Slideshow foto retreat 2015 di Hotel Mirah Banyuwangi


Ringkasan khotbah Minggu, 3 Mei 2015 oleh Pdt. DONNA KASTANJA

KARYA ALLAH
 Ulangan 8:11-18; Kolose 3:17

          Seharusnya jika menggunakan kaca mata iman dalam melihat seluruh perjalanan kehidupan kita sebagai orang-orang percaya, seluruh ruang kehidupan kita penuh dan kaya dengan karya dan perbuatan Allah yang dahsyat dan mengagumkan. Seperti kesaksian pemazmur dalam mazmur 8:4 Jika aku melihat langit-Mu buatan jari-Mu, bulan dan bintang yang Kau tempatkan. Kesaksian ini menegaskan bahwa karya Allah itu nyata melalui semua yang di ciptakan, langit bumi dan segala isinya.
          Pengaruh karya Allah sangat luas menyentuh kehidupan manusia, baik sebagai individu atau kolektif. Karya Allah juga menentukan serta mempengaruhi semua mahkluk hidup ciptaan Allah seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan melangsungkan kehidupan.
          Tidak ada ruang kehidupan yang tidak terjangkau oleh karya Allah yang menakjubkan, seperti yang dicatat dalam Ulangan 8:11-18. Kehidupan orang-orang Israel sebagai umat pilihan Allah membuktikan bahwa karya Allah memenuhi kebutuhan pokok (makanan dan minuman yang berlimpah), usaha dan pekerjaan yang berhasil (peternakan, pertanian dan pertambangan) menambah  kekayaan dan harta benda, hadirnya Tuhan dalam sepanjang perjalanan melindungi siang dan malam, sehingga semua ancaman-ancaman seperti binatang buas (ular dan kalajengking) tidak mengganggu mereka sepanjang perjalanan di padang gurun. Semua karya Allah menyentuh seluruh kehidupan baik lahiriah maupun batin. Dan sebagai umat Allah yang terus menerus mengalami karya Allah mendapat tanggung jawab dengan bersikap terbuka , setia dalam berelasi, persekutuan dengan Allah yaitu harus berhati-hati jangan melupakan Allah yang terus berkaryamemberkati umat-Nya.
          Allah yang terus berkarya melalui Yesus Kristus terus berlaku dalam sepanjang hidup kita. Karya Allah yang sudha nyata dalam kematian dan kebangkitan Kristus dan hadirnya Roh Kudus menegaskan bahwa Allah terus berkarya memelihara dan memberkati keluarga, pekerjaan, perjuangan, saat lemah dan sakit Tuhanlah yang setia menolong serta memberkati kita.
          Tuhan setia mengerjakan bagian-bagiannya dalam kehidupan kita, maka kita juga harus melakukan kewajiban kepada Tuhan, Kolose 3:17 menyatakan lakukanlah segala sesuatu dengan perkataan atau perbuatan hanya dalam nama Tuhan Yesus sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah Allah Bapa kita.
Ringkasan khotbah Minggu, 3 Mei 2015 oleh Pdt. DONNA KASTANJA

KALEIDOSKOPE HUTKE 14 2015


Jumat Agung 3 April 2015


video paskah 2015


Ringkasan khotbah Minggu, 26 April 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

MEMBUTUHKAN & MENCARI TUHAN
Yohanes 3:1-7; 19:39
Ketika seseorang merasa membutuhkan Tuhan maka ia akan mencari Tuhan. Dan orang yg mencari Tuhan krn merasa membutuhkan Tuhan. Antara membutuhkan dan mencari itu berkaitan erat dan tdk dapat dipisahkan.
Dalam perikop ini dikisahkan ada seorang yg bernama NIKODEMUS
Siapakah Nikodemus itu ? Nikodemus adalah :
*) Pemimpin agama Yahudi (v.1). Ttp Nikodemus juga sbg anggota Sanhedrin atau anggota dewan pengadilan yg terdiri dari 70 orang yg merupakan lembaga pengadilan tertinggi orang Yahudi dan seorang yg berpengaruh di Yerusalem.
Nikodemus ini dtg menemui Tuhan Yesus pd waktu malam hari (v.2).
Mengapa waktu malam ? Ada macam-macam anggapan :
1.    Ada yg mengatakan spy pembicaraannya dgn Tuhan Yesus tdk terganggu oleh org lain, jika siang hari Tuhan Yesus di kelilingi di ikuti banyak orang. Sedangkan Nikodemus sendiri juga sibuk dgn pekerjaannya
2.    Nikodemus sendiri tdk mau diketahui orang lain jika ia dtg pd Tuhan Yesus
3.    Nikodemus dtg pada Yesus krn tlh melihat mujizat2x yg Yesus lakukan salah satunya mengubah air menjadi anggur
Anggapan apapun dari banyak orang mengenai dirinya tdk mempengaruhi kebutuhan Nikodemus untuk mencari atau dtg pada Yesus.
Mengapa Nikodemus membutuhkan dan mencari Yesus ?
INGIN MENGETAHUI APA YANG YESUS AJARKAN
Cara Nikodemus ingin mengetahui Yesus, bukan dgn pertanyaan tetapi dgn pernyataan (v.2). Apa yg Nikodemus katakan ini dlm satu sisi ia menyatakan dan mengakui bhw Yesus hanya sbg guru yg diutus Allah. Di sisi yang lain Nikodemus menyatakan dan mengakui jika Allah tdk menyertai Yesus tdk dpt melakukan tanda-tanda (mujizat). Jadi sebenarnya Nikodemus hanya menganggap Yesus sbg manusia, sbg nabi yg dinubuatkan akan dtg. Di sini Tuhan Yesus tdk menanggapi pernyataan Nikodemus ttp Tuhan Yesus sengaja memberikan pernyataan yg berbeda dgn pernyataan Nikodemus. Pernyataan Tuhan Yesus ini memiliki arti penting yg harus di mengerti oleh Nikodemus (v.3). Pernyataan Tuhan Yesus ini tdk dapat dipahami, tdk dapat di mengerti Nikodemus. Menurut Nikodemus tdk mungkin manusia dapat dilahirkan kembali dlm rahim ibunya jika sdh tua, pengertian Nikodemus berbeda dgn maksudnya Tuhan Yesus. Lahir kembali menurut Tuhan Yesus adalah memulai hidup baru, perlu perubahan hidup. Apa bila berada pada jalan yg salah harus bersedia memulai hidup pada jalan yg benar. Lahir baru mrp syarat penting spy dpt melihat kerajaan Allah, artinya tanpa lahir baru tidak dpt masuk ke dlm kerajaan Allah (Surga). Yesus menegur, mengingatkan sangat keras pada Nikodemus walaupun dia sbg pengajar di Israel, sbg pemimpin agama Yahudi (v.7,10). Yesus mengasihi Nikodemus dgn memberikan peringatan dan teguran. Reaksi Nikodemus setelah mengetahui yg Tuhan ajakan ? Yohanes 19:39 Nikodemus melayani Tuhan Yesus. Nikodemus membutuhkan dan mencari Yesus. Kita semua membutuhkan dan perlu mencari Tuhan, spy makin mengerti apa yg Tuhan ajarkan shg kita dpt menjalani hidup sesuai dgn firman Tuhan. Ketika merasa butuh, marilah kita mencari Tuhan. Marilah kita juga merasa butuh belajar Firman Tuhan seperti Nikodemus.    
Ringkasan khotbah Minggu, 26 April 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

Ringkasan khotbah Minggu, 19 April 2015 oleh Pdt. Em. PETERUS PAMUDJI

UTUSLAH AKU TUHAN
 Yesaya 6:1-8

          Ayat 1 dimulai kata-kata dalam tahun matinya Raja Usia.
Raja Usia adalah raja yang hidup takut akan Tuhan. Ia menjadi raja menggantikam ayahnya pada waktu masih sangat muda  (usia 18 tahun). Di sekeliling raja Usia banyak peasihat-penasihat yang takut akan Tuhan. Saat itu Raja menjadi raja yang sangat berhasil. Tetapi pada waktu berhasil ia tinggi hati, sombong, ia tidak menerima nasihat dari imam-imam. Ia menerima kutukan dan diasingkan (disingkirkan).
          Melihat raja yang demikian bangsa Israel goncang secara sosial, agama dan politik. Dalam keadaan yang demikian Yesaya mengalami penglihatan :
1.    Tuhan duduk di atas tahta yang tinggi dan menjulang artinya Raja yang tidak sama dengan raja yang di bumi, Allah Yang Maha Kuasa. Kita adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Kuasa

2.    Tahta è berdaulat penuh. Allah dapat melakukan apa saja. Allah dapat melakukan apa saja dan Allah juga tidak melakukan segala sesuatu. Allah melakukan sesuai dengan apa yang Ia kehendaki.
Kita sebagai anak-anak Tuhan adalah berserah pada Tuhan, selebihnya Tuhan yang berkarya
3.    Allah Maha Besar è Ujung jubahNya memenuhi Bait Suci. Jangan meremehkan kasih Tuhan. Allah Maha Kudus è tidak tercemar oleh dosa. Manusia dikuduskan è terpisah, dipisahkan.

Setelah Yesaya mendengar kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Yesaya berkata
Celakalah aku è Merasa tidak layak
ð  Mengaku keberadaan dirinya yang penuh dosa
ð  Pertobatan

BERTOBAT è Pra pemakaian Allah
ð  Menyesali dosa
ð  Meninggalkan dosa
ð  Mengikut Yesus
Tuhan akan mengutus Yesaya untuk memberitakan firman Tuhan pada orang-orang Israel supaya bertobat dan menerima kasih karunia Allah. Allah menguduskan Yesaya, kemudian Allah bertanya pada Yesaya, Siapakah yang akan Ku utus dan siapakah yang mau pergi untuk Aku ? Yesaya meresponi firman Tuhan “Ini aku, utuslah aku”.
Allah Yang Maha Kuasa menguduskan, menyelamatkan dan mengutus Yesaya pada bangsa Israel. Allah juga menyelamatkan kita, mengutus dan mau memakai kita. Orang yang diselamatkan adalah orang yang mau dipakai untuk melayani Tuhan dan sesama.

Ringkasan khotbah Minggu, 19 April 2015 oleh Pdt. Em. PETERUS PAMUDJI

Ringkasan khotbah Minggu, 12 April 2015 oleh Lz. YESAYA S dari SKA Jember

MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI 
II Korintus 4:1
Tema ini menolong kita untuk tetap melihat Kristus sebagai teladan yang melayani dengan sepenuh hati. Sebab ketika  berbicara tentang pelayanan atau tentang segala hal dalam kehidupan kita, maka kita wajib menempatkan Kristus dan firman-Nya sebagai satu-satunya standar untuk menilai kehidupan kita.
Dalam II Korintus 4:1, Paulus sebagai murid Kristus juga menunjukan keteladanan yang sama dalam hal melayani. Pertanyaannya, berdasarkan pengalaman hidup Paulus, bagaimanakah ciri-ciri orang yang disebut melayani dengan sepenuh hati ? Dalam II Korintus 4:1 kita menemukan ada 3 ciri orang yang dapat disebut melayani dengan sepenuh hati
1.      Orang tersebut menyadari bahwa pelayanan adalah karena kemurahan Tuhan. (kalimat: oleh kemurahan Allah). Kata “kemurahan Tuhan”, sama artinya dengan anugerah/belas kasihan/dikasihani oleh Tuhan. Maka pada bagian ini kita memahami bahwa orang yang melayani dengan sepenuh hati, adalah orang yang selalu menyadari bahwa kalau dia dapat melakukan banyak hal, itu semua karena dia dikasihani/dilayakkan oleh Tuhan. Ini berarti Paulus tidak sedang menunjukkan pada skill, intelektual, pengalaman seseorang dalam melayani Tuhan. Melainkan  anugerah Tuhan semata yang melayakkannya terlibat dalam pelayanan.
2.      Orang tersebut harus mampu melihat pelayanan & segala sesuatu yang terjadi dlm hidupnya dari perspektif  Tuhan. (kalimat: kami telah menerima pelayanan ini). Menunjukkan bhw Paulus melihat pelayanannya bukan sebagai sebuah beban/tekanan. Paulus mampu melihat pelayanannya dari perspektif Tuhan walaupun pelayanan yang harus dia kerjakan beresiko (II Kor 4: 7-12; 11:23-27).  Kita mungkin tidak mengalami seperti yang Paulus alami dlm pelayanannya. Tpi dalam realita hidup kita, banyak hal yang dapat memicu kita bertindak/melihat segala sesuatu dari sudut pandang kita sendiri. Kadang2 kita sulit melihat dan memahami mengapa Tuhan mengijinkan hal-hal buruk mewarnai kehidupan kita.
3.      Orang tersebut memiliki komitmen yang teguh, tetap melayani dengan sepenuh hati. (kalimat: tidak tawar hati). Kalimat ini menegaskan bhw Paulus melayani Tuhan dengan keteguhan hati/komitmen yang kuat. Komitmen Paulus tidak dapat digoyahkan dengan persoalan, ketenaran, harta, kenyamanan,  sakit, dll. Itulah sbbnya dlm Filipi 1:21-22, Paulus menyebutkan bahwa bagi dia, hidup adalah untuk Kristus & mati adalah keuntungan. Kiranya Tuhan Yesus memelihara & menguatkan kita untuk tetap teguh berkomitmen melayani & mengiring Tuhan dengan sepenuh hati sampai pada akhir hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Ringkasan khotbah Minggu, 12 April 2015 oleh Lz. YESAYA S dari SKA Jember

Ringkasan Khotbah Minggu, 5 April 2015 oleh : Ev. ANAM PENI ASIH

IA TIDAK ADA DI SINI, IA TELAH BANGKIT
 Matius 28:1-7

Jika kita memahami peristiwa kebangkitan Kristus spt yg dicatat di Matius 28:1-10 ini, kita mengetahui bgm perasaan Mari Magdalena dan Maria yg lain ketika mereka pergi ke kuburan untuk menengok atau melihat kubur Yesus.
Pada masa lalu, di Palestina, ada semacam kebiasaan bahwa perempuan-perempuan ditugaskan secara khusus untuk memberi rempah-rempah pada jenazah yg kuburkan.  Tujuannya agar jenazah tidak cepat rusak atau membusuk sehingga dapat bertahan dalam beberapa waktu. Ketika jenazah Yesus dimakamkan, proses memberi rempah-rempah  tidak sempat dilakukan, karena adanya tekanan dari penguasa. Oleh sebab itu, bagi yang akan memberi rempah-rempah, datang ke kubur Yesus  waktu subuh, pagi-pagi sekali dengan pertimbangan tentara Romawi yang menjaga kubur belum bangun, sehingga  memberi peluang untuk merawat jenazah Yesus. Namun ketika Maria Magdalena dan Maria yg lain sampai di kuburan, terjadi  suatu peristiwa  yg tidak pernah mereka pikirkan :
1. Gempa bumi yg hebat è gempa bumi ini juga pernah terjadi pada waktu kematian Tuhan Yesus, dan pada waktu itu kepala pasukan dan para prajurid sangat takut namun mrk berkata, “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah”
(Mat 27:54). Kali ini gempa bumi terjadi kembali ketika Tuhan Yesus bangkit”
2. Ada Malaikat Tuhan dtg menggulingkan batu dari pintu kubur lalu duduk diatas batu tsb.  Tentu kita dpt membayangkan perasaan mrk, Alkitab mencatat para penjaga gentar ketakutan dan spt orang-orang mati. Artinya para penjaga ini sangat takut sampai gemetar bahkan tdk  bergerak (spt org mati tdk bergerak).  Yg menjaga kubur Yesus itu bukan orang biasa, tapi tentara biasanya pemberani, ttp begitu mrk melihat malaikat mereka takut dan tdk berdaya. 
Wajah malaikat tsb bagaikan kilat dan pakaiannya putih bagaikan salju. Ini mrpkan gambaran yg dpt kita lihat mengenai kemuliaan, keagungan Allah. Warna putih melambangkan kesucian, sukacita dan kemenangan.
          Penjaga kubur takut demikian juga dgn para Wanita yg menengok kubur Yesus itu. Ketika para wanita dlm ketakutan, malaikat menyampaikan pesan yg sangat penting. Apakah pesan malaikat itu ?
1.    Janganlah kamu takut, sebab aku tahu kamu mencari Yesus yg disalibkan itu. Malaikat ini dtg bukan u/ menakut-nakuti para wanita ini, melainkan dtg utk meneguhkan,menguatkan mrk. Penafsir Mattew Henry berkata, “ Mereka yg mencari Yesus tdk perlu merasa takut, sebab jika mrk sungguh2x mencarinya akan menemukannya dan Dia akan memberikan upah yg besar. Malaikat ini memuji para wanita ini, ketika Tuhan Yesus di salib mrk mengasihi Yesus, demikian pula ketika Tuhan Yesus mati mrk
mengasihi Yesus. Penderitan dan kematian Yesus tdk melemahkan, memudarkan kasih mrk kepada Tuhan.
2.     IA TIDAK ADA DI SINI, IA TELAH BANGKIT – v. 6
Malaikat meyakinkan mereka bhw Yesus tdk ada di dalam makam, ia telah bangkit. Informasi yg disampaikan malaikat itu sangat menghibur mrk shg jika kita lihat di ayat berikutnya mereka memberitakutan kpd para muid Yesus. Apa yg disampaikan malaikat berkaitan dgn kebangkitan sangat jelas, shg mrk tdk perlumeragukan kebangkitan Tuhan Yesus, namun yg dibutuhkan adalah keyakinan yg sungguh2x. Marilah kita percaya dan setia pada Tuhan Yesus, Allah kita yg hidup
Apapun yg kita alami jangan biarkan menjadi penghalang utk mengasihi Tuhan
Jangan biarkan realita yang tdk sesuai dgn harapan membuat kita jauh dari Tuhan.
Tuhan Yesus telah bangkit, mengalahkan maut
Ringkasan Khotbah Minggu, 5 April 2015 oleh : Ev. ANAM PENI ASIH

Ringkasan khotbah Minggu 29 Maret 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

KRISTUS YANG MENDERITA
Lukas 23:33-43


Pada umumnya semua manusia, jika bisa menghidari penderitaan dalam hidup, maunya selama masih hidup, sehat, bahagia meninggal masuk Surga. Dan jika kita perhatikan realitanya siapapun tdk dapat menghindari penderitaan dalam hidup. Ketika mengalami penderitaan biasanya seseorang akan merasa capek,  mengeluh, mudah emosi dan sebagainya 
Hal ini berbeda dgn Tuhan Yesus, memang sbg manusia tdk dapat menghindari penderitaan namun sbg Allah jika mau dapat menghindari penderitaan. Tetapi mengapa Tuhan Yesus tdk mau menghindari penderitaan yg jelas2x akan dialami ? karena Tuhan Yesus taat pada Bapa-Nya dan Tuhan Yesus mengasihi manusia.
Puncak penderitaan Tuhan Yesus adalah ketika disalibkan. Ketika  sampai di tempat yang bernama Tengkorak – Yunani –Kalvari; Golgota - Aram.Kenapa di bawa ke tempat Tengkorak . Ada yg mengatakan dinamakan tempat tengkorak karena kotor dan menjijikkan,  suatu  bukit yg bentuk tanahnya  mirip sebuah tengkorak. Mengapa di bawa ke tempat Tengkorak ? ini jelas menunjukkan penghinaan dan menambah penderitaan Tuhan Yesus.
Dalam penderitaan-Nya di atas kayu salib, Tuhan Yesus  mengucapkan kalimat yang enak di dengar, menyenangkan, menghiburkan para pendengar. Apa yang Tuhan katakan ketika menderita karena dosa manusia ?   
1.  Permohonan  pengampunan: "Ya Bapa, ampunilah mereka" 
Tuhan Yesus minta pengampunan untuk orang2x yg jelas-jelas meremehkan, mengolok-ngolok, menghina, merendahkan diri-Nya. v.35-37 (Pemimpin dan prajurid Yahudi).Ketika Tuhan Yesus melihat mereka demikian menyalibkanNya. Ia  mohonkan pengampunan dosa dan membela. Tuhan Yesus berkata, ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tdk tahu apa mereka perbuat”. Di sini Tuhan Yesus memaklumi, memahami apa yg orang2x lain lakukan terhadap diri-Nya krn mereka tdk tahu, tdk percaya Yesus sebagai Mesias. Dlm hal ini Tuhan Yesus mengajarkan :  Orang-orang yg tdk tahu  perlu dikasihi dan di doakan
Dlm  mengenang penderitaan Kristus, jika ada yg meremehkan, merendahkan, menghina dsb. Doakanlah, mohon Tuhan mengampuni dosanya. Dan marilah kita belajar mengerti bahwa orang tsb tdk tahu apa yg dilakukannya krn jika tahu tentu akan tdk berlaku demikian.   
2. Permohonan keselamatan: "Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus" (v.43) Alkitab membritahukan bhw Tuhan Yesus disalibkan diantara 2 orang penjahat. Ini merupakan gambaran atau mewakili sikap manusia :
1.     Manusia yg keras hati sampai akhir hidupnya.
Seorang penjahat ini ketika disalib, menderita. Ia tahu apa yg dilakukan Yesus namun ia tdk percaya. Ia meremehkan dan menghujat Tuhan Yesus dgn mengatakan, “Selamatkanlah diri-Mu dan kami” Artinya : penjahat ini menganggap Yesus tdk layak di sebut sebagai Juru Selamat. Meskipun mengalami kesakitan, menderita hampir mati namun tdk mau bicara dgn baik pada rekan sependeritaan, meremehkan, menghujat Tuhan Yesus.
2.     Manusia yg lembut hatinya pada akhir hidupnya.
Penjahat yg satunya/ di kanan Tuhan Yesus  berubah ketika ia menderita di kayu salib. Ke dua penjahat ini sama2x menderita di kayu salib. Namun penjahat yg di kiri tetap tdk berubah menghujat Tuhan Yesus. Penjahat yg di kanan menegor yg di kiri tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yg sama. Kita memang selayaknya di hukum, sebab kita menerima balasan yg setimpal dgn perbuatan kita, tetapi org ini tdk berbuat sesuatu yg salah. Penjahat yg di kanan ini akhirnya mengetahui bhw Tuhan Yesus tdk bersalah &  ia menyadari kesalahannya. Kemudian ia memohon kpd Tuhan Yesus spy di ingat apa bila ia dtg sbg Raja. Tuhan Yesus pun mengabulkan permintaan penjahat yg di sebelah kanan. Marilah kita berdoa : mohon Tuhan mengampuni dosa2x kita yg kita lakukan melalui perkataan atau perbuatan dan mohon pada Tuhan supaya kita dapat saling memahami satu dgn yg lain. Ringkasan khotbah Minggu 29 Maret 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH 

Ringkasan khotbah Minggu 22 Maret 2015 oleh Ev. HARI PURWOSUSILO

BERKENAN DI HADAPAN TUHAN
1 Tesalonika 4 : 1-12 dan Roma 8 : 8

Berkenan artinya menyenangkan, bila di kaitkan dengan tema maka menyenangkan Tuhan melalui hidup kita. Maka apa yang diperlukan ? Firman Tuhan mengatakan perlu adanya kesungguhan 4 : 1 dan 10. Kesungguhan dapat di artikan hidup totalitas tidak setengah-setengah. Hidup sebagai suami istri, perlu hidup totalitas, tidak bisa mencintai dengan setengah-setengah maka itu tidak menyenangkan pasangan kita.
 
Begitu juga hidup menyenangkan Tuhan, tidak dapat dilakukan dengan setengah-setengah. Paulus menegaskan jemaat Tesalonika untuk hidup sunguh-sunguh atau totalitas. Paulus mengetahui bahwa jemaat Tesalonika telah melakukan Firman Tuhan, tetapi masih di rasa kurang totalitas. Nasehat untuk hidup totalitas tidak terlepas dari rasa kuatir Paulus 1 Tesalonika 3 : 5, karena Paulus melihat bahwa jemaat masih mula-mula kenal Injil dan sedang mengalami penganiayaan dan godaan adat-istiadat yang begitu kuat, hal ini mempengaruhi akan kesungguhan dalam melaksanakan Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari.

Paulus meminta totalitas dalam aspek apa ? semua aspek hidup kita. Paulus mengatakan  harus ada kesucian hidup berbicara tentang seksualitas yang sudah menjadi tradisi di sana untuk melakukan penyimpangan secara seksualitas ( 4 : 3-8), hidup berjemaat agar tetap saling mengasaihi ( 4 : 9-10), hidup bermasyarakat agar hidup dengan sopan dan tertib (4 :11-12). Jadi hidup kita bukan sekedar melakukan Firman Tuhan, tetapi totalitas di dalamnya. Hal inilah yang diminta oleh Paulus supaya hidup kita berkenan di hadapan Tuhan.

Bukan seberapa banyak engkau melakukan segala sesuatu untuk Tuhan, tetapi seberapa banyak engkau sungguh-sungguh melakukanya. Dengan demikian, banyak kebaikan Tuhan yang akan kita dapat. Gereja Tuhan semakin bertumbuh, ikatan keluarga semakin sehat, dan kita memberikan pengaruh yang kuat dan baik di dalam kehidupan bermasyarakat. Kiranya Tuhan  menyertai dan memberkati jemaat Pos PI Bondowoso. Amin

Ringkasan khotbah Minggu 22 Maret 2015 oleh Ev. HARI PURWOSUSILO