JIWAKU
HAUS KEPADA-MU
Mazmur 42:1-6
Mazmur 42 ditulis oleh Pemazmur
ketika berada di pembunagan di Babel. Ia harus hidup di negeri asing yang
menyembah berhala.Situasi bertambah berat karena orang-orang Babel
memperlakukan orang Israel seakan-akan Allah orang Israel tidak mampu menolong
mereka. Tetapi pemazmur tidak te
nggelam dalam keadaan tertekan ttpi bangkit
dari situasi itu.
1.
Jiwanya merindukan Allah v.2.
Pemazmur merindukan Tuhan yg sptnya tdk dpt ditahan lagi dan harus
segera terwujud (v. 1- 3).
Ia menyadari keberadaan dirinya yang
telah jauh dari Allah (v.3b Kapan aku boleh dtg melihat Allah artinya kapan
boleh dtg beribadah pd Allah, sementara ia tdk tahu kpn ia dpt keluar dari
pembuangan di Babel). Hari-harinya di penuhi dengan air mata karena celaan
lawannya yang menikam tulang-tulangnya: "Di manakah Allahmu?" (v.4,11).
Ia takut terpisah dari Allah (v.10)
Kerinduan
ini digambarkan spt Rusa merindukan atau
membutuhkan sungai yg berair. Rusa-rusa di Palestina kadang kala menemukan sungai yang kering pada musim kemarau.
Ttpi rusa-rusa ini biasanya akan
menyusuri dan mendaki aliran sungai sampai menemukan mata air untuk
memuaskan dahaga mereka. Demikianlah pemazmur menggambarkan kerinduannya pada
Tuhan. Jiwanya merindukan,
membutuhkan Allah yang hidup.
Kerinduan, kebutuhan yang tidak dapat
digantikan dengan apa pun kecuali bertemu dengan Allah.
Dalam hati manusia ada ruang kosong yang akan selalu
terasa kosong sampai ruang itu terisi dengan kehadiran Tuhan. Selama ruang itu masih kosong, manusia akan selalu
berusaha mengisinya dengan berbagai hal; seperti kerja keras, kedudukan,
kesenangan, ketenaran dsb. Namun semuanya
ini tidak pernah dapat mengisi kekosongan jiwanya. Jiwa manusia tanpa
Tuhan adalah seperti rusa yang berada di sungai yang tidak berair. Jiwa yang
kosong akan terus mencari dan mencari, sampai akhirnya kekosongan itu dipuaskan
oleh Tuhan. Mintalah spy Tuhan selalu memberikan hati yg selalu
merindukan Tuhan, krn hanya Tuhan yg dpt memberikan segala-galanya.
2. Haus kepada Allah v.2.
Rusa membutuhkan air, rusa berjuang dgn maksimal u/
mencari air sampai dapat air. Demikian juga setiap manusia sangat membutukan
air dlm hidupnya. Tdk seorang pun yg dpt bertahan hidup tanpa air. Air sangat
dibutuhkan u/ kebutuhan jasmani kita. Demikian pula keberadaan Allah yg hidup
sangat kita butuhkan utk kerohanian kita.
Dgn air Rusa dpat bertahan lama hidup, demikian pula kita dgn Tuhan kita
dpt bertahan hidup dgn segala macam realita yg ada. Di sini Pemazmur menyadari
betul bhw hanya Tuhan yg dpt memberikan kelegaan terhadap jiwanya yg haus.
Kita mengetahui ketika Jasmani kita haus kemudian
segera kita mencari air. Bgm dgn jiwa kita, apakah kita peka jika jiwa kita
haus ? ketika kita tahu, apakah kita
perhatikan atau kita abaikan, remehkan atau di tunda ? Mari kita belajar dari
Pemazmur ia tahu dan meyakini pertolongan Tuhan.
Marilah kita mohon pd
Tuhan spy jiwa kita selalu rindu dan tahu bhw jiwa kita membutuhkan Tuhan.
Ringkasan khotbah, Minggu
20 Juli 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH