Ringkasan khotbah Minggu, 28 Juni 2015 oleh Pdt. Djoni Febrianto

IMAN YANG HIDUP
Lukas 7:1-10

Apa itu iman? Percaya walaupun tidak melihat. Bila kita melihat, baru percaya itu bukan iman, seperti Tomas,  baru percaya ketika melihat Tuhan Yesus menampakkan diri kepadanya. Itu bukan iman.Tuhan Yesus pernah berkata demikian tentang iman :Matius 17:20: “….. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini kesana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada  yang mustahil bagimu.”  Artinya sekecil apapun iman itu, dampaknya sangat besar. Contoh: Imannya penjahat  yang ada di samping Tuhan Yesus, diahanya berkata :Yesus, kelak bila Engkau dating sebagai Raja, ingatlah akan daku. Jawab Tuhan Yesus :hari ini juga, engkau dan Aku ada di Firdaus. Satu dua kalimat iman, menyelamatkan penjahat itu dari api neraka. Inilah berkat besar hidup di dalam iman kepada Tuhan Yesus. Ketika  kita mau merenungkan thema Iman yang hidup, saya mengajak kita pelajari iman dari tokoh Alkitab yang langsung dikomentari oleh Tuhan Yesus sebagai iman yang besar. Lukas 7:1-10: Iman seorang perwira di kota Kapernaum.
Lukas 7:1-10: Iman perwira di Kapernaum. Perwira ini, mengasihi bangsa Yahudi, menanggung pembangunan rumah ibadat. Dia sangat menghargai hambanya/budaknya yang mengalami sakit keras dan hamper mati. Lalu dia dating kepada tua-tua Yahudi, untuk menyampaikan hal ini kepada Tuhan Yesus, mohon pertolongan. Ketika Tuhan Yesus dalam perjalanan menuju ke rumahnya, maka perwira ini menyuruh sahabat-sahabatnya untuk berkata kepada Tuhan Yesus demikian :  "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk dating kepada-Mu. Tetapi katakana saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!,maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya."” (Luk 7:6-8). Dari ungkapan perwira ini, kita mengerti bahwa perwira inim engakui Tuhan Yesus bukan hanya sebagai nabi, melainkan sebagai Tuhan yang penuh kuasa, yang dapat membuat muzizat dimanapun Dia berada.

Tanggapan Tuhan Yesuster hadap sikap perwira itu demikian :“Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang  mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" (Luk 7:9) Muzizat terjadi : “Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali kerumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali.” (Luk 7:10). Jadi Tuhan Yesus dapat membuat muzizat, sekalipun Dia tidak ada disana secara fisik, sebab secara Roh, Tuhan Yesus hadir dimanapun kita berada.
Ringkasan khotbah Minggu, 28 Juni 2015 oleh Pdt. Djoni Febrianto

0 komentar:

Posting Komentar