SUKACITA MELAYANI TUHAN (Filipi
1:18-22)
Kalau
kita pernah mendengar kisah pelayanan missionary, maka kita sangat heran
bagaimana Mereka dapat bertahan di tengah tantangan yang begitu berat dalam
ladang pelayanan, namun mereka bertahan melayani. Kalau mereka ditanyak apakah
mereka mau untuk kembali ke negaranya yang lebih nyaman, enak .... Kebanyakan
tidak mau, Karena sekalipun sulit mereka tetap memiliki sukacita.Definisi
sukacita didalam pelayanan ternyata bukan jalan lancar atau tanpa hambatan,
tetapi sukacita terjadi karena memenuhi panggilan Tuhan.
Konteks Filipi.
Paulus
mengirim Surat ini dari penjara (Fili 1:7,13-14), kemungkinan besar di Roma(Kis
28:16-31), Paulus ditengah penderitaannya di penjara, ia bisa menghibur jemaat
filipi, khususnya tentang pemenjaraan dirinya Mereka tidak perlu kuatir Karena
hal ini justru menyebabkan pemberitaan injil semakin luas. Dan Paulus mengajak
jemaat Filipi untuk tetap bersukacita dalam segala hal, yakni ketika Mereka
memusatkan fokus hidup mereka di dalam Kristus (Flp 2:1-18), dan Paulus juga
menolong persoalan- persoalan lain yang terjadi di jemaat Filipi.
Mengapa Paulus dapat tetap melayani? Mengapa ia tetap menghibur dan menguatkan
orang lain pada hal ia sendiri ada dalam penjara? Semua karena sukacita Paulus adalah hidup
bagi Kristus (1:21-22), ia banyak mengajarkan sukacita di dalam Tuhan dalam
Surat ini (kata sukacita berulang-ulang diungakapkan, sekitar 17 kali).
Dalam teks yang kita baca juga tercermin sukacita Paulus yakni : Ayat
18 – Paulus sangat memfokuskan bagaimana Kristus diberitakan kepada orang lain.
Ayat 19 – Paulus mendasari semuanya karena keselamatan yang ia miliki. Ayat 20 -
kesetiaan dalam melayani dimana hidupnya dapat memuliakan Tuhan. Ayat 21 - diulang bahwa hidupnya untuk Kristus
Mengapa
banyak orang yang melayani tidak memiliki sukacita melayani ? salah satu
sebabnya adalah fokusnya tidak sama dengan fokus Paulus yakni menyenangkan hati
TUHAN, tetapi menyenangkan hati sendiri ! Pelayanan dipakai untuk mencari
hormat, pujian dan kepuasan diri. kunci sukacita melayani adalah keintiman
hubungan kita dengan Tuhan, fokus pelayanan menyenangkan Tuhan, sekalipun Ada
tantangan kita tidak kehilangan sukacita Karena kita dianugerahkan kelayakkan
menjadi teman sekerja Allah. Marilah kita bersukacita melayaniNya....Amin
(Ringkasan
khotbah 26 Januari 2014 oleh Pdt. AGUSTINA MANIK)
0 komentar:
Posting Komentar