lemah dan mudah sakit.  Sungguh luar biasa, Tuhan menyediakan berkat besar dibalik waktu istirahat. Setelah kita selesai beristirahat, maka tubuh kita segar kembali, pikiran kita segar kembali, bahkan bisa muncul ide-ide yang cemerlang dalam kita bekerja atau melayani Tuhan.
Jadi hari sabat bukan hanya untuk kepentingan Tuhan tetapi juga untuk kepentingan manusia. Tuhan mau agar manusia dekat dengan Tuhan, dekat dengan sesamanya, dan rajin melayani Tuhan serta beristirahat dari segala jerih payahnya.    
(Ringkasan khotbah, Minggu 27 Oktober 2013 oleh Ev. Pdt. Djoni Febrianto)