Tuhan yang peduli
1 Raja-raja 19:1-8
Secara
umum yang membuat seorang peduli satu sama lain : sudah
kenal dan ada kedekatan (akrab), pernah
dipedulikan (timbal-bailk),
kasih yg tertanam dalam diri seseorang
dan sebagainya.
Latar belakang perikop
Dalam kisah ini nampak jelas bagaimana
Tuhan peduli pada Elia yang saat itu :
*) Mengalami tekanan yangg sangat berat
dan membuat ia putus asa (Elia berkata, “ya Tuhan ambilah nyawaku V.4). Bagi
Elia mati itu lebih baik, tapi kalau boleh jangan mati di tangan krn di bunuh
Izebel. Namun menurut Tuhan belum waktunya, di depan masih ada yang hrs
dikerjakan.
*) Elia merasa sendiri, memang semula
ketika Elia melarikan diri ia mengajak bujangnya tetapi setelah sampai di
Bersyeba ia meninggalkan bujangnya (v.3); dalam bagian lain dikatakan hanya
Elia yang tinggal sabagai nabi Tuhan (1 Raja 18:22).
*) Elia lelah – ia masuk ke Padang Gurun
sehari perjalanan, lalu ia duduk di bawah pohon Arar (v.4a). Kita dpt merasakan
betapa lelahnya Elia jalan sehari, dlm keadaan pikiran yg tdk tenang, takut karena
sebentar lagi ia akan di bunuh oleh suruhan Izebel.
Elia pernah membunuh 450 orang nabi Baal
di Israel (1 Raja2. 18:40)
Ternyata yang dilakukan Elia ini,
membuat dirinya, nyawanya terancam sehinggg ia tertekan, putus asa, tidak
berdaya, lelah.
Dalam keadaan demikian, Tuhan peduli
pada ELIA, Tuhan memberi apa yg dibutuhkan ELIA :
TUHAN MENGHIBUR ELIA DENGAN MEMBERIKAN
makan dan minum (roti bakar; air dalam
kendi v.6; v.8). Ketika Elia tidur, tiba-tiba malaikat menyentuh dan membangunkan
dia supaya makan. Elia bangun dan makan tapi berbaring lagi. Malaikat TUHAN
datang ke dua kalinya dan berkata,”Elia bangun dan makan”.Perhatikan di sini
Elia nurut, dia bangun dan makan lagi.
Elia dalam keadaan tertekan ia TAAT.
TUHAN MEMBERIKAN KEKUATAN pd Elia – oleh
kekuatan itu Elia berjalan 40 hari 40 mlm (v.8). Tuhan peduli dgn memberikan
kekuatan sesuai dgn yg dibutuhkan Elia.
Kebenaran yang yang diajarkan:
- Tuhan yang kita
percaya adalah Tuhan yang peduli pada umat-Nya
- Kepedulian
Tuhan itu tidak pernah berhenti dalam kehidupan umat-Nya.
Marilah kita peduli dengan menyadari
Tuhan sudah peduli pada kita.
(Ringkasan khotbah, Minggu 22
September 2013 oleh Ev. A. PENI ASIH)
0 komentar:
Posting Komentar