Ringkasan khotbah Minggu, 10 Mei 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

PERHENTIAN TERAKHIR 
Ibrani 4:1-13
dalam kehidupan sehari-hari  kita mengetahui kapan  perlu istirahat, misalnya setelah capek bekerja atau mengantuk. Namun kita juga perlu mengetahui  bahwa alkitab memberitahukan  untuk masuk pada perhentian terakhir.
Hari perhentian itu ada 3 :
1.  Hari perhentian dalam arti berhenti pada hari ke tujuh atau disebut perhentian  Sabat. – menyatakan perintah – aturan. Tuhan berhenti berkarya (v.4), Tuhan menguduskan hari Sabat. Dan umat Tuhan diberi kesempatan untuk beristirahat  dari pekerjaannya supaya datang beribadah pada Tuhan. Hari perhentian yang di sebut Sabat ini ditujukan untuk semua orang, baik yg sdh percaya Tuhan Yesus maupun yg  belum percaya. Jika kita perhatikan anak2x sekolah libur, kantor2x kebanyakan tutup, Perusahaan pemerintah maupun swasta juga kebanyakan libur. Mengapa libur ? krn memang perlu istirahat kalaupun ada yg tidak libur itu tergantung pilihan mereka. Yang jelas Tuhan sdh kasih contoh pd hari sabat Ia berhenti berkarya.
2.  Perhentian umat  Israel di Kanaan – menyatakan tempat Kanaan .
Umat Israel sudah melihat  karya Allah ketika mrk  menyeberang sungai Yordan  keluar dari Mesir, Tuhan membebaskan dari perbudakan di Mesir namun mereka tdk segera dpt memasuki tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan krn mereka tidak taat, tidak percaya pada janji Tuhan.  Mereka melihat orangnya besar2x, kuat dsb. Mrk takut, mrk tdk percaya jika Tuhan  akan menolong mrk.  Setelah mrk taat baru mrk masuk ke Kanaan bersama Yosua.
3.  Perhentian terakhir atau perhentian kekal atau perhentian pada masa yang akan datang – menyatakan  tempat  Surga
Perhentian terakhir dapat terjadi sewaktu-waktu  pada siapapun namun tdk tahu kapan waktunya.  Penulis Kitab Ibrani menyadari adanya hari Perhentian terakhir ini sehingga mengingatkan spy jangan spt bangsa Israel :
1. Waspada  atau hati2x spy jangan ada seorang diantara jemaat di Ibrani yg dianggap ketinggalan walaupun janji masuk ke dlm perhentian msh berlaku (v.1) 
 Penulis  Ibrani ini mengingatkan spy jemaat di Ibrani tdk spt umat Israel yg sdh mendengar kabar baik bahkan sdh menyaksikan, mengalami pemeliharaan Allah dan Allah sdh menyatakan kuasa-Nya dgn berbagai tanda dan mujizat namun mereka tidak percaya dengan janji Tuhan. Tuhan sdh memelihara mrk dgn
mengirimkan mana dan burung puyuh tapi mrk msh juga bersungut2x dan minta kembali ke Mesir.  Jemaat di Ibrani ini mendengar kabar keselamatan, spt bangsa Israel ttp  merasa apa yg mrk dengar tdk berguna sehingga mereka tdk bertumbuh bersama iman mrk (v.2). Ini menyedihkan firman Tuhan diberitakan tapi dianggap  tdk berguna. Dan yg lebih menyedihkan lagi adalah lebih dulu mendengar kabar kesukaan tdk masuk ke tempat perhentian krn ketidaktaatan mrk. Artinya Tuhan menghendaki taat jika kita ingin  berada di tempat perhentian kekal - Sorga. Perlu percaya dan taat.  Dlm ayat 11 lebih jelas dikatakan “karena itu baiklah kita berusaha utk masuk ke dalam perhentian itu,  spy jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh  ketidak taatan itu juga”.  Jangan nyontoh yg tdk taat. Tuhan Yesus pernah berkata di Matius 7:21 Bukan orang yang berseru
kepada-Ku;”Tuhan, Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan Surga, melainkan dia ygmelakukan kehendak Bapa-Ku yg di Sorga”.  Perkataan Tuhan Yesus ini tdk dpt ditawar2x krn kita msh punya kesempatan bernafas, kesempatan hidup, dan Tuhan tlg kita dengar, ngerti dan melakukan FT. Kecuali kita dengar kabar keselamatan, percaya lalu meninggal, ini enak sekali dan menyenangkan tapi kita tdk spt itu. Lebih lama kita hidup lebih lama kita dituntut taat, lebih dulu dengar kabar baik lebih dulu dituntut taat. Hidup lama atau tidak , itu tetap anugerah Tuhan demikian juga kita lebih dulu dengar FT atau baru kemudian dengar firman Tuhan itu pun anugerah Tuhan. Hanya satu yg Tuhan mau TAAT alias nurut. 
2. Kita bertanggung jawab kepada Tuhan (v.13)
Seluruh kehidupan kita kelihatan sangat jelas di hadapan Tuhan. Dengan firman-Nya kita dapat mengerti janji Tuhan, percaya pada yg Tuhan janjikan, FT dalam satu sisi menyakitkan – dikatakan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, artinya FT menegur dosa manusia, kesalahan manusia,  biasanya ditegur itu tdk senang namun dalam sisi yg lain FT menghiburkan, mengarahkan utk yg benar sesuai firman Tuhan dan akhirnya berada di tempat perhentian kekal yg Tuhan sediakan.
Marilah kita taat dan sungguh percaya kepada Tuhan Yesus. Jangan sampai Tuhan tidak mengenal kita atau ketinggalan karena ketidaktaatan. Tuhan menolong kita.  
Ringkasan khotbah Minggu, 10 Mei 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

0 komentar:

Posting Komentar