Ringkasan khotbah, Minggu 29 September 2013 oleh Pdt. MARK A. SIMON

Hari Perhentian
(Ibrani 4:1-4; 9-13)

Surat Ibrani merupakan surat peringatan dan membantu kita untuk memahami sifat kehidupan Kristen melalui gambaran nyata dari kehidupan sehari-hari. Kita, sebagai orang Kristen berjalan ke tujuan tertentu, yaitu sebuah tempat atau status perhentian.
Ibaratnya, kita ini sedang berjalan. Semua orang harus memiliki tujuan yang jelas. Namun demikian, ada tiga hal yang bisa menyebabkan orang tidak sampai ke tujuan:

Yang pertama, mereka mungkin tidak tahu rute atau jalan yang harus dilewati atau ditempuh supaya tiba ke tujuan. Seandainya mereka belum pernah ke tempat dan mereka tidak membawa peta atau panduan, ia tidak mungkin bisa sampai ke tujuannya. Dalam kehidupan Kristen, kita membutuhkan Alkitab sebagai peta kita, dan Yesus sebagai pemandu kita.
 
Yang kedua, ada kemungkinan pelancong itu mendapatkan nasihat atau petunjuk yang salah, yang menyebabkan ia mengambil jalan yang salah, atau membaca petunjuk jalan salah, atau seseorang mungkin menipu mereka. Mereka akhirnya tiba di tempat yang berbeda daripada tempat dirancangnya.
Dalam kehidupan Kristen, kita tidak perlu mengikuti nasihat keliru dari media atau dari orang yang tidak mengikut Yesus.

Yang ketiga, seorang pelancong dapat menjadi lelah sewaktu perjalanan dan berhenti untuk beristirahat. Dalam kasus ekstrim, mungkin mereka merasa perjalanannya terlalu sulit atau panjang, dan mereka putus asa, lalu pulang ke tempat asalnya.
Dalam kehidupan Kristen, kita tidak boleh mudah menyerah  tetapi harus setia dan aktif dalam perjalanan kita bersama Yesus.     
(Ringkasan khotbah, Minggu 29 September 2013 oleh  Pdt. MARK A. SIMON ) 

0 komentar:

Posting Komentar