Istimewa di hadapan Tuhan
Kejadian 1:27; 2:7; 1
Petrus 1:18-19
Bila kita merenungkan
asal-usul kita, nampaknya kita ini mahkluk yang tidak ada harganya di mata
Tuhan. Firman Tuhan jelas berkata bahwa kita diciptakan dari debu tanah, “ketika itulah
TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup
ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi mahkluk yang hidup”
(Kejadian 2:7). Firman Tuhan selalu mengingatkan asal usul kita itu dari debu dan
akhirnya kembali lagi kepada debu.
Kejadian
2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
mahkluk yang hidup. Nafas Tuhan inilah yang menjadikan hidup kita berarti.
Nafas Tuhan = roh dan roh manusia itu sifatnya kekal. Di sinilah kita yang
adalah debu menjadi berarti di mata
Tuhan.
Sungguh
luar biasa kita diciptakan Tuhan, segambar dan serupa dengan diri-Nya. Di
katakan dalam Kejadian 1;26 Berfirmanlah Allah, “Baiklah kita menjadikan
manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di
laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi”. Maka Allah menciptakan menusia
itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya; laki-laki dan
perempuan diciptakan-Nya mereka.
Apa
artinya diciptakan segambar atau serupa dengan diri Allah ? Artinya ada
kemiripan sifat antara Allah dan manusia. Allah adalah Roh, manusia juga
mempunyai roh, Allah mempunyai pikiran, perasaan dan kehendak, manusia juga
mempunyai pikiran, perasaan
dan kehendak. Allah itu kekal dan manusia juga diberikan kekekalan oleh Allah.
Allah itu Mahakuasa dan manusia diberi kuasa untuk menaklukkan bumi dan isinya.
Selain
itu Tuhan sendiri pernah berkata demikian,”Oleh karena engkau berharga di
mata-Ku dan mulia dan Aku ini mengasihi engkau (Yesaya 43:4a). Dimata Tuhan
kita ini sangat berharga. Allah telah membuktikan dengan rela datang ke dunia
untuk menebus dosa-dosa kita. Inilah bentuk penghargaan tertinggi dari Tuhan
pada manusia. Tuhan menghargai kita dengan memberikan nyawa-Nya, hidup-Nya,
kematian-Nya, pengorbanan-Nya. Di katakan dalam 1 Petrus 1:18-19,” Sebab kamu
tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi
dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak
atau emas, melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama
seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Aplikasi :
Bila Tuhan sudah sedemikian rupa menghargai
kita, mengistimewakan kita, marilah kita juga menghargai Tuhan
setinggi-tingginya dalam hidup kita. Wujud kita menghargai Tuhan adalah
senantiasa rajin berdoa, membaca firman-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Bahkan
tidak henti-hentinya menyaksikan cinta kasih Tuhan kepada sesama.
(Ringkasan khotbah, Minggu 15 September 2013
oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO)
0 komentar:
Posting Komentar