Ringkasan khotbah Minggu, 12 April 2015 oleh Lz. YESAYA S dari SKA Jember

MELAYANI DENGAN SEPENUH HATI 
II Korintus 4:1
Tema ini menolong kita untuk tetap melihat Kristus sebagai teladan yang melayani dengan sepenuh hati. Sebab ketika  berbicara tentang pelayanan atau tentang segala hal dalam kehidupan kita, maka kita wajib menempatkan Kristus dan firman-Nya sebagai satu-satunya standar untuk menilai kehidupan kita.
Dalam II Korintus 4:1, Paulus sebagai murid Kristus juga menunjukan keteladanan yang sama dalam hal melayani. Pertanyaannya, berdasarkan pengalaman hidup Paulus, bagaimanakah ciri-ciri orang yang disebut melayani dengan sepenuh hati ? Dalam II Korintus 4:1 kita menemukan ada 3 ciri orang yang dapat disebut melayani dengan sepenuh hati
1.      Orang tersebut menyadari bahwa pelayanan adalah karena kemurahan Tuhan. (kalimat: oleh kemurahan Allah). Kata “kemurahan Tuhan”, sama artinya dengan anugerah/belas kasihan/dikasihani oleh Tuhan. Maka pada bagian ini kita memahami bahwa orang yang melayani dengan sepenuh hati, adalah orang yang selalu menyadari bahwa kalau dia dapat melakukan banyak hal, itu semua karena dia dikasihani/dilayakkan oleh Tuhan. Ini berarti Paulus tidak sedang menunjukkan pada skill, intelektual, pengalaman seseorang dalam melayani Tuhan. Melainkan  anugerah Tuhan semata yang melayakkannya terlibat dalam pelayanan.
2.      Orang tersebut harus mampu melihat pelayanan & segala sesuatu yang terjadi dlm hidupnya dari perspektif  Tuhan. (kalimat: kami telah menerima pelayanan ini). Menunjukkan bhw Paulus melihat pelayanannya bukan sebagai sebuah beban/tekanan. Paulus mampu melihat pelayanannya dari perspektif Tuhan walaupun pelayanan yang harus dia kerjakan beresiko (II Kor 4: 7-12; 11:23-27).  Kita mungkin tidak mengalami seperti yang Paulus alami dlm pelayanannya. Tpi dalam realita hidup kita, banyak hal yang dapat memicu kita bertindak/melihat segala sesuatu dari sudut pandang kita sendiri. Kadang2 kita sulit melihat dan memahami mengapa Tuhan mengijinkan hal-hal buruk mewarnai kehidupan kita.
3.      Orang tersebut memiliki komitmen yang teguh, tetap melayani dengan sepenuh hati. (kalimat: tidak tawar hati). Kalimat ini menegaskan bhw Paulus melayani Tuhan dengan keteguhan hati/komitmen yang kuat. Komitmen Paulus tidak dapat digoyahkan dengan persoalan, ketenaran, harta, kenyamanan,  sakit, dll. Itulah sbbnya dlm Filipi 1:21-22, Paulus menyebutkan bahwa bagi dia, hidup adalah untuk Kristus & mati adalah keuntungan. Kiranya Tuhan Yesus memelihara & menguatkan kita untuk tetap teguh berkomitmen melayani & mengiring Tuhan dengan sepenuh hati sampai pada akhir hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Ringkasan khotbah Minggu, 12 April 2015 oleh Lz. YESAYA S dari SKA Jember

0 komentar:

Posting Komentar