Ringkasan khotbah, Minggu 27 Oktober 2013 oleh Ev. Pdt. Djoni Febrianto


HARI SABAT UNTUK MANUSIA  
Kel 20:8; 31:15
Bila kita membaca dua ayat di atas, maka kesan kita hari Sabat adalah untuk kepentingan Tuhan. Bila umat Tuhan tidak menguduskan hari Sabat, maka hukumannya mati. Tetapi sesungguhnya hari Sabat bukan hanya untuk kepentingan Tuhan, tetapi justru untuk kepentingan umat Tuhan.  Di dalam Markus 2:27 Tuhan Yesus berkata : "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.” Paling tidak ada 3 berkat dari kita menguduskan hari Sabat :
1.      Hari Sabat membuat relasi kita dengan Tuhan semakin dipererat.  Ketika relasi kita dengan Tuhan  terjalin indah, maka relasi kita dengan sesama juga akan menjadi indah. Bahkan semangat kita tidak akan pudar dalam menjalani hari-hari hidup kita. Orang yang beribadah kepada Tuhan dapat digambarkan seperti HP yang tadinya sudah low batereinya kemudian dicas menjadi kuat kembali.   Dalam hidup kita manusia, seringkali kita  putusasa, kecewa, down dll, tetapi lewat ibadah, maka iman kita dikuatkan.  Kita akan bangkit kembali dalam mengiring Tuhan dan menjalani segala aktivitas kita. Jadi ibadah itu mengandung berkat yang luar biasa.
2.      Hari Sabat memberikan waktu kepada kita untuk berelasi dengan sesama Hari Senin-Sabtu, kita semua sibuk, suami sibuk, istri sibuk, anak-anak sibuk. Diharapkan pada hari Sabat Tuhan, suami, istri dan anak-anak dapat memiliki waktu bersama untuk berkomunikasi,  berelasi, berekreasi dll, sehingga hubungan di antara mereka di segarkan kembali.  Suami dapat menyenangkan istri, istri dapat menyenangkan suami, orang tua dapat menyenangkan anak, dan anak dapat menyenangkan orang tua. Sehingga di hari Sabat hubungan keluarga/family makin diperbaharui.
3.      Hari Sabat memberikan waktu kepada kita untuk melayani Tuhan. Sungguh indah ketika suami dapat melayani Tuhan, demikian juga dengan istri dan anak-anak.  Cinta kepada Tuhan diwujudkan lewat pelayanan.  Pelayanan dapat dilakukan di dalam gereja atau diluar gereja. Dengan demikian di hari Sabat banyak keluarga dipakai oleh Tuhan untuk melayani sesamanya, menjadi berkat bagi orang lain. Tentunya ada satu sukacita yang meluap ketika kita dapat melayani Tuhan.
4.      Hari Sabat memberikan waktu kepada kita untuk beristirahat.  Tuhan sudah menentukan 6 hari lamanya waktu untuk kita bekerja, dan pada hari ketujuh waktu kita untuk beristirahat.  Bila kita paksakan terus untuk bekerja, maka tubuh kita pasti akan lemah dan mudah sakit.  Sungguh luar biasa, Tuhan menyediakan berkat besar dibalik waktu istirahat. Setelah kita selesai beristirahat, maka tubuh kita segar kembali, pikiran kita segar kembali, bahkan bisa muncul ide-ide yang cemerlang dalam kita bekerja atau melayani Tuhan.
Jadi hari sabat bukan hanya untuk kepentingan Tuhan tetapi juga untuk kepentingan manusia. Tuhan mau agar manusia dekat dengan Tuhan, dekat dengan sesamanya, dan rajin melayani Tuhan serta beristirahat dari segala jerih payahnya.    
(Ringkasan khotbah, Minggu 27 Oktober 2013 oleh Ev. Pdt. Djoni Febrianto)

0 komentar:

Posting Komentar