Ringkasan khotbah Minggu, 18 Januari 2015 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU

Hidup yang pimpinan Tuhan
Keluaran 13 : 20 – 22 ; 15: 22-27
Seandainya kita mengerti arti yang benar dari penyertaan Tuhan, niscaya kita akan tetap teguh dan tabah dalam menghadapi persoalan-persoalan hidup yang menerpa kita.Jika demikian apa arti dari penyertaan Tuhan itu?
I.         Penyertaan Tuhan bukan berarti bahwa Tuhan menjamin hidup umat-Nya bebas dari masalah
                        Alkitab menceritakan sejak bangsa Israel dibebaskan Allah keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa, Tuhan selalu menuntun umat-Nya, Tuhan menyertai umat-Nya (Keluaran 13:20-21)
            Jelas bahwa Tuhan menyertai mereka. Tidak ada orang yang meragukan hal ini. Namun, apa yang terjadi dalam perjalanan mereka selanjutnya? Masalah demi masalah datang menyambut mereka.
a.       Di dekat Pi-Hahirot di depan Baal-Zefon mereka sangat ketakutan dikejar bangsa Mesir yang ada di belakang mereka dan di depan mereka Laut Teberau
b.      Di gurun Syur mereka berjalan tanpa mendapat air selama tiga hari. sedangkan tiang awan dan tiang api masih ada di depan mereka
Apakah sungguh Tuhan menyertai kami ? Jika ya, mengapa pada faktanya mereka mengalami persoalan? Jika tidak, mengapa tiang awan dan tiang api masih ada di depan mereka? Bagaimana kita memahami ini? jika kita mengerti arti penyertaan Tuhan itu, maka kita tidak akan frustasi dan bersungut-sungut kepada Tuhan, kita tidak akan menyalahkan Tuhan karea Tuhan memang tidak pernah berjanji bahwa hidup umat-Nya akan dihindarkan atau dibebaskan dari masalah
II.  Penyertaan Tuhan berarti Tuhan menuntun umat-Nya pada jalan yang tidak salah
Keraguan yang paling sering muncul dalam menghadapi pergumulan hidup yang berat adalah apakah Tuhan sungguh memimpin kita pada jalan yang benar. Jika ya, mengapa begitu sulit?Pertanyaan yang serupa, saya kira juga ditanyakan oleh bangsa Israel saat mereka berjalan di padang gurun Syur tanpa mendapat air. Mengapa saya menduga demikian? Karena mereka tahu jalan yang lebih singkat menuju tanah Kanaan. Tetapi yang aneh, Tuhan memimpin mereka melalui jalan yang memutar, lebih jauh dan lebih lama. Celakanya, justru dalam jalan Tuhan inilah mereka kekurangan air. Tentu saja, kita dapat menduga sebagian orang-orang itu akan berpikir bahwa Tuhan membawa mereka pada jalan yang salah.
            Mereka terus berbicara dengan perasaan tidak senang mengikuti jalan Tuhan. mereka tidak lagi bisa melihat kebaikan Tuhan dan mempercayainya. Mereka bersungut-sungut. Inilah salah satu dosa yang dibenci Tuhan dari bangsa Israel. Sungut-sungut mereka baru berhenti setelah dahaga mereka dipuaskan.Tetapi, mari kita perhatikan ayat 27 yang mengatakan, “Dan sesudah itu sampailah mereka di Elim; disana ada 12 mata air dan 70 pohon korma”. Fakta ini pasti menyentak dan membuat malu orang Israel. Mengapa? Karena Elim letaknya kurang lebih 11 Km dari Mara, tempat mereka bersungut-sungut tadi. Seandainya mereka percaya bahwa Tuhan menuntun mereka pada jalan yang tidak salah, maka tentu mereka tidak akan bersungut-sungut. Mereka pasti bisa bertahan di dalam kesulitan karena mereka yakin Tuhan menyediakan Elim, tempat mereka melepaskan dahaga dan lelah mereka.
Seandainya kita tahu bahwa dengan penyertaan Tuhan suatu hari kita akan sampai pada jalan keluar yang telah dibuat oleh Tuhan, maka niscaya kita tidak akan bersungut-sungut dalam kesulitan hidup kita saat ini. Saudara, jangan pernah berpikir bahwa Tuhan sedang membawa kita pada jalan yang salah. Ia adalah Allah yang maha tahu dan mahabijak. Jalannya tidak pernah salah walaupun seringkali justru saat kita mengikuti-Nya, kita mengalami banyak kesulitan hidup. Harus kita akui ketika kegagalan-kegagalan kita alami dan rentetan musibah menimpa keluarga kira, kita sulit mengerti apa artinya penyertaan Tuhan itu. Tetapi percayalah bahwa Ia baik dan masih tetap menyertai kita. dulu, sekarang dan sampai selamanya.

Ringkasan khotbah Minggu, 18 Januari 2015 oleh  Lz. HERMAN NAPITUPULU

Ringkasan khotbah 11 Januari 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

CAMPUR TANGAN TUHAN DALAM KEHIDUPANKU
Roma 8:28
Ketika menghadapi kesulitan yang seolah-olah tanpa ada akhirnya seringkali kita akan bertanya “Apakah Allah mengerti dan peduli “?
*) Ketika kita sudah lama berdoa, mungkin kita sampai capek ber-ulangkali berdoa sampai capek, kemudian belum mendapat jawaban. Kita juga bertanya Apakah Allah mengerti dan peduli ?
*) Ketika kita tahu bagaimana Timsar, Basarnas, dari berbagai Negara datang ke Indonesia membantu mencari jenazah dari pesawat Air Asia yang hilang, orang banyak yang tidak terhitung jumlahnya juga ikut mendoakan supaya semua  jenazah yang hilang dapat ditemukan. Namun dalam sudah 2 Minggu belum ketemu semua. Maka bisa muncul pertanyaan, Apakah Tuhan, mengerti, campur tangan dan peduli ?
Jawaban semua pertanyaan tersebut adalah TUHAN mengerti, peduli dan campur tangan. Dalam Roma 8:28 memberitahukan bahwa Tuhan mengerti dan campur tangan dalam segala sesuatu.
Siapakah yang dapat mengerti bahwa Tuhan campur tangan dlm segala sesuatu ?
*) YANG MENGASIHI Tuhan
Surat Roma ini di tulis Paulus ditujukan untuk jemaat di Roma. Paulus memberitahukan bhw ketika ia mengalami penderitaan itu  tdk ada bandingnya dgn sukacita yang akan dialami pd masa yang akan datang. Walaupun menderita memberitahukan spy jemaat tekun berharap kepada Tuhan. Jemaat ini dapat merasakan campur tangan jika mereka mengasihi Tuhan. Paulus bukan hanya memberitahu jemaat  mengasihi Tuhan tetapi ia sendiri juga mengasihi Tuhan, sehingga merasakan campur tangan Tuhan dalam perjalanan hidupnya dalam mengikut Tuhan. Apa penderitaan yang dialami Paulus, berulang kali ia dipenjara krn memberitakan Injil, di dera, dilempari batu, mengalami karam kapal ditengah laut (2 Kor. 11:23-28). Ketika mengasihi Tuhan akan merasakan campur tangan Tuhan. Tuhan campur tangan bukan berarti semuanya lancer, tanpa kesulitan, tanpa tantangan tetapi dapat menghadapi semua itu karena kita bersama Tuhan. Kita akan mengerti dan merasakan, bahwa Tuhan selalu campur tangan dalam kehidupan kita asalkan kita mengasihiNya dgn sungguh. Sudahkah mengasihiNya dgn sungguh-sungguh ?
Bagaimana cara Tuhan campur tangan dalam hidup manusia ?
*) Peringatan – mengingatkan ketika berada di jalan yang salah, lupa dsb
*) Penghiburan – menghiburkan : manusia tdk lepas dan tidak dapat menghindari
                          kesedihan. Namun Ia menghibur dengan macam-macam cara.
*) Petunjuk – Mengarahkan : pada jalan yang benar
Apakah tujuan Tuhan campur tangan dalam hidup manusia ?
*) Merasakan kasih Tuhan
*) Supaya manusia melakukan kehendak Tuhan
*) Menunjukkan perbuatan Tuhan itu nyata dalam hidup manusia   
Marilah kita meyakini bahwa Tuhan selalu campur tangan dalam hidup kita masing-masing dan kita bertekat untuk bersandar kepada-Nya
Bersyukur untuk campur tangan Tuhan yang sudah kita alami sampai saat ini dan yang akan kita alami.

Ringkasan khotbah 11 Januari 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

Ringkasan khotbah Minggu, 4 Januari 2015 oleh Ev. ELANI

Melangkah Bersama Tuhan
 (Kejadian 12 : 1 – 4 ; 11 – 20)

            Setiap  orang dalam hidupnya pasti pernah melakukan kesalahan dan hal itu berarti suatu perbuatan dosa di hadapan Tuhan. Orang beriman pun tidak luput dari perbuatan dosa.
            Abraham, salah seorang tokoh Alkitab yang sangat beriman, ternyata dalam hidupnya mengalami jatuh bangun dalam kehidupannya. Dia adalah seorang yang sangat taat, memiliki kepedulian  dan  seorang yang murah hati, namun dia pernah gagal dalam hidupnya. Kegagalan terjadi saat dia  mencemari kesucian rumah tangganya dan saat tidak mengakui istrinya sebagai seorang istri di hadapan orang-orang Mesir. Mengapa hal ini bisa terjadi ?  Jawabnya sederhana, karena  dia tidak mampu mengalahkan keinginan diri dan kecemasan yang terjadi dalam kehidupannya.
  Peristiwa  yang terjadi di dalam kehidupan Abraham mengingatkan kita bahwa manusia, siapa pun dia bisa mengalami kejatuhan. Memang kejatuhan tidak seharusnya terjadi dalam kehidupan Abraham maupun orang percaya jika mereka mau belajar selalu mendekatkan diri  kepada Tuhan dan terus belajar kebaikan Tuhan yang selalu memberkati umat-Nya. Abraham  sudah  belajar  dari  pengalaman hidup  bersama Tuhan
  Pengalaman  hidup membuatnya semakin memahami  siapa Tuhan dan bagaimana cara kerja  Tuhan di dalam hidupnya
  Tuhan memberi yang terbaik dan menolong kehidupannya selalu
Semua hal ini diijinkan Tuhan untuk mendekatkan manusia kepada Tuhan, juga untuk meneguhkan imannya kepada Tuhan. Iman dalam kehidupan seseorang berjalan seiring  perjalanan hidup. Dalam diri Abraham,  peristiwa demi peristiwa yang dialaminya semakin memantapkan imannya. Hal ini terbukti saat dia tidak segan untuk mempersembahkan anaknya kepada Tuhan di saat Tuhan menghendaki hal itu.
  1. Setiap orang percaya  selalu bisa jatuh ke dalam dosa
  2. Kedekatan hubungan dengan Tuhan memungkinkan  kita menjauhi dosa
  3. Kedekatan  hubungan dengan Tuhan juga menumbuhkan iman seseorang kepada Tuhan.
Iman  itu akan bertumbuh seiring perjalanan hidup di mana orang akan mendapatkan pengalaman iman yang semakin membuatnya mengerti kebaikan Tuhan
Inilah pembelajaran penting di dalam kehidupan manusia. Mengalami jatuh bangun bukan membuat  seseorang jatuh semakin dalam. Ingatlah, melangkah bersama Tuhan membawa sukacita dan pembelajaran bagi perjalanan iman . Mulailah melangkah bersama Tuhan,

 Ringkasan khotbah Minggu, 4 Januari 2015 oleh  Ev. ELANI

Ringkasan khotbah 28 Desember 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

JANJI PEMULIHAN  
Yeremia 30:1-5; 8-11

Apakah janji pemulihan itu ? Dalam perikop ini adalah :
*) Tuhan akan memulihkan, bangsa Israel dari pembuangan di Babel, yg saat itu mrk dibuang selama 70 thn. 
Apa yg menyebabkan mereka di buang
*) Orang Israel ini menyembah Baal, sampai ada yang mempersembahkan anak-anak pada Baal (Yermia 8:31), menolak firman Tuhan yg disampaikan Yeremia, hidup dlm percabulan dan kecurangan dimana-mana.
*) Pada hal seharusnya orang Israel sebagai umat pilihan itu hanya menyembah Tuhan dan itu yang Tuhan mau
Dalam keadaan seperti ini Tuhan mengutus Yeremia.
*)  Yeremia adalah nabi yang diutus Allah untuk membawa umat Israel kembali kepada Allah.  *) menyampaikan pesan Allah kepada Umat Israel.
Apa pesan Firman Tuhan yang disampaikan Yeremia ?
*) Tuhan akan memberikan hukuman jika umat Israel terus menerus menyembah berhala.  *) Tuhan sangat mengasihi umat Israel (2:2; 31:3) Namun Tuhan juga menuntut ketaatan dan kesetiaan (7:1-15)
Memang dgn berani Yeremia menyampaikan berita penghukuman dan umat Israel tdk senang mendengar pesan ini. Namun Yeremia jg menyampaikan bhw ada pengharapan bagi mrk. Apa pengharapannya ? Tuhan akan memulihkan mrk, mengembalikan mrk dr Babel, Umat Israel akan kembali Yerusalem krn setelah 70 tahun Babel akan diruntuhkan. Ketika di Babel umat Israel ini menderita, tertekan, tdk ada damai, sehingga mereka menjerit, bersteriak kepada Tuhan. Tuhan mendengar jeritan mrk (30:5).  Yeremia meyakinkan ada harapan di dalam Tuhan.
Ada JANJI PEMULIHAN untuk mereka yg menyembah Tuhan, yg percaya Tuhan :
1.    MENYELAMATKAN mereka dari hukuman v.10
Artinya : tdk selamanya umat percaya berada dalam penghukuman :  penderitaan, tekanan, ketakutan dan sebagainya. Tuhan menyelamatkan dari hukuman karena ketidaktaatan mereka,  menolak Firman Tuhan. Betapa bahagianya ketika seseorang dibebaskan dari hukuman. Dan itu Tuhan berikan karena Tuhan mengasihi Umat-Nya.
2.    MENYERTAI KEHIDUPAN mereka v11
Tuhan bukan hanya menyelamatkan mrk namun Tuhan berjanji menyertai hidup mereka supaya mereka mampu setia kpd Tuhan yang sudah membebaskan mereka dari hukuman.
KEBENARAN YANG PERLU KITA INGAT :
1). Janji Tuhan berlaku utuk semuan orang percaya (jamannya Yeremia, jaman sekarang dan yang akan datang)
2). Janji Ia dan Amin artinya : Janji Tuhan tdk pernah berubah, pasti ia akan tepati.
Jika kita kaitkan dengan hidup kita masing-masing saat ini :
Tentu kita mengerti apa janji Tuhan yang sudah digenapi dalam kehidupan kita

sampai saat ini  
·         Tuhan sdh menyertai hidup kita sampai minggu terakhir tahun 2014 ini dgn segala macam realita, ada senang-ada susah, sakit-sehat, ada siang-malam dsb.
·         Tuhan memberikan kekuatan sesuai kebutuhan kita masing2x shg dpt melayani, bekerja, membina keluarga, berelasi dengan sesama dengan segala keunikan, kelebihan, kekurangannya.
·         Tuhan menghiburkan ketika sdg susah, sakit, mungkin mengalami tekanan karena ekonomi, pekerjaan, persoalan keuangan dan sebagainya
Kita juga merasa ada janji2x Tuhan yang belum digenapi dalam hidup kita :
*) fisik yang sakit belum sembuh, persoalan yg belum mendapatkan jalan keluar, doa untuk orang yang belum terjawab, doa untuk anak, untuk suami, untuk saudara, untuk pekerjaan yang belum terjawab. Dalam keadaan demikian jangan biarkan hal ini mempengaruhi hubungan kita dengan Tuhan, marilah tetap menyembah Tuhan, hidup taat dan setia kepada Tuhan. Percayalah kita mampu menghadapi realita thn 2015 yang belum kita ketahui itu karena kita jalani bersama Tuhan yang berjanji menyelamatkan & menyertai kita selama-lamanya.
Ringkasan khotbah 28 Desember 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

Ringkasan khotbah Minggu, 21 Desember 2014 oleh dr. HARRY RATULANGI

“KASIHNYA SEMPURNA”
Yohanes :16-17 ; Roma 5:8

Kasih Allah ditunjukan dengan:
·         Memberikan Anak-Nya yang  Tunggal.
·         Mati untuk kita ketika kita masih berdosa.
·         Ini dilakukan supaya kita tidak binasa karena dosa kita tetapi mendapatkan hidup yang kekal di sorga.

Kasih-Nya sempurna artinya :
·         Tidak pakai syarat (Lukas 23:34)
·         Tidak ada batas, (Yohanes 3:16)
·         Tidak berubah, (Ibrani 13:5b)
·         Kekal (Yesaya 9:5)

Kasih-Nya sempurna berarti  Allah pasti :
·         Tidak akan mencelakakan kita,
·         Tidak akan merugikan,
·         Tidak akan mempermalukan,
·         Tidak akan mengecewakan.

Kasih-Nya yang sempurna disertai dengan :
·         Ke mahakuasaan-Nya,
·         Ke mahamuliaan-Nya,
·         Ke mahasetiaan-Nya,

Respons kita :
·         Percaya dan menerima Kasih-Nya itu (Yohanes 3:16)
·         Menerapkan kasih itu dalam kehidupan kita secara terus menerus. (Yohanes 13:34)

Bagaimana cara supaya dapat menerapkan kasih itu terus menerus ?
·         Membaca dan merenungkan Firman Tuhan (Matius 4:4)
·         Selalu minta pimpinan Roh Kudus (Galatia 5:16, 25)
·          Tetap berdoa (Lukas 18:1; 1 Tesalonika 5:17)

Ringkasan khotbah Minggu, 21 Desember 2014 oleh  dr. HARRY RATULANGI

Ringkasan khotbah Minggu, 14 Desember 2014 oleh Ev. NANIK WOELANDARI

SESUNGGUHNYA AKU INI HAMBA TUHAN
Lukas 1:38

            Adalah sebuah kekeliruan ketika istilah “hambaTuhan” dikenakanhanya kepada para pendeta, penginjil maupun lulusan sekolah Alkitab. Alkitab mengatakan bahwa istilah tersebut ditujukan kepada setiap anak-anak Tuhan yang memang dipanggil untuk melayani Tuhan.Namun, pada kenyataannya tidak semua anak Tuhan memahami hal ini apalagi tanggap untuk meresponinya dengan benar. Belajar dari  Maria, setidaknya ada dua hal yang kita perlu teladani.
1.    Memahami bahwa panggilan untuk melayani Tuhan adalah sebuah anugerah (ay.30).Seperti kebanyakan orang Maria adalah warga Yahudi biasa.Kurang dikenal kecuali oleh anggota keluarganya sendiri. Dia masih muda, sederhana dan akan menikah dengan Yusuf, tunangannya.  Sampai suatu hari Maria mendapatkan kunjungan istimewa dari malaikat Gabriel untuk menyampaikan firman Allah kepadanya.    Ayat 30 berbunyi, “….engkau beroleh kasih karunia” atau “charis.”Sesuatu yang kita dapatkan walaupun kita tidak layak  menerimanya.  Kebalikan dengan prestasi: sesuatu yang kita peroleh karena kita bekerja.  Maria mendapatkan kasih   karunia bukan prestasi. Dia dipilih  bukankarena paling baik dari antara sesamanya, melainkan karena kemurahan kasihkarunia Allah.
Sebagai orang Kristen, Kristus menebus kita bukan hanya untuk menyelamatkan kita tetapi juga untuk menjadikan kita sebagai para pelayanNya. Namun, dalam kehidupan pelayanan dan bergereja, seringkali kita menjumpai orang Kristen yang menolak untuk melayani Tuhan dengan segudang alasan atau sebaliknya terlibat aktif dalam pelayanan sambil merinci kanapa saja yang sudah dialakukan untuk Tuhan.  Tentu saja hal ini sangat menyedihkan mengingat bahwa kita hanyalah alat yang dipakai oleh Tuhan dimana seluruh kemampuan kita dalam melayani Tuhan adalah pemberianNya. Tidak ada orang yang tidak mampu untuk melayani karena Tuhan pasti memberikan kemampuan. Dan juga tidak ada orang yang terlalu berjasa dalam pelayanan karena Tuhanlah yang mengerjakan semuanya itu di dalam diri kita menurut kehendakNya.  
2. Memahami bahwa panggilan Tuhan harus diresponi dengan ketaatan penuh. Anugerah yang diterima oleh Maria bukanlah tanpa resiko. Sebaliknya, memiliki
resiko yang tinggi seperti kesalah pahaman Yusuf yang mengakibatkan dia akan menceraikan Maria diam-diam (bdk. Mat.1:18-19); kesalahapahaman dari keluarga besarnya dan warga sekitar; hukuman mati menurut Taurat
(Ul.22:20-21).
Sedikit orang Kristen yang memahami bahwa anugerah tidak selamanya menjadi sesuatu yang mengenakkan dan menyenangkan. Ada kesulitan dan penderitaan dari sebuah anugerah. Namun, Maria tetap tunduk dan tidak membantah. Sebaliknya, berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”Kalimat yang singkat, namun menunjukkan iman yang hebat.  John Calvin: ini merupakan buktinyata dari iman, kalau kita mengekang pikiran kita, dan menaklukannya sehingga tidak berani menjawab ini atau itu kepada Allah: karena keberanian dalam berbantah adalah ibu dari ketidak percayaan.
Ketaatan mutlak Maria bersumber pada iman dan pengenalannya yang benar akan Allah.  Kita harus memahami bahwa kita mengabdi bukan kepada sembarang Tuan melainkan kepada Allah yang Maha tinggi sebagai Tuan kita.Walaupun kehendak Allah penuh dengan tantangan, kita tetap taat kepada kehendakNya karena kita percaya akan  Pribadi dan perkataanNya sehingga setiap kali kehendak Allah dinyatakan kepada kita, kita bisa berkata, “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu.”
Pertanyaan untuk direnungkan kembali:
1.    Sejauhmana Saudara memahami panggilan untuk melayani Tuhan sebagai sebuah anugerah/kasihkarunia?
2.    Kalau Tuhan memberikan firman yang kelihatannya tidak logis bagi saudara, maukah saudara percaya? Maukah Saudara tunduk kepada perintahNya walaupun penuh resiko/mendatangkan kerugian besar bagi saudara?
Ringkasan khotbah Minggu, 14 Desember 2014 oleh  Ev. NANIK WOELANDARI

Ringkasan khotbah Minggu, 7 Desember 2014 Ev. YESAYA dari SKA Jember

TUHAN SUMBER PERTOLONGAN 
Mazmur 3:1-9

Mazmur pasal 3\ merupakan salah satu kidung pujian yang sebenarnya berupa doa kepercayaan tetapi sekaligus ratapan Daud kepada Tuhan. Biasanya Mazmur ini dipakai dalam ibadat orang Israel sebagai doa pagi di bait Allah. Berbeda dengan psl 1-2 yang diawali dan diakhiri dengan “BERBAHAGIALAH”, pada pasal 3 ayat 1-3 Daud mengawalinya dengan mengungkapkan, Ya TUHAN:
1.       betapa banyaknya lawanku,
2.       banyak orang yang bangkit melawan aku,
3.       banyak orang yang hendak menyerang aku,
4.       banyak orang yang berkata tentang aku seolah-olah tidak ada pertolongan.
Tentu jika kita membaca latar belakang dari penulisan pasal 3 ini dalam II Samuel 15, kita akan menemukan bahwa secara jasmani, pemazmur berada di dalam bahaya yang sangat besar. Dan di samping itu, jiwanya sangat tertekan karena ejekan para musuhnya yang mengatakan bahwa ia berada di luar jangkauan pertolongan Allah. Namun demikian, keyakinan iman dan penyerahan diri total Daud kepada Tuhan  ditunjukkannya dalam sebuah pernyataan ayt 9: “Dari Tuhan datang pertolongan”.
PERTANYAANNYA: Apa yang mendasari Pemazmur sehingga dia begitu yakin bahwa Tuhan sumber pertolongan! Bukankah pada awalnya dia berkeluh kesah dan kuatir karena banyak orang yang hendak menyerang dia, membinasakannya dll....Pengakuan Daud bahwa Tuhan sumber pertolongan, bukanlah sebuah ungkapan kosong atau sekedar ungkapan penghiburan belaka. Pengakuan ini adalah keyakinannya: TETAPI ENGKAU TUHAN (kalimat pertama dalam ayat 4). Artinya, Apapun boleh terjadi, TETAPI ENGKAU TUHAN! Artinya hanya Engkau Tuhan dan tidak ada yang lain. (Yeremia 17:7 = Mengandalkan Tuhan).
Daud belajar menjadikan Tuhan sebagai sumber pertolongannya dan Tuhan sendiri pada akhirnya menyatakan penyertaan-Nya sebagai tempat perlindungan dan pembela bagi Daud. Ketika Daud menjadikan Tuhan sebagai sumber pertolongannya dan berpaut kepada Tuhan atau hanya Tuhan saja, maka kita cermati:
Ayat 1: Mazmur Daud ketika ia lari, tetapi Ayat 6: Daud membaringkan diri/tidur.
Ayat 2: Daud melihat banyak orang melawan dia, tetapi ayat 4: Tuhan menjadi perisai yang melindunginya.
Ayat 2: banyak orang bangkit mengepungnya, tetapi ayat 8: Tuhan yang bangkit sebagai penolongnya.
Ayat 2: banyak orang menyerangnya, tetapi ayat 8: Tuhan menyerang, memukul dan mematahkan kekuatan musuh-musuhnya.
Ayat 3: banyak orang berkata TIDAK ADA HARAPAN; TIDAK ADA PERTOLONGAN, tetapi ayat 9: Daud menegaskan dari Tuhan datang pertolongan.
APLIKASI: Saudara terkasih, ada bagian2 dalam hidup kita yang tidak mampu kita lakukan, Tetapi Tuhan melakukanya bagi kita dan ada hal-hal dalam hdp kita yang tidak mungkin tetapi Tuhan memungkinkannya. Sebab itu, justru dalam kelemahan dan situasi2 sulit itulah kita akan melihat pertolongan Tuhan. Sebab situasi2 sulit itu, adalah saat terbaik untuk melatih iman kita. 
Ringkasan khotbah Minggu, 7 Desember 2014 Ev. YESAYA dari SKA Jember

Ringkasan khotbah Minggu, 30 Nopember 2014 oleh Pdt. MARKUS DOMINGGUS LD

HIDUP BAGI ALLAH DALAM KRISTUS YESUS
Roma 6:5-14

Apa itu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus ? Pertama, hidup yang berlawanan dengan hidup yang digambarkan dalam ayat 6 sebagai hidup yang menghambakan diri pada dosa. Ini adalah hidup yang tidak menjadi pembantunya atau budaknya dosa. Ini adalah hidup yang menjadi hamba atau pelayannya Allah atau kepentingan kerajaan-Nya. Kedua, hidupnya Tuhan Yesus (v.10). Maka hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus adalah yakni hidup seperti Yesus; yakni merasa berpikir, bersikap, berperilaku dan memperlakukan diri sendiri, sesama dan Allah seperti Yesus melakukan-Nya.
            Bagaimana caranya supaya dapat hidup seperti ini ? Kunci menentukan pada kata memandang (v.11). Kata ini berbentuk perintah yang harus dilakukan terus menerus sampai mati. Kita disuruh memandang atau memperlakukan diri kita menurut pandangan Allah tentang kita. Apa pandangan Allah tentang kita ? Kita sekarang sudah mati bagi dosa-sudah bukan budak atau hamba dosa. Dulu waktu belum percaya Yesus memang demikian, tetapi sekarang tidak sekalipun dalam kenyataan sehari-hari masih dapat berbuat dosa, kenyataan ini tidak dapat merubah kebenaran hakiki bahwa kita sekarang adalah pelayan-pelayan Allah dan kebenaran-Nya.
            Seperti apakah hidup orang yang hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus ? Mereka akan hidup mengikuti kehendak Allah dalam firman-Nya. Jika sebagai seorang suami maka ia adalah suami yang menjaga, mengasihi dan menghormati isterinya sebagai sesama pewaris Kerajaan Allah (1 Petrus 3:7). Jika ia sebagai seorang isteri maka ia adalah isteri yang bijaksana yang mengasihi dan menghormati kepemimpinan suaminya (Ef 5:22-23). Jika ia adalah ayah dan ibu maka mereka adalah ayah dan ibu yang takut akan Allah (Maz 112:1-10), yang mendidik anak-anaknya  dalam ajaran dan nasihat Tuhan (Ef. 6:4). Jika ia adalah seorang pengusaha maka ia adalah pengusaha yang memperlakukan karyawannya dengan adil (Im 19:13) serta memperlakukan konsumennya dengan adil (Amsal 20:10,23). Ia bekerja dengan dituntun oleh nilai-nilai Kerajaan Allah (Galatia 5:22-23a) dan bertujuan bukan mengumpulkan harta di bumi melainkan mengumpulkan dan menyimpan harta di Surga
(Mat 6:19-21). Kongkritnya sikapnya menyenangkan, perilakunya sopan, kata-katanya member penghiburan dan membangkitkan semangat. Mereka baik, adil dan ramah kepada semua orang.
            Apakah yang akan dialami oleh orang yang hidup bagi Allah ? Pertama, kesulitan dan permusuhan. Ada saja orang yang tidak suka kepada orang yang hidup seperti ini
(Yoh.15:18-21). Kedua, walaupun demikian kita akan mengalami perlindungan, penghiburan dan penyelamatan dari Allah sendiri (Yoh. 17:15). Meski dunia membenci namun ia sudah dikalahkan oleh Yesus Tuhan kita (Yohanes 16:33). Karena itu walaupun dimusuhi dan dibenci, dipersulit dan dijegal kita tidak akan kalah … sama sekali tidak akan kalah.   

Ringkasan khotbah Minggu, 30 Nopember 2014 oleh  Pdt. MARKUS DOMINGGUS LD

Ringkasan khotbah Minggu, 23 Nopember 2014 oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO

MENGHARGAI ANUGERAH TUHAN  
Yakobus  1:17

 Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan yang luar biasa,  Dia memberikan anugerah yang sempurna. Di katakana dalam Yakobus 1: 17 Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, dari Tuhan sendiri. Apakah anugerah yang sempurna itu ? Anugerah yang sempurna artinya anugerah yang lengkap, anugerah yang menyeluruh, anugerah yang meliputi seluruh kehidupan manusia sejak kita diciptakan sampai hari ini bahkan selama-lamanya.

Anugerah yang sempurna terdiri dari :
1.    ANUGERAH PENCIPTAAN
Anugerah ini adalah anugerah yang sempurna. Sebab ketika Tuhan menciptakan alam semesta dan isinya, Tuhan bukan asal menciptakan, Tetapi Tuhan menciptakan dengan sungguh amat baik. Hal ini di katakana dalam Kejadian 1:31 “Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu sungguh amat baik. Apalagi ketika Tuhan menciptakan manusia, kita diciptakan dengan amat sangat sempurna, karena kita diciptakan serupa dan segambar dengan diri Allah. Artinya kitalah yang dapat berhubungan dengan Allah, berkomunikasi dengan Allah, memiliki karakter Allah dalam diri kita.

2.    ANUGERAH PEMELIHARAAN
Tuhan bukan hanya menciptakan manusia, tetapi Tuhan juga yang memelihara hidup kita dengan sempurna. Tuhan Yesus pernah mengatakan di dalam Matius 6:25-26 demikian:”  Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian ? Pandanglah burung-burung di langit yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun di beri makan oleh Bapamu yang di Sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu ?”

3.    ANUGERAH PENYERTAAN
Natal adalah bukti bahwa Allah beserta dengan kita. Dikatakan dalam
Matius 1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki dan mereka akan menamakan Dia Imanuel yang berarti Allah menyertai kita”. Ini menunjukkan kehadiran Tuhan Yesus ke dalam dunia  adalah bukti nyata penyertaan Allah pada manusia. Tuhan Yesus juga pernah mengatakan,”Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka “ (Matius 18:20

4.    ANUGERAH PENGAMPUNAN DOSA
Anugerah ini adalah anugerah yang paling sempurna, mulia yang Tuhan berikan pada manusia. Tanpa anugerah hidup manusia binasa. Dengan jelas di katakana dalam Roma 3:23-24 Semua orang telah berbuat dosa, dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan Cuma-Cuma karena penebusan  di dalam Kristus Yesus.   
Ringkasan khotbah Minggu, 23 Nopember 2014 oleh  Pdt. DJONI FEBRIANTO