Ringkasan khotbah Minggu, 24 Agustus 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

DEKAT & MENGENAL TUHAN 
Mazmur 145:14-21
 Dalam berelasi dgn sesama secara umum ada 3 hal :
  1. Kelihatannya ada kedekatan namun belum mengenal. Contoh sering kelihatan ber-sama2x namun akhirnya pisah krn ketika ada persoalan yg satu tdk dpt memahami yg lain, sulit memaafkan, sulit menerima dan sebagainya.
  2. Mengenal namun tidak ada kedekatan
  3. Saling mengenal dan ada kedekatan.
Kita dpt melihat tokoh2x dlm Alkitab yg menunjukkan bhw mrk dekat dan mengenal Tuhannya dgn baik sehingga mereka taat. Contoh : Nuh, Abraham, Paulus dan sebagainya.
Dlm perikop yg sdh kita baca, kita dpt melihat bgm Daud juga memiliki kedekatan dan mengenal Tuhan dgn baik. Perlu dipahami bhw dekat dan mengenal Tuhan bukan berarti selalu hidup enak, tanpa ada tantangan, tanpa ada kesulitan dan persoalan. Atau orang yg dekat dan mengenal Tuhan tdk jatuh dlm dosa. Daud pernah berbuat dosa.
Daud tdk menyadari bhw ia telah berbuat dosa, namun Tuhan memakai Natan untuk mengingatkan Daud. Bgm reaksi Daud ketika diingatkan ? Daud memberikan reaksi yg sangat bagus, ia menyesal, ia menyadari perbuatan dosanya bahkan ia juga merasakan bgm Tuhan menuntun dirinya pd jalan yg benar, ia merasakan bgm Tuhan tdk pernah meninggalkan dirinya dlm keadaan apapun.  Dekat dan mengenal Tuhan mrpkan kebutuhan penting dan keinginan setiap orang percaya. Apa yang dialami seseorang yg dekat dan mengenal Tuhan ?
  1.     Merasakan topangan Tuhan v.14
 Tuhan menopang semua orang yg jatuh tdk dibiarkan sampai tergeletak, yg putus asa Tuhan memberikan penghiburan. Jika ada orang yg lemah, tdk berdaya krn menangggung  beban berat. Tuhan memberikan kekuatan, kelegaan, pertolongan, jalan keluar (Mat 11:26). Daud sdh mengalami bagaimana Tuhan menopangnya sehingga ia berkata TUHAN itu penopang bagi semua yg jatuh dan penegak bagi semua yg tertunduk. 
  1. Merasakan pemeliharaan Tuhan v.15-16
-       Memberi makan tepat pd waktunya. Ini menunjukkan bgm Tuhan memberikan pertolongan tepat pd waktunya. Tuhan tdk pernah terlambat atau terlalu cepat memberikan pertolongan. Di sini Daud mengakui Engkau yg membuka tanganMu dan yg berkenan mengenyangkan segala yg hidup. Tuhan tdk membiarkan umatNya kelaparan, mengenyangkan artinya bukan kurang kenyang atau terlalu kenyang. Ini tdk baik utk tubuh. Tuhan memberikan cukup. 
3.    Merasakan keadilan dan kesetiaan Tuhan v.17 Keadilan Tuhan dgn tindakannya pada
orang yg berseru minta tolong, Tuhan mendengarkan mrk yg minta tolong, bhkan menyelamatkan mrk. Di sini Tuhan bukan hanya mendengarkan tetapi juga bertindak dgn memberikan pertolongan. Tuhan bukan hanya mendengar namun Ia juga melakukan kehendak orang2x yg takut atau taat kepadaNya. Hal ini beda dgn manusia adakalanya kita bisa mendengar namun tdk dapat berbuat apa2x. Kesetiaan Tuhan dinyatakan dgn menepati apa yg dijanjikan-Nya, Tuhan selalu menepati apa yg dijanjikan-Nya. Tuhan itu dekat dan mengenal kita, apakah kita juga dekat dan mengenal Tuhan dgn baik ? Ketika kita mengenal Tuhan dgn baik, maka kita mengetahui dan percaya bhw Tuhan hanya memberi yg terbaik shg kita merasa tenang krn Tuhan selalu bersama kita dlm segala hal. Kita dpt merasakan Tuhan menopang, memelihara, peduli, setia dan adil selama-lamanya. Sehingga Tuhan dimuliakan dlm kehidupan kita.
Ringkasan khotbah Minggu, 24 Agustus 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

Ringkasan khotbah, Minggu 17 Agustus 2014 oleh Ev. TAN HWA SAN

MERDEKA DALAM KRISTUS - Yohanes 8:30-36
Hari ini sebagai bagian dari anak bangsa, kita bersama memperingati Hari Proklamasi Kemerdekaan negara kita yang ke 69 tahun. Definisi kata MERDEKA menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:
a.     Bebas (dari perhambaan, penjajahan, dsb); berdiri sendiri
b.     Tidak terkena atau lepas dr tuntutan
c.     Tidak terikat, tidak bergantung kpd orang atau pihak tertentu; leluasa
Add caption
Dari definisi tersebut di atas, maka banyak orang berpikir bahwa kemerdekaan itu berarti bebas dari segala ikatan apa pun (otonom) dan kebebasan semacam itu amat menyenangkan. Tetapi, otonomi semacam itu tidak mungkin terwujud karena Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang selalu terikat dengan sesuatu di luar diri kita. Yang harus kita pikirkan  adalah apakah kita sudah mengikatkan diri pada hal yang benar dan bagaimana kita dapat hidup sesuai dengan identitas orang yang sudah mengalami kemerdekaan dalam Kristus.
Dalam perikop Yohanes 8:30-36 merupakan percakapan antara orang-orang Yahudi dengan Tuhan Yesus ketika mengajar di Bait Allah dan banyak orang-orang Yahudi percaya kepada -Nya (v.30). Percakapan ini terjadi sesaat setelah ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada Tuhan Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah (v.20). Dalam percakapan itu, Tuhan Yesus mengatakan kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepadaNya itu  bahwa kita benar-benar menjadi murid-Nya bila kita tetap di dalam Firman-Nya (v.31). Kata “tetap” berasal dari bahasa Yunani “menō” yang berarti sekali tinggal dan tetap. Kata “meno” ini muncul lagi dalam Yohanes 15 dalam pembahasan tentang pokok anggur yang mengajarkan bahwa di luar Kristus kita akan mati, tidak bisa apa-apa. Jadi kita harus tinggal di dalam Kristus, di dalam Firman-Nya, hidup di dalam Firman-Nya, terkait dengan Dia, seperti carang dengan pokoknya, tidak boleh pernah dilepaskan, dimana ada aliran hidup yang mengalir dari Dia dan bergantung sepenuhnya kepada Dia. Kita sangat menjunjung tinggi Alkitab, dengan slogan Sola Scriptura dan Sola yang lainSola Christo, Sola Gratia, Sola Fidehingga Soli Deo Gloria. Bagi ajaran Reformed, Firman memiliki signifikansi yang begitu tinggi, karena mereka sadar hidupnya sangat bergantung dan berdasarkan pada Firman. Orang Reformed sadar bahwa mereka bisa menjadi Kristen, bisa lahir baru, bisa bertumbuh, bisa menjadi sehat rohani, disucikan, mengalami pengudusan progresif, mendapatkan penghiburan, mendapatkan kekuatan rohani, dibentuk, diubahkan, diperlengkapi, diberi kuasa untuk memberitakan Firman, semuanya itu adalah melalui Firman. Tanpa Firman, kita akan tersesat, dan menjadi berdosa. Karena itu, bagi orang Kristen yang sejati, Firman itu harus dicintai dan dipelajari dengan rajin. Pengajaran yang simpang siur harus diteliti. Kita harus minta pimpinan Tuhan dalam mempelajari dan menggumulkan kebenaran Firman. Kita seringkali sudah tahu kebenaran Firman tapi masih saja melanggarnya, tidak mau melakukannya. Kita harus selalu menggumulkan Firman Tuhan, agar Firman Tuhan tidak hanya sebagai slogan tetapi memiliki kuasa memerdekakan, yang mengubah hidup kita. Inilah orang Kristen yang merdeka
                Dalam ayat 32 mengandung 3 konsep yang sangat penting dalam semua pemikiran manusia, yaitu Pengetahuan, Kebenaran dan Kemerdekaan.  Kata mengetahui (ginosko) terdapat 56 kali dalam Injil Yohanes, yang mengandung arti pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman. Sedangkan ketika kita berbicara kebenaran, maka Kebenaran itu dirumuskan sebagai kenyataan yang disingkapkan dan yang berpusat pada Yesus Kristus sendiri (ayat 36: 6 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka). Sebagai kontrasnya ialah orang-orang Yahudi pada zaman Tuhan Yesus, yang walaupun Yesus hadir di depan mata mereka, tetapi mereka justru menolak Dia, bahkan membanggakan kemerdekaan mereka. Bukan saja kemerdekaan sebagai bangsa, tetapi juga kemerdekaan sebagai perorangan. Mereka berkata: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapapun." (v.33). Mereka berkata: "Kami bukan budak! Kami bukan milik orang lain! Kami adalah orang-orang merdeka. Kami adalah Tuhan atas diri kami sendiri!" Orang-orang Yahudi sama dengan bangsa-bangsa lainnya menganggap diri lebih tinggi, lebih berharga, karena mempunyai kemerdekaan. Mereka membangga-banggakan kemerdekaan itu, sebagai warisan yang mereka terima daripada leluhur.
Nampaknya mereka merdeka, karena dapat melakukan apa yang dikehendaki, dapat membuat keputusan, dan mengambil tindakan-tindakan. Tetapi sebenarnya tidak demikian halnya. Karena kalau kulit kemerdekaan yang nampak itu dikupas, akan kelihatanlah manusia yang terikat, terbelenggu, meringkuk di bawah suatu pemerintah mutlak, suatu pemerintahan diktator yang bernama dosa. Sejak peristiwa pemberontakan di Taman Eden manusia tidak mengenal lagi arti kata kemerdekaan yang sebenarnya. Sejak kejatuhan di Taman Eden itu, manusia sudah terjual, tertakluk, menjadi milik kepada kekuasaan yang bernama dosa. Sejak waktu itu manusia tidak melakukan lagi apa yang dikehendaki seperti disangkanya, melainkan ia melakukan apa yang dikehendaki oleh tuannya yang memerintah dia, yaitu dosa. Sejak itu -- dan seterusnya -- manusia menjadi budak, tidak lagi orang merdeka. Ia hamba yang patuh kepada kuasa dosa, bukan lagi manusia yang bebas. Itulah pula yang dimaksud ketika Kristus berkata: "Setiap orang yang berbuat dosa, adalah budak dosa." (v.34). Artinya: siapa berbuat dosa, ia bukan tuan lagi, tetapi budak! Sebagai budak, manusia taat dan patuh terhadap segala yang diperintahkan dosa itu kepadanya, dan sebagai tuan, dosa itu memberi upah kepada segala hambanya. Apakah upah itu? Rasul Paulus berkata, "Upah dosa ialah maut" (Roma 6:23). Maut! Itulah upah! Nyata bahwa dosa itu tuan yang kejam sekali. Ia memberikan upah yang buruk sekali, yaitu kematian. Dan kematian itu diberikannnya kepada semua orang. Tidak ada yang terkecuali. Semuanya telah menjadi hamba  dosa, dan memperoleh upah yang sama." Sadarkah kita akan kasih-karunia Allah ini? Dan tahukah kita, bahwa Kristus sudah mewujudkan kemerdekaan kita, sehingga kta yang tadinya menjadi hamba dosa, sekarang telah menjadi anak-anak Allah. Marilah kita meletakkan kemerdekaan kita di dalam kemerdekaan yang dikerjakan Kristus. Biarkanlah kemerdekaan yang dikaruniakan Kristus menjiwai segala kemerdekaan lain yang sedang kita cita-citakan, dan yang sedang kita perjuangkan. Marialh kita memasuki pesta kemerdekaan dengan komitmen ingin bebas dari ikatan dunia yang memperbudak hidup kita – termasuk egoisme, kesombongan, harta, jabatan, seks, ketamakan, dan hal-hal lain yang bisa membuat kita berdosa dan kita harus mengikatkan diri pada firman Tuhan. Kemerdekaan dalam Kristus akan kita peroleh bila kita taat dan rela mendisiplin hidup kita dengan membaca, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan. Membaca dan merenungkan Alkitab setiap hari dan segera menerapkannya pada hari itu juga adalah langkah sederhana untuk hidup di dalam Kristus. Kiranya Tuhan menolong kita. 
Ringkasan khotbah, Minggu 17 Agustus 2014 oleh Ev. TAN HWA SAN

Ringkasan khotbah, Minggu 10 Agustus 2014 oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO

HIDUP MEMULIAKAN TUHAN
Roma 11:36

Mengapa kita harus memuliakan Tuhan di atas segala-galanya ?  
Roma 11:36: “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!”

Bagaimanakah kemuliaan Tuhan itu ? KemuliaanNya tidak terhampiri oleh diri kita. “Tampaknya kemuliaan TUHAN sebagai api yang menghanguskan di puncak gunung itu pada pemandangan orang Israel.” (Kel 24:17), 1 Raja 8:11: “sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN.”

Siapakah orang yang harus memuliakan nama Tuhan ? semua orang percaya harus memuliakan nama Tuhan. Wahyu 15:4:“Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan, dan yang tidak memuliakan nama-Mu? Sebab Engkau saja yang kudus; karena semua bangsa akan datang dan sujud menyembah Engkau, sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu."

Dalam hal apa kita harus memuliakan Tuhan ? Dalam segala hal. Misalnya: dalam hal berbicara. 1 Petrus 4:11: “Jika ada orang yang berbicara, baiklah ia berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Allah; jika ada orang yang melayani, baiklah ia melakukannya dengan kekuatan yang dianugerahkan Allah, supaya Allah dimuliakan dalam segala sesuatu karena Yesus Kristus. Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya! Amin.”
Bagaimana cara kita memuliakan nama Tuhan ?
1.    Senantiasa bersyukur kepada Tuhan dari hati kita yang paling dalam.  “Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."” (Mzm 50:23)

2.    Rajin beribadah kepadaNya. Saat kita beribadah. “Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, bawalah persembahan dan masuklah menghadap Dia! Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan.” (1Taw 16:29), “Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!”
(Mzm 29:2)

3.    Hidup di dalam perbuatan baik. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."” (Mat 5:16) , “Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.” (1Ptr 2:12 ),

4.    Bersaksi tentang perbuatan Tuhan yang luar biasa. Lewat menceritakan muzizat-muzizat Tuhan. “Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel.” (Mat 15:31

Ringkasan khotbah, Minggu 10 Agustus 2014 oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO

Ringkasan khotbah Minggu, 3 Agustus 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

Tubuh Rohani
1 Korintus 15:36-49

Ada orang yg mengatakan bhw setelah manusia mati sdh selesai. Apakah memang demikian ?  Pada waktu itu orang-orang Saduki tdk percaya adanya kebangkitan, mrk juga tdk percaya bhw Yesus telah bangkit. Jika demikian  bgm menurut Firman Tuhan ?
Alkitab mencatat dgn jelas ada kebangkitan setelah kematian. Paulus memberitahukan kpd  jemaat di Korintus pengajaran yg sangat penting berkaitan dgn kebangkitan.
  1. Paulus memberitahukan bhw Kristus telah mati krn dosa manusia
  2. Pada hari ke 3 Tuhan Yesus bangkit.
  3. Sbg bukti bhw Yesus bangkit, Ia telah telah menampakkan diri kepada Kefas, Yakobus, 12 murid, pada 500 orang lebih, pada Paulus dsb ( 1 Kor 15:5-6)
Jika Tuhan Yesus tdk dibangkitkan, bagi Paulus sia2x dia memberitakan Injil bahkan sia-sia percaya pada Tuhan Yesus (v.14,17). Jika Tuhan Yesus tdk bangkit, org yg percaya Tuhan Yesus akan binasa (v.18). Paulus mengetahui bgm kondisi jemaat yg tdk mudah percaya dgn adanya kebangkitan, jemaat yg sulit memahami kebenaran ini bhw ada kebangkitan setelah kematian. Kemudian Paulus memunculkan pertanyaan dlm v.35 Bgmkah orang mati dibangkitkan ? dan dgn tubuh apakah mrk akan dtg kembali/dibangkitkan dgn tubuh yg bgm. Paulus mengajak jemaat Korintus spy berpikir secara bijaksana dan mau belajar serta mengerti kebenaran, krn wawasan mrk sempit.
Dlm v.36 Paulus mengatakan,”hai orang bodoh! Apa yg engkau sendiri taburkan, tdk akan tumbuh dan hidup, kalau ia tdk mati dahulu.  Maksudnya Paulus bodoh di sini adalah berpikirlah secara bijaksana dan belajarlah utk mengerti kebenaran. Mengapa Paulus berkata demikian ? krn wawasan mereka sempit shg tdk mengerti bhw setelah kematian ada kebangkitan, hanya melihat tubuh jasmani atau tubuh alamiah yg kelihatan mrk tdk percaya ada tubuh rohani yg tdk dpt mereka lihat. Walaupun demikian Paulus dgn sabar membuka wawasan dan pengertian mereka tentang kemahakuasaan Tuhan dalam dunia ciptaan-Nya.
Paulus menggunakan contoh-contoh spy jemaat mengerti :
  1. V.37-38. Orang menabur biji gandum harus biji yg mati, krn biji tdk akan tumbuh jika biji itu tdk mati. Artinya manusia hrs mengalami kematian dulu baru kemudian akan dibangkitkan.
  2. V.39 ada bermacam-macam daging dlm kehidupan se hari-hari dan semua beda. Daging manusia beda dgn daging binatang, beda dgn daging burung beda dgn daging ikan. Artinya semua daging ini dpt mrk lihat namun semua beda. Itu semua dpt kalian mengerti.
Dgn demikian kalian juga perlu belajar dan mengerti kebenaran bhw ada kebangkitan tubuh yaitu tubuh rohani yg tdk kelihatan oleh mata jasamani.
Paulus sendiri belum pernah melihat tubuh rohani spt apa namun ia  tahu dan percaya bhw ada kebangkitan tubuh dan yg dibangkitkan adalah tubuh rohani.      
Manusia terdiri dari : Tubuh alamiah atau jasmani : dapat dilihat, yang di ciptakan Tuhan dari debu tanah. Tubuh rohani   : tidak kelihatan bentuknya seperti apa  dan Tubuh rohani yg dibangkitkan (v. 44).  Tubuh rohani bersifat kekal, tdk binasa, sdgkan tubuh alamiah atau jasmani itu binasa, apat rusak . Pada waktu tubuh jasmani manusia dimakamkan tubuh itu lemah, namun ketika dibangkitkan tubuhnya menjadi kuat dan bagus (Tuhan menggantikan dgn tubuh yg baru) .v.49. Seperti Adam di jadikan dari tanah setelah kebangkitan diubah tubuhnya oleh Tuhan dgn tubuh yg baru yaitu tubuh rohani.Kita sebagai anak-anak Tuhan bukan hanya memiliki tubuh alamiah namun juga memiliki tubuh rohani yang Tuhan sudah tetapkan bagi kita masing-masing. Oleh karena itu marilah kita menjalani hidup dengan tetap percaya utk menerima realita yang Tuhan tetapkan dan tetap setia belajar firman Tuhan sehingga makin mengerti kebenaran firman Tuhan yg akan menuntun dan memberikan harapan yang pasti bagi kita semua.
Tuhan menetapkan sampai kapan manusia hidup di dunia ini
Tuhan pula yang mengubah tubuh kita dengan tubuh yang baru yaitu tubuh rohani.
Pada akhir zaman ada kebangkitan hidup bagi semua orang.   
Ringkasan khotbah Minggu, 3 Agustus 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

Ringkasan khotbah Minggu, 27 Juli 2014 oleh Ev. KARIAMAN GEA

KUASA DOA DALAM KEHIDUPAN ORANG PERCAYA
Yakobus 5:12-18

Banyak orang Kristen yang merasa bahwa doanya tidak memiliki kuasa. Namun Dalam ay. 16 Firman Tuhan mengatakan bahwa doa  orang percaya sangat besar kuasanya.  Dalam terjemahan NIV, diterjemahan seperti ini “Doa orang yang benar, berkuasa dan efektif” Berkuasa menunjukkan bahwa doanya bisa melakukan hal-hal yang besar, sedangkan efektif menunjukkan bahwa doanya dikabulkan oleh Allah.Yakobus memberikan contoh doa Elia yang memiliki kuasa. Elia adalah orang biasa seperti kita. Hal ini berarti doa kita pun memiliki kuasa. Oleh karena itu marilah kita mengutamakan doa dalam hidup kita. Apapun permasalahan yang kita alami dalam kehidupan kita, kita jangan takut. Bawalah semuanya kepada Tuhan dalam doa. Yakinlah bahwa Tuhan pasti menolong kita. Ingatlah bahwa doa kita adalah doa yang berkuasa dan efektif.
Bagaimana caranya  agar memiliki doa yang berkuasa dan efektif

1.    SEORANG PENDOA HARUSLAH ORANG BENAR
Roma 5:1 Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Tuhan kita Yesus Kristus. Kemudian dalam  2 Korintus 5:21 Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.Jadi orang benar adalah mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus diluar Yesus tidak ada pembenaran.

2.    DOA DINAIKKAN DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH
Dalam bahasa Ibrani ada satu ungkapan berdoa di dalam doa. Artinya bahwa orang tersebut berdoa sungguh-sungguh. Ada satu perasaan yang rindu atau perasaan menginginkan sesuatu dengan sangat. Dalam Lukas 22:15, Tuhan Yesus mengatakan Dia sangat rindu makan paskah artinya Tuhan Yesus sangat menginginkan atau merindukan makan paskah. Ada dorongan yang sangat kuat dalam diri Tuhan Yesus untuk makan paskah. Doa yang yang sungguh-sungguh adalah doa yang timbul karena suatu keinginan yang sangat dalam untuk berdoa kepada Tuhan.

3.    DOA DINAIKKAN DENGAN IMAN PADA JANJI TUHAN
Elia menaikkan doanya berdasarkan janji Tuhan kepadanya dalam 1 Raja-raja 18:1 yaitu bahwa Tuhan menghendaki Elia untuk meunjukkan kuasaNya kepada orang Israel. Banyak orang Kristen yang mendasari doanya pada keinginan daging atau perkataan orang bukan kepada janji Tuhan. Janji Tuhan dalam Matius  6:25-34 seharusnya menjadi dasar doa kita kepada Tuhan yaitu bahwa Tuhan tidak akan pernah meninggalkan kita tetapi selalu mencukupkan kebutuhan kita.

KESIMPULAN
Kuasa doa bukan karena kata-kata doa yang panjang, atau susunan kalimat yang menarik tetapi karena doa itu dinaikkan oleh seorang yang beriman kepada Tuhan Yesus, didoakan dengan sungguh-sungguh serta didoakan berdasarkan iman kepada janji Tuhan bahwa Tuhan  memelihara kita sebagai umatnya yang senantiasa mencari Tuhan dalam hidup mereka.  Ringkasan khotbah Minggu, 27 Juli 2014 oleh Ev. KARIAMAN GEA