Ringkasan khotbah, Minggu 12 Januari 2014 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU



PELAYANAN YANG DIPERKENANKAN TUHAN
(Wahyu 3:14-22)

Bagaimanakah pelayanan yang diperkenankanTuhan?
1.      Pelayanan yang tidak suam-suam kuku
Kondisi kerohanian jemaat Laodikia digambarkan tidak DINGIN dan tidak juga PANAS.Mereka disebut sebagai orang yang suam-suam kuku. Untuk memahami makna suam-suam kuku, kita harus terlebih dahulu melihat konteks geografis darikota Laodikia. Di atas Laodikia terdapat kota hierapolis yang terkenal dengan sumber mata air panas yang mengandung belerang dan berfungsi untuk menyembuhkan sakit penyakitseperti gatal-gatal, borok dll. Dan disebelah bagian atas lainnya terdapat kota Kolose dengan sumber mata air yang dingin yang mengandung mineral dan bagus untuk dikonsumsi sama seperti air aqua. Sumber mata air panas dari Hierapolis dan air dingin dari kolose mengalir hingga sampai ke kota Laodikia. Aliran dari ke dua mata air ini ketika bertemu mengaliri sungai di Laookia sudah menjadi suam-suam kuku. Kandungan air yang suam-suam kuku ini tidak memiliki fungsi apapun. Ini adalah gambaran situasi kerohanian atau pelayanan jemaat Laodokia yang tidak berfungsi dan tidak diperkenankan Tuhan.

2.      Pelayanan yang tidak berpusat kepada diri sendiri
Tuhan mengatakan bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh jemaat Laodikia tidak berfungsi sama sekali. Tidak ada maknanya di hadapan Tuhan.pelayanan, persembahan, persekutuan mereka tidak ada maknanya di hadapanTuhan. Tidak aneh ayat 16, Tuhan berkata bahwa mereka akan dimuntahkan oleh Allah karena merasa jijik dengan segala sesuatu yang mereka lakukan. Lalu, mengapa Allah tidak berkenan atas pelayanan yang dilakukan oleh jemaat Laodikia?
Jemaat Laodokia jatuh dalam dosa pemuliaan diri sendiri atau egosentris. Kesombongan telah menyelimuti hati mereka. Ayat 17 menunjukkan kesombongan mereka dihadapan Tuhan dengan berkata, “tidak kekurangan apa-apa”. Ini sama dengan tidak membutuhkan Tuhan. Alasannya ialah: (a) Mereka memiliki emas 18a, (b) Pakaian putih dari kulit domba 18b, dan (c) Minyak untuk mata 18c.Jemaat di Laodikia tidak menyadari bahwa apa yang mereka miliki adalah karunia dari Tuhan. Semuanya hanya titipan Tuhan. Hati-hati terhadap pemberian Tuhan (kepemimpinan, suara, kekayaan). Jika kita tidak mampu mengelolanya dengan baik dan semua itu digunakan untuk kemuliaan diri sendiri maka ada saatnya Tuhan akan mengambil
itu semua.
(Ringkasan khotbah, Minggu 12 Januari 2014 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU)

Ringkasan khotbah, Minggu 29 Desember 2013 oleh Ev. A. Peni Asih



PERTOLONGAN-MU T’LAH KU ALAMI
Mazmur 121:1-8
Tidak terasa pula usia kita bertambah. Tidak ada seorangpun diantara kita yg tahu apa yg akan kita alami pd thn 2014. Jika kita menoleh, melihat ke belakang tentu kita akan berkata dan mengakui, berkat pertolongan Tuhan kita dpt melewati banyak hal : yg mengkhawatirkan, menyusahkan maupun menyenangkan. Sesuatu yg wajar dan lumrah jika merasakan kasih setia, topangan Tuhan, penyertaan Tuhan dsb.
Pada waktu itu para peziarah yg terdiri dari orang2x Israel, para  imam, Daud akan berziarah ke Yerusalem. Mereka harus melewati pegunungan dan lembah. Dlm perjalanan mrk berpikir, daerahnya sunyi sepi, dimana binatang buas dan penyamun menanti mangsa. Bahkan di daerah pegunungan tsb terdapat pohon-pohon keramat dan mezbah utk dewa2x kesuburan. Orang yg melewati daerah tsb belum tentu selamat dari bahaya binatang buas maupun penyamun.  Dlm situasi dan kondisi yg tdk jelas apakah mrk akan selamat dari bahaya atau tdk, apakah mrk dpt melewati pegunungan dan lembah. Muncul dlm pikiran mrk (peziarah) pertanyaan dari manakah akan dtg pertolonganku ? 
Dlm ketidak tahuannya terhadap apa yg akan dialami, para peziarah ini secara pribadi mempunyai keyakinan yg pasti bhw PERTOLONGANKU IALAH DARI TUHAN YG MENCIPTAKAN LANGIT & BUMI (v1-2).Disini Peziarah mengetahui yg dpt menolong dirinya adalah hanya TUHAN yg menciptakan langit dan bumi, Tuhan yg berkuasa atas semua ciptaan-Nya. Apapun  Peziarah tahu Tuhanlah sumber pertolongan yg sejati, yg sempurna dan peziarah juga tahu bhw tidak ada mahkluk apapun yg dpt menghalangi atau mencegah Tuhan memberikan pertolongan pd umatNya. Dlm kemahakuasan-Nya Tuhan dapat melakukan apapun. Jika Tuhan menciptakan yg tdk ada hanya dengan perkataan dan semuanya baik, indah bahkan sempurna. Dgn kemahakuasaan-Nya Tuhan menciptakan langit dan bumi. Tentu Tuhan juga dpt menolong umatNya.   
Secara teori peziarah mengetahui yg dpt menolong hanya Tuhan, tetapi hanya tahu teori itu blm cukup. Mesti melakukan. Peziarah mencari Tuhan melalui ibadah di Yerusalem dgn jarak yg cukup jauh dengan resiko yg membahayakan. 
Salah satu dari Peziarah, yaitu Daud meyakini pertolongan Tuhan dan mengandalkan Tuhan. Ketika Peziarah meyakini pertolongan Tuhan, ia dpt meyakinkan orang lain yg membutuhkan pertolongan Tuhan. Dlm ayat 3-8 dpt disimpulkan bhw Tuhan memberikan pertolongan  secara menyeluruh. v3. Ia tdk membiarkan kakimu goyah artinya :  Tuhan tdk memberikan ujian yg melampaui kekuatan umatNya. Ujian2x yg diberikan mempunyai tujuan yg baik, bukan utk menjatuhkan. V5. Tuhanlah penjagamu, naunganmu di sebelah tangan kananmu artinya Tuhan dekat dgn setiap umatNya. Karena Tuhan itu dekat, umatNya mudah mencari pertolongan Tuhan. v.6. Matahari tdk menyakiti engkau pd waktu siang atau bulan pd waktu malam, artinya : Tuhan tdk akan menyakiti/merugikan manusia. Tuhan menjaga siang dan malam. Spt Ia menjaga umat Israel di padang gurun dgn tiang awan yg menaungi mrk pd waktu siang hari dari pananya matahari dan dgn tiang api pd waktu malam sehingga mrk tdk kedinginan. V7. Tuhan akan menjaga engkau thd segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. Ia mengampuni dosa kita, Ia menjaga nyawa kita selamat. v.8. Ia menjaga keluar masukmu artinya dimanapun kita berada Tuhan menjaga, melindungi umatNya. Sebagaimana Tuhan menjaga umat Israel mereka berkemah dari satu tempat ke tempat yg lain. Tuhan juga menjaga kita selama di dunia.
Bahkan selama-lamanya seumur hidup kita sampai akhir jaman dan sampai kita bertemu Tuhan di surga.Kita semua  sdh mengalami pertolongan Tuhan sejak lahir sampai tahun 2013, Marilah kita tetap percaya bahwa Tuhan tetap menolong kita dlm menjalani kehidupan thn 2014 sampai selama-lamanya.
Pertolongan Tuhan secara total itu tdk berubah, biarlah itu menjadi keyakinan kita dan kita bertekad hanya mengandalkan Tuhan dlm menghadapi realita hidup.
 (Ringkasan khotbah, Minggu 29 Desember 2013 oleh Ev. A. Peni Asih)