Ringkasan khotbah 26 Januari 2014 oleh Pdt. AGUSTINA MANIK

SUKACITA MELAYANI TUHAN (Filipi 1:18-22)
Kalau kita pernah mendengar kisah pelayanan missionary, maka kita sangat heran bagaimana Mereka dapat bertahan di tengah tantangan yang begitu berat dalam ladang pelayanan, namun mereka bertahan melayani. Kalau mereka ditanyak apakah mereka mau untuk kembali ke negaranya yang lebih nyaman, enak .... Kebanyakan tidak mau, Karena sekalipun sulit mereka tetap memiliki sukacita.Definisi sukacita didalam pelayanan ternyata bukan jalan lancar atau tanpa hambatan, tetapi sukacita terjadi karena memenuhi panggilan Tuhan.
 Konteks Filipi.
Paulus mengirim Surat ini dari penjara (Fili 1:7,13-14), kemungkinan besar di Roma(Kis 28:16-31), Paulus ditengah penderitaannya di penjara, ia bisa menghibur jemaat filipi, khususnya tentang pemenjaraan dirinya Mereka tidak perlu kuatir Karena hal ini justru menyebabkan pemberitaan injil semakin luas. Dan Paulus mengajak jemaat Filipi untuk tetap bersukacita dalam segala hal, yakni ketika Mereka memusatkan fokus hidup mereka di dalam Kristus (Flp 2:1-18), dan Paulus juga menolong persoalan- persoalan lain yang terjadi di jemaat Filipi.
Mengapa Paulus dapat tetap melayani?  Mengapa ia tetap menghibur dan menguatkan orang lain pada hal ia sendiri ada dalam penjara?  Semua karena sukacita Paulus adalah hidup bagi Kristus (1:21-22), ia banyak mengajarkan sukacita di dalam Tuhan dalam Surat ini (kata sukacita berulang-ulang diungakapkan, sekitar 17 kali).
Dalam teks yang kita baca juga tercermin sukacita Paulus yakni : Ayat 18 – Paulus sangat memfokuskan bagaimana Kristus diberitakan kepada orang lain. Ayat 19 – Paulus mendasari semuanya karena keselamatan yang ia miliki. Ayat 20 - kesetiaan dalam melayani dimana hidupnya dapat memuliakan Tuhan. Ayat 21 - diulang bahwa hidupnya untuk Kristus
Mengapa banyak orang yang melayani tidak memiliki sukacita melayani ? salah satu sebabnya adalah fokusnya tidak sama dengan fokus Paulus yakni menyenangkan hati TUHAN, tetapi menyenangkan hati sendiri ! Pelayanan dipakai untuk mencari hormat, pujian dan kepuasan diri. kunci sukacita melayani adalah keintiman hubungan kita dengan Tuhan, fokus pelayanan menyenangkan Tuhan, sekalipun Ada tantangan kita tidak kehilangan sukacita Karena kita dianugerahkan kelayakkan menjadi teman sekerja Allah. Marilah kita bersukacita melayaniNya....Amin

(Ringkasan khotbah 26 Januari 2014 oleh Pdt. AGUSTINA MANIK)

0 komentar:

Posting Komentar