Ringkasan khotbah Minggu, 19 April 2015 oleh Pdt. Em. PETERUS PAMUDJI

UTUSLAH AKU TUHAN
 Yesaya 6:1-8

          Ayat 1 dimulai kata-kata dalam tahun matinya Raja Usia.
Raja Usia adalah raja yang hidup takut akan Tuhan. Ia menjadi raja menggantikam ayahnya pada waktu masih sangat muda  (usia 18 tahun). Di sekeliling raja Usia banyak peasihat-penasihat yang takut akan Tuhan. Saat itu Raja menjadi raja yang sangat berhasil. Tetapi pada waktu berhasil ia tinggi hati, sombong, ia tidak menerima nasihat dari imam-imam. Ia menerima kutukan dan diasingkan (disingkirkan).
          Melihat raja yang demikian bangsa Israel goncang secara sosial, agama dan politik. Dalam keadaan yang demikian Yesaya mengalami penglihatan :
1.    Tuhan duduk di atas tahta yang tinggi dan menjulang artinya Raja yang tidak sama dengan raja yang di bumi, Allah Yang Maha Kuasa. Kita adalah hamba-hamba Allah Yang Maha Kuasa

2.    Tahta è berdaulat penuh. Allah dapat melakukan apa saja. Allah dapat melakukan apa saja dan Allah juga tidak melakukan segala sesuatu. Allah melakukan sesuai dengan apa yang Ia kehendaki.
Kita sebagai anak-anak Tuhan adalah berserah pada Tuhan, selebihnya Tuhan yang berkarya
3.    Allah Maha Besar è Ujung jubahNya memenuhi Bait Suci. Jangan meremehkan kasih Tuhan. Allah Maha Kudus è tidak tercemar oleh dosa. Manusia dikuduskan è terpisah, dipisahkan.

Setelah Yesaya mendengar kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Yesaya berkata
Celakalah aku è Merasa tidak layak
ð  Mengaku keberadaan dirinya yang penuh dosa
ð  Pertobatan

BERTOBAT è Pra pemakaian Allah
ð  Menyesali dosa
ð  Meninggalkan dosa
ð  Mengikut Yesus
Tuhan akan mengutus Yesaya untuk memberitakan firman Tuhan pada orang-orang Israel supaya bertobat dan menerima kasih karunia Allah. Allah menguduskan Yesaya, kemudian Allah bertanya pada Yesaya, Siapakah yang akan Ku utus dan siapakah yang mau pergi untuk Aku ? Yesaya meresponi firman Tuhan “Ini aku, utuslah aku”.
Allah Yang Maha Kuasa menguduskan, menyelamatkan dan mengutus Yesaya pada bangsa Israel. Allah juga menyelamatkan kita, mengutus dan mau memakai kita. Orang yang diselamatkan adalah orang yang mau dipakai untuk melayani Tuhan dan sesama.

Ringkasan khotbah Minggu, 19 April 2015 oleh Pdt. Em. PETERUS PAMUDJI

0 komentar:

Posting Komentar