Ringkasan khotbah Minggu, 29 Juni 2014 oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO

HIDUP ADALAH KRISTUS
Filipi 1:21-22; Filipi 2:5-11
Arti hidup adalah Kristus. Artinya: Seluruh kehidupan kita berpusat, bergantung, bersandar hanya kepada Kristus, dimana Kristus menjadi panutan, teladan dan figur terpenting dalam hidup kita, dan tujuan  hidup kita semata-mata hanyalah untuk memuliakan Kristus.  Sesungguhnya siapakah orang yang memiliki motto : Hidup adalah Kristus. Tentunya orang itu adalah orang Kristen yang sudah mengalami indahnya hidup bersama Kristus. Sebelum seseorang mengalami indahnya hidup bersama Kristus, pasti sulit berkata : hidup adalah Kristus.  Contoh nyata: Paulus. Hanya orang yang telah mengalami indahnya hidup bersama Tuhan, maka orang itu akan berkata : Hidup adalah Kristus. Bagaimanakah dengan diri kita, sudahkah kita juga berkata : Hidup adalah Kristus. Hidup hanya bagi Yesus. Setiap kali kita ambil bagian dalam Perjamuan Kudus spt sore hari ini, maka hati dan pikiran kita tertuju kpd kasih Tuhan yang telah mati di kayu salib untuk menebus dosa dan kesalahan kita. Sudah seharusnya peristiwa perjamuan kudus, membuat kita semakin hidup hanya bagi Kristus. Jujur sesungguhnya tidak ada kepuasan yang paling puas, selain hidup bagi Kristus. Kita ingin hidup dalam kebenaran, tetapi seringkali terjadi, kita hidup melakukan hal-hal yang tidak benar. Tahu apa yang baik, tahu apa yang benar, tetapi sengaja tidak melakukannya. Dalam kondisi semacam ini, maka kita harus sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan, rajin berdoa, rajin bersaat teduh. Bila kita dekat dengan Tuhan, maka kita akan lebih tergerak untuk menaati firman Tuhan. Apa konsekwensinya, ketika kita mau hidup seperti Kristus ? Konsekwensinya adalah pikiran, perasaan dan kehendak kita, harus seperti Kristus. Di dalam Filipi 2:1-11,kita temukan 3 hal mengenai pikiran, perasaan atau kehendak Kristus itu :
1.  Rendah Hati (=menganggap orang lain lebih baik/lebih penting dari diri kita sendiri).  Istilah ‘mengosongkan diri’ menunjukkan sikap merendahkan hati.
Pertanyaan bagi kita sekarang adalah : Mengapa Tuhan Yesus menekankan pentingnya karakter kerendahan hati, sampai Dia sendiri yg memberi contoh lewat perendahan diriNya  ?   Karena Tuhan tahu kelemahan terbesar dalam hidup kita manusia adalah masalah harga diri.  Ketika harga diri kita mulai terusik, maka emosi kita akan muncul. Kalau emosi sudah muncul, sering sulit diredahkan. Bila kita mau belajar merendahkan hati maka Tuhan akan meninggikan kita (Filipi 2:9-11)
2.  Taat (=sungguh mau melakukan apa yang diperintahkan apapun resikonya). Terbukti Tuhan Yesus tetap taat walau harus mati di atas kayu salib. Ketika kita berkata : Hidup adalah Kristus, maka kita harus mulai melatih ketaatan kita pada firman Tuhan.
Demikian juga dengan kita orang Kristen, bila kita tetap taat sekalipun ada banyak godaan, maka kita akan menjadi orang Kristen yang militan, tahan uji, dewasa rohaninya.
3. Rela Berkorban (=siap, tidak menolak, dengan sepenuh hati mau mengorbankan kepentingan sendiri demi kepentingan orang lain). Kristus adalah Allah yang berhak atas korban dari manusia, justru mau berkorban, mati di kayu salib. Taat sampai mati saja belum tentu orang mau & tahan, apalagi mati dengan cara yang paling hina, hanya Kristus yang rela lakukan. Yoh.10:11: Dialah gembala yang memberikan nyawanya bagi domba-dombanya. Yoh.15:13 Dialah yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 1Yoh.3:16 …. jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita.
 Ringkasan khotbah Minggu, 29 Juni 2014 oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO

0 komentar:

Posting Komentar