Ringkasan khotbah 9 Maret 2014 oleh Pdt. KORNELIUS A. SETIAWAN

BERBAHAGIALAH ORANG YANG LEMAH LEMBUT
Matius 5:5

Dalam Injil Matius, kata lemah lembut muncul dalam beberapa ayat dan menunjukkan karakteristik Yesus yang harus kita teladani.
Mat 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Mat 21:5 "Katakan-lah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.“
Paulus juga menegaskan hal yang sama, kelemah-lembutan adalah buah yang dihasilkan orang percaya yang menjadi karakteristik hidup mereka.
Gal 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Dengan demikian Lemah lembut adalah karakter atau sifat yg harus dihasilkan oleh orang percaya dan kita dapat belajar dari Yesus yang dalam Mat 11:29 menyatakan “Belajarlah dari pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.”
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Lemah lembut” mempunya beberapa arti: baik hati, tidak pemarah, peramah, tidak bengis, suka menurut dan halus budi bahasanya.
Dalam Alkitab, secara khusus dalam bahasa Yunani, kata lemah lembut adalah prautes  yang artinya lembut, rendah hati, dan tidak keras.
Lemah lembut disini bukan berkaitan dengan cara seseorng berbicara, misalnya dengan suara yang lembut dan tidak keras, tetapi lebih ditekankan pada karakter atau sikap  hidup yang dimiliki dan ditunjukkan orang percaya.
Karakter lembah lembut tersebut nampak dalam kehidupan orang percaya dan ditunjukkan dengan:
1. Mempunyai sikap sabar
Yesus melayani dengan penuh kesabaran, Dia tidak seperti orang Zelot yang pada jaman itu memberontak terhadap kekaisaran Roma, tetapi Dia melayani dengan kasih dan pengorbanan.
2. Mempunyai sikap rendah hati
Yesus menerima tugas yang dipercayakan Bapa kepada-Nya dengan rendah hati. Dia bahkan menyatakan ketaatan dan kerelaan-Nya untuk berkorban dengan mati di kayu salib.
3. Mampu menghadapi situasi keras dgn kelembutan
Yesus menghadapi orang-orang yang memusuhi Dia, yang menganiaya Dia dan yang menghina Dia dengan kasih. Ia tidak membalas kejahatan mereka dengan kejahatan, tetapi Dia mendoakan mereka  "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya” (Luk 23:34).

Nelson Mandela adalah tokoh yang berjuang melawan diskriminasi RAS di Afrika Selatan. Karena perjuangannya, dia dipenjara & disiksa selama 27 thn oleh rejim apartheit. Setelah ia dibebaskan dan ikut Pemilu dan menang, ia kemudian menjadi presiden di Afrika Selatan. Banyak orang berpikir bahwa Nelson Mandela akan menangkap dan menuntut keadilan dari orang-orang yang menyiksa dan memenjarakannya. Tetapi Nelson Mandelah justru menunjukkan sikap sebaliknya. Dia memanggil musuh-musuhnya dan memaafkan mereka. Pada saat pelantikannya sebagai Presiden, dia bahkan mengajak Botha presiden yang memenjarakan dia ke atas panggung. Dia mennggandeng presiden Botha dan mengajak semua orang Afrika bekerja bersama-sama untuk membangun kembali Afrika Selatan.
(Ringkasan khotbah 9 Maret 2014 oleh Pdt. KORNELIUS A. SETIAWAN)

0 komentar:

Posting Komentar