Ringkasan khotbah Minggu, 21 Juni 2015 oleh Pdt. YOHANES CHAI

HIDUP DALAM KEBENARAN 
Mazmur 133:33-39

Kebenaran sudah langka......dan menjadi relatif.. Dapatkah hidup dalam kebenaran ? Karena hampir setiap saat pikiran, perkataan dan perbuatan kita tidak benar ?
}   Jika orang berkata hidup benar, benar itu menurut siapa ? Bukankah kebenaran bersifat relatif ?...............
Tuhan adalah Sumber Kebenaran & telah menganugrahkan Kebenaran
}   Di tengah langkanya kebenaran dan hidup manusia yang jauh dari kebenaran/kesesatan, namun, Allah menyatakan Kebenaran kepada manusia.  
BAGAIMANA DAPAT HIDUP DALAM KEBENARAN ?
KITA HARUS MENGENAL KEBENARAN:
A. Mengenal Yesus Kristus yang telah menebus dosa kita melalui pengorbanan-Nya”. 
B. Mengenal Firman Tuhan yang menjadi standar kebenaran (Yoh. 14:6 ; Yoh. 17:17). 
Langkah-langkah Mengenal Kebenaran:
1. Bersedia membuka diri menerima Firman Tuhan. Spt Pemazmur memohon kepada Tuhan “memperlihatkan ketetapan Tuhan” agar Tuhan bersedia berfirman dalam hidup kita (Maz 119:33).
1. Memohon Tuhan membuat kita mengerti kebenaran (Maz 119:34).
2.    Memohon supaya kita dapat hidup dalam kebenaran dan Firman-Nya/ Perintah-Nya .Mengapa kita perlu memohon kepada Tuhan untuk dapat hidup dalam kebenaran?
1. Hidup dalam kebenaran menyangkut bagaimana  pikiran, perkataan dan tindakan kita menyatu (penyatuan yang bersifat organik/bukan mekanik) dengan  kebenaran dan Firman-Nya – (berpikir, berkata dan brtindak benar)
2. Hidup dalam kebenaran adalah hidup dalam dua sisi yaitu kasih dan ketegasan, serta menjaga keseimbangan antara dua sisi hidup dalam kebenaran tersebut (II Yohanes 1:4-11).   
A. Menerapkan kasih dalam kehidupan merupakan ketaatan dari hidup dalam kebenaran.
B. Bersikap tegas dalam menolak kesesatan, tawaran duniawi/kenikmatan duniawi yang bersifat sementara.
}  Memohonlah kepada Tuhan                “agar hati dan mata  kita tetap terarah kepada  kebenaran atau jalan-jalan-Nya dan bukan kepada laba atau hal-hal yang hampa  (Maz. 119:36-39). Belajarlah teladan Kristus yang hidup dalam kebenaran: TOTALITAS HIDUP DALAM KEBENARAN 
}Marilah kita hidup dalam kebenaran di manapun juga, untuk hidup bekenan dan memuliakan Allah; meskipun ada resiko yang harus kita tanggung.
TUHAN MEMBERKATI KITA YANG HIDUP DALAM KEBENARAN
Ringkasan khotbah Minggu, 21 Juni 2015 oleh Pdt. YOHANES CHAI

Ringkasan khotbah Minggu, 14 Juni 2015 oleh Ev. Lisye Junita Simorangkir

HIDUPMU BERHARGA
Mazmur 8
Mazmur 8 ditulis oleh raja Daud sebagai ungkapan syukurnya kepada Tuhan (ay. 2 & 10) sebab Tuhan sangat mengasihi manusia. Padahal siapakah kita manusia ini bila dibandingkan dengan alam semesta yang luas dan agung ini (ay. 4-5)? Tuhan mengingat dan mengindahkan kita manusia ini sebab hidup kita berharga bagi Tuhan.
   Apa yang menjadi alasan/bukti bahwa hidup kita berharga?
1.Dalam kisah penciptaan di Kitab Kejadian, manusia diciptakan pada hari yang ke 6/hari terakhir, setelah selama 5 hari Tuhan menciptakan alam semesta ini beserta dengan isinya. Hal ini berarti Tuhan menyediakan terlebih dahulu fasilitas dan segala sesuatu yang diperlukan manusia untuk hidup sebelum manusia diciptakan. Jadi kita tidak perlu kuatir/bingung tentang hidup kita, Tuhan pasti sediakan sebab kita berharga bagi Tuhan.
2.      Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Hal ini berarti manusia memiliki sifat-sifat Allah dimana manusia diberi akal budi sehingga dapat berpikir, dapat menentukan sikap, diberi perasaan sehingga dapat bertanggung jawab dan Tuhan memberikan manusia kuasa atas bumi ini.
3.      Sementara ciptaan lain, Tuhan menciptakan hanya dengan perkataan, misal: “Berfirmanlah Allah: jadilah terang! Lalu terang itu jadi. Namun tidak demikian dengan manusia. Manusia dibentuk dari debu tanah dan Tuhan menghembuskan nafas kehidupan ke dalam lubang hidungnya. Sungguh manusia adalah ciptaan yang istimewa dan berharga.
4.      Sampai akhirnya dosa merusakkan segalanya. Gambaran Allah dalam diri manusia menjadi rusak dan hubungan manusia dengan Allah menjadi putus. Tetapi manusia tetap berharga bagi Allah dan tidak ingin manusia binasa maka dari itu Yesus Kristus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dan memberikan nyawanya ganti kita.
Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai respon kita kepada Tuhan atas hidup ini?
ü Hargai hidup ini (Rm 14:8). Jangan gampang untuk mengakhiri hidup kita sendiri alias bunuh diri sebab itu adalah dosa. Apapun alasannya kita harus tetap bertahan menghadapi kesulitan hidup ini, mintalah kekuatan dari Tuhan.
ü Jangan sia-siakan hidup ini (Ef 5:15-16). Waktu begitu cepat berlalu, kesempatan yang sudah lewat tidak dapat kita raih kembali, yang ada hanyalah penyesalan. Jalani hidup kita ini dengan baik.
ü Muliakan Tuhan dengan hidup kita (1 Kor 6:20). Hidup/tubuh kita ini adalah Bait Roh Kudus jadi jangan kita rusakkan/cemarkan
ü Pakailah hidup ini untuk melayani Tuhan (Fil 1:21-22). Selama masih ada kesempatan layanilah Tuhan sebagai ungkapan syukur kita kepada Tuhan dan menjadi berkat/kesaksian bagi orang yang belum percaya kepada Tuhan.
Ringkasan khotbah Minggu, 14 Juni 2015 oleh Ev. Lisye Junita Simorangkir

Ringkasan khotbah Minggu, 7 Juni 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

HITUNGLAH BERKAT-BERKATMU
Filipi 4:19

Ketika mengalami kesulitan dan tantangan seringkali kita sulit merasakan berkat Tuhan dan menghitung berkat-berkat Tuhan yang Tuhan sudah nyatakan dalam hidup kita masing-masing. Bila kita menyadari, jika mau jujur tdk ada seorang pun yang dapat menghitung berkat Tuhan
*)  Sangat menyedihkan jika sbg orang2x percaya merasa bhw  standar atau ukuran diberkati hanya pada materi yg bisa dilihat, dihitung dan dimiliki (3 D)
Pada hal ada berkat2x Tuhan yg tidak dapat dihitung, dinilai dgn uang.
*) Keselamatan è tdk dpt dibeli dgn apapun
*) Kekuatan => hanya kita dapatkan di dlm Tuhan Yesus.
*) Tuhan juga menghibur, memimpin, memberikan hikmat dsb. Itu semua adalah berkat Tuhan yang tidak dapat dinilai dengan uang.  
Tuhan Yesus mengenal siapapun kita, Dia tahu yg kita butuhkan, dengan kasihNya Dia juga memberkati kita. BIS yang dikasihi Tuhan, Paulus memberitahukan pada jemaat di Filipi bahwa “Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus” – Filipi 4:19  
Bagaimana kondisi jemaat di Filipi saat itu ?
*) Jemaat di Filipi ini putus asa, khawatir karena Paulus sebagai salah satu pendiri gereja di Filipi ini dipenjara di Roma. Gereja di Filipi ini didirikan oleh Paulus, Silas, Timotius dan Lukas. Dalam keadaan yg demikian Paulus menulis surat spy Jemaat mengungkapkan kepada Tuhan dlm doa mengenai apa yg mrk inginkan (Fil 4:6-7)
*) Paulus dan jemaat di Filipi mempunyai ikatan persahatan yang kuat, jemaat Filipi pernah mengirim bantuan melalui Epafroditus untuk mendukung pelayanan misi Paulus. Kemudian Paulus meyakinkan seperti kalian telah  mendukung
pelayanannya demikian juga Allah akan memenuhi segala keperluan mrk menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus.       
Apa maksudnya perkataan Paulus ini ?
Di sini Paulus memberitahukan pada jemaat di Filipi supaya percaya bahwa Allah akan mencukupi setiap yg dibutuhkan (jasmani dan rohani) karena ia sudah mengalami. Sebelum percaya Tuhan Yesus, kerohanian Paulus tidak berfungsi sehingga ia menganiaya orang yg percaya. Namun setelah percaya Tuhan Yesus secara rohani ia  bertumbuh dan berbuah.
Secara jasmani Paulus berulang kali di penjara, namun Tuhan memelihara Paulus secara jasmani. Paulus merasakan bagaimana Tuhan memberikan kekuatan dlm menghadapi segala perkara yg ada  (Filipi 4:13
Dalam menjalani kehidupan yang masih Tuhan percayakan marilah kita mensyukuri berkat-berkat yg Tuhan sudah berikan. Tidak ada seorang pun dapat menghitung berkat Tuhan. Secara rohani dan jasmani Tuhan memberikan berkat yg cukup sesuai dengan yang kita butuhkan.
Mari jangan lihat berkat orang lain yang kita anggap lebih banyak, sehingga kita terus merasa kurang, iri hati, mengeluh dan sebagainya.
Janganlah menginginkan kelebihan yg dimiliki orang lain tapi syukurilah berkat yang Tuhan sudah berikan.

Ringkasan khotbah Minggu, 7 Juni 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

Ringkasan khotbah Minggu, 31 Mei 2015 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU

IMAN DALAM PERBUATAN
Yakobus 2:14-26

            Ada 3 jenis orang Kristen  yang mewakili imannya bila mendengar Firman Tuhan di gereja. Pertama, datang, duduk, ibadah, dengar Firman Tuhan.  Kedua, dengar Firman Tuhan,  lalu saat itu juga hatinya tergerak. Semangatnya berkobar-kobar  dalam mencintai Tuhan. Tetapi, itu hanya saat di dalam gereja. Begitu keluar dari gereja kembali menjadi manusia lama.  Ketiga, dengar Firman Tuhan, ia menggumulkannya.  Tiba di kehidupan sehari-hari, ia mencoba untuk menerapkan Firman Tuhan. Ciri yang ketiga ini adalah ciri orang yang bertumbuh di dalam Tuhan.
Inilah ciri-ciri iman orang Kristen. Lalu bagaimana sesungguhnya iman yang sejati itu? Mari kita lihat teks yang baru saja kita baca.
a.       Perbandingan keselamatan hanya dengan iman vs iman disertai perbuatan.
Pengajaran Paulus dengan Yakobus harus dimengerti dari konteksnya. Paulus di dalam Roma, ingin mengkritisi pemahaman orang Kristen tentang keselamatan dengan melakukan Taurat. Di dalam surat Roma, perbuatan baik adalah syarat untuk mendapatkan hidup yang kekal Sedangkan di dalam surat Yakobus  perbuatan baik adalah tanda seseorang yang telah memiliki kasih karunia Allah.
b.      Iman itu harus disertai dengan perbuatan.
Ada dua kata yang penting untuk kita ketahui yaitu: ascentia and fiducia. Ascentia adalah "ascent" mental, pengetahuan mengenai keberadaan sesuatu. Setan-setan mengakui dan percaya bahwa Allah ada. Fiducia lebih dari ascentia. Ia melibatkan suatu kepercayaan penuh kepada sesuatu, penyerahan total kepadanya, suatu kepercayaan penuh dan penerimaan atas sesuatu. Ini adalah jenis iman yang dimiliki oleh orang Kristen dalam Kristus. Seorang Kristen, karenanya, memiliki fiducia; yakni, ia memiliki iman sejati dan percaya kepada Kristus, tidak hanya sekedar mengakui bahwa Ia pernah hidup di bumi pada suatu masa tertentu. Cara lain untuk menjelaskan perbedaan kedua kata ini adalah banyak orang di dunia percaya bahwa Yesus pernah hidup di bumi: ascentia. Tetapi mereka tidak percaya bahwa Ia adalah Juru Selamat mereka, satu-satunya tempat berpaling dan menaruh kepercayaan untuk pengampunan atas dosa-dosa mereka. Ascentia tidak membawa kepada perbuatan. Fiducia menghasilkan perbuatan yang berkenan kepada Allah. Ascentia tidak berasal dari hati. Fiducia yang berasal dari hati.
Aplikasi :
 1. Jika kita berkata bahwa kita adalah orang percaya, maka harus
     ditunjukkan melalui perbuatan-perbuatan baik yang memuliakan Allah.
2.    Tuhan tidak menginginkan kita sebagai NATO. Not Action Theory Only.
Selamat berkarya bagi Tuhan.

Ringkasan khotbah Minggu, 31 Mei 2015 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU

Ringkasan khotbah Minggu, 24 Mei 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

PENTAKOSTA
Kisah Para Rasul 2:1-13
Pentakosta dalam Perjanjian Lama di sebut Passover yaitu bangsa Israel bebas dari perbudakan Mesir (Ul.16:12). Di hari Pentakosta ini memperingati 2 hal :
1.Peringatan 10 Hukum Tuhan yg diberikan pada Musa.

2.Perayaan syukur setelah panen gandum (Ul 16:10, Kel 34:22)
Pentakosta  menunjuk pada jumlah hari yaitu “kelimapuluh,” juga juga merupakan hari raya terbesar kedua dalam tradisi Yahudi. Pada hari Pentakosta ini semua orang laki2x harus hadir, mempersembahkan korban bakaran untuk menghapus dosa dan mengungkapkan terima kasih atas hasil panen gandum.
Ada 3 hari raya besar dalam tradisi Yahudi : 
1.  Hari raya Roti Tidak Beragi = Selama 7 hari orang Israel harus makan roti tdk
     ragi/roti tawar,
2.  Hari Pentakosta = hari ke 50
3.  Hari Raya Pondok Daun : Selama 7 hari umat Israel harus mempersembahkan
     korban api-apian kepada Tuhan.
Dalam Perjanjian Baru hari  Pentakosta adalah hari ke 50 setelah kebangkitan Tuhan Yesus.  Hari Pentakosta juga disebut hari pencurahan Roh Kudus. Pada hari Pentakosta ini orang2 percaya dan para murid berkumpul di suatu tempat.
Bagaimana Roh Kudus dicurahkan saat itu ?
1.    Melalui tanda2x yg dapat di dengar – suatu bunyi seperti tiupan angin keras (v.2)
2.    Melalui tanda yg dapat dilihat - lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing (v.3)
Apa dampak langsung dari peristiwa yg terjadi pada waktu Pentakosta ini ?
PENUHLAH MEREKA DGN ROH KUDUS – V.4
Apa artinya di penuhi dgn Roh Kudus ?   
1.     Dikuasai Roh Kudus è
Roh Kudus akan menguasai para murid dan semua orang percaya. Setelah para murid dan orang percaya mengerti bagaimana Roh Kudus menguasai mereka tdk takut untuk hidup dalam kebenaran, untuk hidup sesuai dgn firman Tuhan. Ketika Roh Kudus menguasai orang percaya dan para murid menyadari mereka mau
hidup taat pimpinan Roh Kudus, bersedia diarahkan oleh Roh Kudus. Mereka mengetahui ketika Roh Kudus menguasai hidup mereka maka mereka memuliakan Tuhan .
2.    Diperlengkapi à diperlengkapi dgn kuasa Tuhan
Ada yg belum lengkap atau masih kurang dari para murid, shg Tuhan memperlengkapi para murid dan orang percaya untuk bersaksi, memberitakan Tuhan Yesus, yg disalibkan, mati dan bangkit dari antara orang mati.  Memberitakan bahwa Juru Selamat hanya di dalam Yesus, memberitakan bhw di dalam Yesus ada pengampunan dosa.  
Di penuhi Roh Kudus – pimplemi artinya dipenuhi dgn anugerah2x Roh Kudus : dipenuhi dengan penghiburan dari Roh Kudus, dipenuhi dengan sukacita yg belum mereka rasakan sebelumnya, dipenuhi dgn kasih Tuhan, memiliki kebranian untuk memberitakan Injil  dsb – Tuhan mengetahui apa yang akan dialami para murid dan orang percaya, dan Roh Kudus akan memberikan penghiburan pada mereka.Bagaimana di jaman ini anak-anak Tuhan di penuhi Roh Kudus ?
Ketika dlm hidup ini kita mau dikuasai – diarahkan – dipimpin oleh Roh Kudus untuk hidup sesuai dgn firman Tuhan itu kita dipenuhi Roh Kudus.
Ketika kita merasakan bahwa Tuhan memperlengkapi yg kita butuhkan utk menjadi saksiNya, memiliki keberanian mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat , tetap percaya pada Tuhan di tengah-tengah kesulitan dan tantangan yg di hadapi à itu di penuhi Roh Kudus.
Ketika kita dapat merasakan penghiburan dari Tuhan sementara kita mengalami kesusahan, pergumulan dan persoalan dalam hidup ini à kita dipenuhi Roh Kudus.
Ringkasan khotbah Minggu, 24 Mei 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

Ringkasan khotbah Minggu, 10 Mei 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

PERHENTIAN TERAKHIR 
Ibrani 4:1-13
dalam kehidupan sehari-hari  kita mengetahui kapan  perlu istirahat, misalnya setelah capek bekerja atau mengantuk. Namun kita juga perlu mengetahui  bahwa alkitab memberitahukan  untuk masuk pada perhentian terakhir.
Hari perhentian itu ada 3 :
1.  Hari perhentian dalam arti berhenti pada hari ke tujuh atau disebut perhentian  Sabat. – menyatakan perintah – aturan. Tuhan berhenti berkarya (v.4), Tuhan menguduskan hari Sabat. Dan umat Tuhan diberi kesempatan untuk beristirahat  dari pekerjaannya supaya datang beribadah pada Tuhan. Hari perhentian yang di sebut Sabat ini ditujukan untuk semua orang, baik yg sdh percaya Tuhan Yesus maupun yg  belum percaya. Jika kita perhatikan anak2x sekolah libur, kantor2x kebanyakan tutup, Perusahaan pemerintah maupun swasta juga kebanyakan libur. Mengapa libur ? krn memang perlu istirahat kalaupun ada yg tidak libur itu tergantung pilihan mereka. Yang jelas Tuhan sdh kasih contoh pd hari sabat Ia berhenti berkarya.
2.  Perhentian umat  Israel di Kanaan – menyatakan tempat Kanaan .
Umat Israel sudah melihat  karya Allah ketika mrk  menyeberang sungai Yordan  keluar dari Mesir, Tuhan membebaskan dari perbudakan di Mesir namun mereka tdk segera dpt memasuki tanah perjanjian yaitu tanah Kanaan krn mereka tidak taat, tidak percaya pada janji Tuhan.  Mereka melihat orangnya besar2x, kuat dsb. Mrk takut, mrk tdk percaya jika Tuhan  akan menolong mrk.  Setelah mrk taat baru mrk masuk ke Kanaan bersama Yosua.
3.  Perhentian terakhir atau perhentian kekal atau perhentian pada masa yang akan datang – menyatakan  tempat  Surga
Perhentian terakhir dapat terjadi sewaktu-waktu  pada siapapun namun tdk tahu kapan waktunya.  Penulis Kitab Ibrani menyadari adanya hari Perhentian terakhir ini sehingga mengingatkan spy jangan spt bangsa Israel :
1. Waspada  atau hati2x spy jangan ada seorang diantara jemaat di Ibrani yg dianggap ketinggalan walaupun janji masuk ke dlm perhentian msh berlaku (v.1) 
 Penulis  Ibrani ini mengingatkan spy jemaat di Ibrani tdk spt umat Israel yg sdh mendengar kabar baik bahkan sdh menyaksikan, mengalami pemeliharaan Allah dan Allah sdh menyatakan kuasa-Nya dgn berbagai tanda dan mujizat namun mereka tidak percaya dengan janji Tuhan. Tuhan sdh memelihara mrk dgn
mengirimkan mana dan burung puyuh tapi mrk msh juga bersungut2x dan minta kembali ke Mesir.  Jemaat di Ibrani ini mendengar kabar keselamatan, spt bangsa Israel ttp  merasa apa yg mrk dengar tdk berguna sehingga mereka tdk bertumbuh bersama iman mrk (v.2). Ini menyedihkan firman Tuhan diberitakan tapi dianggap  tdk berguna. Dan yg lebih menyedihkan lagi adalah lebih dulu mendengar kabar kesukaan tdk masuk ke tempat perhentian krn ketidaktaatan mrk. Artinya Tuhan menghendaki taat jika kita ingin  berada di tempat perhentian kekal - Sorga. Perlu percaya dan taat.  Dlm ayat 11 lebih jelas dikatakan “karena itu baiklah kita berusaha utk masuk ke dalam perhentian itu,  spy jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh  ketidak taatan itu juga”.  Jangan nyontoh yg tdk taat. Tuhan Yesus pernah berkata di Matius 7:21 Bukan orang yang berseru
kepada-Ku;”Tuhan, Tuhan akan masuk ke dalam kerajaan Surga, melainkan dia ygmelakukan kehendak Bapa-Ku yg di Sorga”.  Perkataan Tuhan Yesus ini tdk dpt ditawar2x krn kita msh punya kesempatan bernafas, kesempatan hidup, dan Tuhan tlg kita dengar, ngerti dan melakukan FT. Kecuali kita dengar kabar keselamatan, percaya lalu meninggal, ini enak sekali dan menyenangkan tapi kita tdk spt itu. Lebih lama kita hidup lebih lama kita dituntut taat, lebih dulu dengar kabar baik lebih dulu dituntut taat. Hidup lama atau tidak , itu tetap anugerah Tuhan demikian juga kita lebih dulu dengar FT atau baru kemudian dengar firman Tuhan itu pun anugerah Tuhan. Hanya satu yg Tuhan mau TAAT alias nurut. 
2. Kita bertanggung jawab kepada Tuhan (v.13)
Seluruh kehidupan kita kelihatan sangat jelas di hadapan Tuhan. Dengan firman-Nya kita dapat mengerti janji Tuhan, percaya pada yg Tuhan janjikan, FT dalam satu sisi menyakitkan – dikatakan lebih tajam dari pedang bermata dua manapun, artinya FT menegur dosa manusia, kesalahan manusia,  biasanya ditegur itu tdk senang namun dalam sisi yg lain FT menghiburkan, mengarahkan utk yg benar sesuai firman Tuhan dan akhirnya berada di tempat perhentian kekal yg Tuhan sediakan.
Marilah kita taat dan sungguh percaya kepada Tuhan Yesus. Jangan sampai Tuhan tidak mengenal kita atau ketinggalan karena ketidaktaatan. Tuhan menolong kita.  
Ringkasan khotbah Minggu, 10 Mei 2015 oleh Ev. ANAM PENI ASIH