Ringkasan khotbah 23 Maret 2014 oleh Ev. KARIAMAN GEA

BERBAHAGIALAH ORANG YANG LAPAR & HAUS  KEBENARAN
Matius 5:6

Matius 5:6 ini merupakan salah satu ucapan bahagia yang disampaikan oleh Tuhan Yesus. Di ayat sebelum dan sesudahnya kita menemukan ucapan-ucapan bahagia lainnya. Pada hari ini kita akan belajar bagaimana mungkin rasa lapar dan haus akan kebenaran dapat memberikan kebahagian dalam kehidupan kita sebagai orang percaya.
Istilah lapar dan haus  berarti memiliki keinginan yang sangat. Keinginan yang dimaksud di sini bukan keinginan yang sementara. Tetapi keinginan yang terus menerus. Seperti kita merindukan makanan dan minuman setiap saat.
Apa yang dimaksud oleh Tuhan Yesus tentang kebenaran?
Kebenaran yang dimaksud di sini adalah bukan kebenaran secara hukum, melainkan kebenaran secara rohani, yaitu kebenaran yang merupakan tuntutan Allah kepada kita. Bagaimana kita menemukan kebenaran itu? Kita menemukan kebenaran di dalam firman Tuhan yang telah Tuhan berikan kepada kita sebagai kebenaran.
Bagaimana sikap hidup orang yang lapar dan haus akan kebenaran?
1.    Selalu Ingin Dekat Dengan Tuhan
Tuhan adalah sumber kebenaran. Dunia sekarang ini mengajarkan kepada kita bahwa di dunia ini kebenaran mutlak.  Kebenaran itu relatif. Bagi kamu itu keberanan tetapi bagi saya belum tentu itu kebenaran. Akibatnya tidak ada kebenaran yang pasti, setiap orang punya kebenaran sendiri-sendiri.
Tetapi kata firman Tuhan bertolak belakang dengan apa yang dikatakan oleh dunia. Kalau dunia mengatakan tidak ada kebenaran yang pasti tetapi firman Tuhan mengatakan bahwa ada kebenaran yang pasti yaitu firman Tuhan dan Tuhanlah yang menjadi sumber kebenaran.
Agar kita lapar dan haus akan kebenaran maka kita harus dekat dengan sumber kebenaran itu sendiri. Kita tidak boleh menjauhkan diri dari sumber kebenaran itu sendiri.

2.    Selalu Merindukan Firman Tuhan
Saudara banyak orang Kristen yang tidak lagi merindukan firman Tuhan dalam hidup mereka. Mereka membaca firman Tuhan hanya sebagai formalitas. kalau saya ada waktu saya baca kalau tidak ada waktu saya tidak baca. Kita lebih senang membaca koran, menonton televisi, berita gosip dan lain-lain daripada  merenungkan firman Tuhan.
Baca Ibrani 4:12Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Firman Tuhan digambarkan seperti pedang yaitu alat untuk menyerang musuh.

3.    Selalu Rindu Menjaga Kesucian Hidup
Orang yang berbahagia tidak hanya hidup dekat dengan Tuhan serta merindukan firman Tuhan tetapi dia juga harus menjaga kesucian hidupnya. Orang itu harus membenci dosa,  tidak boleh kompromi dengan dosa. Orang komproni dengan dosa pasti tidak akan pernah merasa lapar dan haus akan kebenaran. Tetapi lapar dan haus akan keinginan dosa.
Apa janji Tuhan bagi kita yang lapar dan haus akan kebenaran?
Berkat yang diperoleh oleh orang yang lapar dan haus akan kebenaran adalah mereka akan dipuaskan atau mereka akan diisi. Istilah dipuaskan di sini tidak hanya dipuaskan pada saat ini tetapi juga pada saat yang akan datang. Artinya rasa terpuaskan itu dialami baik ketika kita ada didunia maupun ketika kita berada di surga.
(Ringkasan khotbah 23 Maret 2014 oleh Ev. KARIAMAN GEA)

Ringkasan khotbah 16 Maret 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

BERBAHAGIALAH ORANG YANG SUCI HATINYA
Matius 5:8

Sejarah kehidupan manusia, sejak Adam dan Hawa jatuh dlm dosa, maka semua manusia telah berdosa (dosa turunan). Jika manusia sdh jatuh dlm dosa, siapa yg dimaksud org yg suci hatinya.

  1. Apa artinya suci hatinya ?
Dalam bahasa aslinya Yunani è S
uci adalah kataroi : bersih, murni. Menurut Mazmur 24:3-4 tangan yg bersih dan hati yang murni adalah syarat supaya seseorang dapat masuk ke rumah Tuhan. Sedangkan hati (kardia) => pusat. Menurut orang Yahudi hati merupakan pusat pikiran, emosi dan keinginan. Tetapi dalam konteks ini hati di sini  bukan hanya berkaitan dengan pikiran, emosi dan keinginan namun lebih mencerminkan keadaan dalam diri seseorang yang membentuk sikap hidupnya.

Dalam budaya Ibrani hati merupakan pusat kepribadian seseorang dan dipakai sebagai lambang pikiran perasaan dan jiwa seseorang yang memiliki satu tujuan untuk menyenangkan Allah dengan hati yang tulus. Hati  yang hanya tertuju pada yang baik.
  1. Siapa yg disebut orang yg suci hatinya ?
ð  Mereka yang sudah dibebaskan dari kuasa dosa dan berusaha menyenangkan Allah. Contoh : Paulus semula ia adalah orang yang tidak senang dan berusaha menganiaya orang-orang percaya namun setelah percaya Tuhan Yesus ia dibebaskan dari kuasa dosa bahkan sisa hidupnya ia pakai untuk melayani Tuhan.
  1. Apa yg dialami oleh orang yang suci hatinya ?
Tuhan Yesus mengatakan akan melihat Allah, artinya bukan berarti mereka dapat melihat Allah dengan mata jasmani, tetapa pada masa yang akan datang akan melihat Allah, bertemu Allah muka dengan muka di Surga, tinggal bersama dgn Allah.
Sedangkan ketika di dunia melihat Allah artinya : Mengenal Allah dan hidup sesuai kehendakNya. 
Seorang penafsir berkata kebahagian manusia yg sempurna adalah ketika seseorang memiliki kebahagiaan sorgawi yaitu dapat melihat Allah di mana ketika di dunia memiliki keyakinan bahwa suatu hari kelak akan bertemu  Allah muka dengan muka dan ketika masih di dunia akan berjuang untuk mengenal Allah dan mentaati perintahNya.
Tentu kita semua ingin mendapatkan kebahagiaan sorgawi, kebahagiaan yang sempurna, marilah kita jalani hidup dengan satu tujuan menyenangkan Allah  hati yang tulus melalui pelayanan, pekerjaan dsb. Satu hal yg perlu kita ingat kita sudah dibebaskan dari dosa dengan demikian sudah sewajarnya bila kita umat Tuhan menyenangkan Tuhan.     

    (Ringkasan khotbah 16 Maret 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH)

Ringkasan khotbah 9 Maret 2014 oleh Pdt. KORNELIUS A. SETIAWAN

BERBAHAGIALAH ORANG YANG LEMAH LEMBUT
Matius 5:5

Dalam Injil Matius, kata lemah lembut muncul dalam beberapa ayat dan menunjukkan karakteristik Yesus yang harus kita teladani.
Mat 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Mat 21:5 "Katakan-lah kepada puteri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu, Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.“
Paulus juga menegaskan hal yang sama, kelemah-lembutan adalah buah yang dihasilkan orang percaya yang menjadi karakteristik hidup mereka.
Gal 5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Dengan demikian Lemah lembut adalah karakter atau sifat yg harus dihasilkan oleh orang percaya dan kita dapat belajar dari Yesus yang dalam Mat 11:29 menyatakan “Belajarlah dari pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati.”
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Lemah lembut” mempunya beberapa arti: baik hati, tidak pemarah, peramah, tidak bengis, suka menurut dan halus budi bahasanya.
Dalam Alkitab, secara khusus dalam bahasa Yunani, kata lemah lembut adalah prautes  yang artinya lembut, rendah hati, dan tidak keras.
Lemah lembut disini bukan berkaitan dengan cara seseorng berbicara, misalnya dengan suara yang lembut dan tidak keras, tetapi lebih ditekankan pada karakter atau sikap  hidup yang dimiliki dan ditunjukkan orang percaya.
Karakter lembah lembut tersebut nampak dalam kehidupan orang percaya dan ditunjukkan dengan:
1. Mempunyai sikap sabar
Yesus melayani dengan penuh kesabaran, Dia tidak seperti orang Zelot yang pada jaman itu memberontak terhadap kekaisaran Roma, tetapi Dia melayani dengan kasih dan pengorbanan.
2. Mempunyai sikap rendah hati
Yesus menerima tugas yang dipercayakan Bapa kepada-Nya dengan rendah hati. Dia bahkan menyatakan ketaatan dan kerelaan-Nya untuk berkorban dengan mati di kayu salib.
3. Mampu menghadapi situasi keras dgn kelembutan
Yesus menghadapi orang-orang yang memusuhi Dia, yang menganiaya Dia dan yang menghina Dia dengan kasih. Ia tidak membalas kejahatan mereka dengan kejahatan, tetapi Dia mendoakan mereka  "Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya” (Luk 23:34).

Nelson Mandela adalah tokoh yang berjuang melawan diskriminasi RAS di Afrika Selatan. Karena perjuangannya, dia dipenjara & disiksa selama 27 thn oleh rejim apartheit. Setelah ia dibebaskan dan ikut Pemilu dan menang, ia kemudian menjadi presiden di Afrika Selatan. Banyak orang berpikir bahwa Nelson Mandela akan menangkap dan menuntut keadilan dari orang-orang yang menyiksa dan memenjarakannya. Tetapi Nelson Mandelah justru menunjukkan sikap sebaliknya. Dia memanggil musuh-musuhnya dan memaafkan mereka. Pada saat pelantikannya sebagai Presiden, dia bahkan mengajak Botha presiden yang memenjarakan dia ke atas panggung. Dia mennggandeng presiden Botha dan mengajak semua orang Afrika bekerja bersama-sama untuk membangun kembali Afrika Selatan.
(Ringkasan khotbah 9 Maret 2014 oleh Pdt. KORNELIUS A. SETIAWAN)

Ringkasan khotbah 2 Maret 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

BERBAHAGIALAH ORANG YANG MISKIN DI HADAPAN ALLAH
Matius 5:3

Kalimat yang diucapkan Tuhan Yesus, “Berbahagilah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya kerajaan Allah”  akan menimbulkan  pertentantangan, macam-macam pertanyaan bagi siapapun, bahkan bisa saja tdk percaya dgn yg Yesus sampaikan,  jika hanya membaca ayat ini dengan pintas tanpa berusaha mencari tahu apa sebetulnya maksud Tuhan Yesus menyampaikan khotbahnya saat itu.
Tidak ada seorangpun yang mengatakan berbahagialah orang yg miskin di hadapan Allah, namun Yesus berkata Berbahagialah orang yg miskin di hadapan Allah.
  1. Apa yang dimaksud MISKIN menurut Firman Tuhan di sini ?
  • Dalam bahasa Yunani PTOKHOS artinya miskin secara rohani tidak berdaya, lemah, tidak mempunyai siapa-siapa, tidak ada yang orang membela, tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Orang yang miskin rohani ini akan dengan rendah hati datang di hadapan Allah minta pertolongan dan  belas kasihan Allah. 
 Bagaimana orang Miskin di hadapan Allah ini menjalani kehidupannya ?
1.    Berharap pada Allah
2.    Berseru pada Allah
3.    Bergantung pd Allah dalam segala hal

  1. Apa artinya empunya kerajaan Allah ?  - anggota, penghuni kerajaan Surga
Memiliki 2 arti :
1.    Sekarang (Present) è maksudnya sekarang merasa miskin rohani, maka ia berharap, berseru, minta pertolongan Tuhan. Ketika org miskin rohani bersukacita merasakan pertolongan Tuhan, ia merasakan sebagian suasana surga ketika di dunia.
2.    Yang akan dtg (Future) è suatu hari kelak akan tinggal di surga secara nyata. Dan Allah sendiri menerima sebagai anggota, penghuni Kerajaan Surga. 

4.Berbahagia di sini artinya diberkati Allah krn mempunyai hubungan yg baik dengan Allah. Orang yg miskin rohani ini mengusahan bagaimana dapat membina hubungan dengan Tuhan. Philip Stane (seorang teolog, seorang penafsir Alkitab) mengatakan,” bahagia merupakan keutungan menjadi anggota kerajaan surga

Aplikasi : Marilah kita berusaha membina hubungan dengan Tuhan, karena kita tidak berdaya, miskin rohani karena tanpa belas kasihan dan pertolongan Tuhan hidup kita sia2x, dgn belas kasihan Tuhan kita bahagia menjadi penghuni surga. 

    (Ringkasan khotbah 2 Maret 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH)

Ringkasan khotbah 23 Februari 2014 oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO

MENGASIHI TUHAN DENGAN SEGENAP HATI
Matius 22:37, Yohanes 14:21-24

Bila kita ingin menjalin hubungan yang indah dengan Tuhan, maka dasarilah hubungan kita itu dengan hati yang penuh kasih. Sebab tanpa kasih, maka hubungan kita itu, pasti tidak akan menyentuh hati Tuhan.  Sebab Tuhan sendiri pernah berkata  dalam Matius 22:37, demikian : Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu, dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang utama dan terutama. Saudara, Istilah segenap, berarti seluruh hidup kita hendaknya diwarnai oleh kasih kepada Tuhan.
Ada seorang Farisi bernama Simon mengundang Tuhan Yesus makan di rumahnya.  Orang Farisi adalah orang yang dipandang rohani di tengah-tengah bangsa Israel. Tak lama kemudian muncul juga seorang wanita pelacur mendekati Tuhan Yesus, dengan  membawa minyak wangi. Sambil menangis, wanita itu berdiri dibelakang Tuhan Yesus, dekat kaki Tuhan Yesus, lalu membasahi kaki Tuhan Yesus dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki Tuhan Yesus dan meminyaki dengan minyak wangi. Tuhan justru sangat tersentuh dengan sikap wanita pelacur itu, dibandingkan sikap dari orang Farisi ketika menyambut Dia masuk ke rumahnya. Tuhan Yesus dengan terus terang berkata demikian  kepada orang Farisi itu: Engkau lihat perempuan ini ? Aku masuk ke rumahmu, namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kakiKu, tetapi perempuan ini membasahi kakiku dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya. Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk, perempuan ini tiada henti-hentinya mencium kakiKu. Engkau tidak meminyaki kepalaKu dengan minyak , tetapi dia meminyaki kakiKu dengan minyak wangi. Sebab itu Aku berkata : dosanya yang begitu banyak telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Jadi Tuhan lebih tersentuh dengan pelayanan wanita pelacur itu dari pada pelayanan orang Farisi. Karena wanita pelacur itu melayani dengan hati penuh kasih.

Wujud bahwa kita sungguh-sungguh mengasihi Tuhan adalah :
1.    Melayani Tuhan dengan setia . Tuhan Yesus pernah berkata : Aku datang bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani. Inilah wujud kasih Tuhan kepada kita yaitu melayani umatNya, bahkan Tuhan melayani kita sampai mati di atas kayu salib. Demikian juga dengan kita, bila kita berkata, bahwa kita mengasihi Tuhan, maka kitapun harus senang melayani Tuhan.
2.    Menaati perintah-perintah Tuhan. Yohanes  14:21: Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." Matius 12:5: Tuhan Yesus berkata :  “ Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
3.    Mengasihi  jiwa-jiwa yang dikasihi oleh Tuhan. Tuhan mengasihi setiap orang berdosa, Tuhan pernah berkata : Aku datang bukan untuk orang benar, tetapi Aku datang untuk orang berdosa. Untuk orang berdosa, Tuhan rela mati di kayu salib, mengorbankan hidupNya. Bagaimanakah dengan kita ? Adakah di hati kita misi untuk mengabarkan Injil Tuhan kepada sesama kita, itulah wujud kasih kita terbesar bagi sesama kita.

      (Ringkasan khotbah 23 Februari 2014 oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO)