IMAN DALAM PERBUATAN
Yakobus
2:14-26
Ada 3 jenis orang
Kristen yang mewakili imannya bila
mendengar Firman Tuhan di gereja. Pertama, datang, duduk, ibadah, dengar Firman
Tuhan. Kedua, dengar Firman Tuhan, lalu saat itu juga hatinya tergerak. Semangatnya
berkobar-kobar dalam mencintai Tuhan.
Tetapi, itu hanya saat di dalam gereja. Begitu keluar dari gereja kembali
menjadi manusia lama. Ketiga, dengar
Firman Tuhan, ia menggumulkannya. Tiba
di kehidupan sehari-hari, ia mencoba untuk menerapkan Firman Tuhan. Ciri yang
ketiga ini adalah ciri orang yang bertumbuh di dalam Tuhan.
Inilah ciri-ciri iman orang Kristen. Lalu bagaimana
sesungguhnya iman yang sejati itu? Mari kita lihat teks yang baru saja kita
baca.
Pengajaran Paulus dengan Yakobus harus dimengerti dari konteksnya.
Paulus di dalam Roma, ingin mengkritisi pemahaman orang Kristen tentang
keselamatan dengan melakukan Taurat. Di dalam surat Roma, perbuatan baik adalah
syarat untuk mendapatkan hidup yang
kekal Sedangkan di dalam surat Yakobus
perbuatan baik adalah tanda seseorang
yang telah memiliki kasih karunia Allah.
b.
Iman itu harus disertai
dengan perbuatan.
Ada dua kata yang
penting untuk kita ketahui yaitu: ascentia and fiducia. Ascentia adalah "ascent"
mental, pengetahuan mengenai keberadaan sesuatu. Setan-setan mengakui dan
percaya bahwa Allah ada. Fiducia lebih dari ascentia. Ia melibatkan suatu
kepercayaan penuh kepada sesuatu, penyerahan total kepadanya, suatu kepercayaan
penuh dan penerimaan atas sesuatu. Ini adalah jenis iman yang dimiliki oleh
orang Kristen dalam Kristus. Seorang Kristen, karenanya, memiliki fiducia;
yakni, ia memiliki iman sejati dan percaya kepada Kristus, tidak hanya sekedar
mengakui bahwa Ia pernah hidup di bumi pada suatu masa tertentu. Cara lain
untuk menjelaskan perbedaan kedua kata ini adalah banyak orang di dunia percaya
bahwa Yesus pernah hidup di bumi: ascentia. Tetapi mereka tidak percaya bahwa
Ia adalah Juru Selamat mereka, satu-satunya tempat berpaling dan menaruh
kepercayaan untuk pengampunan atas dosa-dosa mereka. Ascentia tidak membawa
kepada perbuatan. Fiducia menghasilkan perbuatan yang berkenan kepada Allah.
Ascentia tidak berasal dari hati. Fiducia yang berasal dari hati.
Aplikasi :
1. Jika kita berkata bahwa
kita adalah orang percaya, maka harus
ditunjukkan melalui perbuatan-perbuatan baik yang memuliakan Allah.
2. Tuhan tidak menginginkan kita sebagai NATO. Not Action Theory Only.
Ringkasan khotbah
Minggu, 31 Mei 2015 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU
0 komentar:
Posting Komentar