Ringkasan khotbah, Minggu 23 Agustus 2015 oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO

BERTEKUN DI DALAM KRISTUS 
Wahyu 3:7-10
Apa arti tekun ?  Dalam bahasa Yunani, kata benda untuk ”ketekunan” berarti ”kesanggupan untuk bertahan atau tegar menghadapi kesulitan”. Ketekunan adalah suatu sifat dimana seseorang dapat menanggung sesuatu, bukan dengan sikap pasrah, melainkan dengan semangat yang tetap menyala. Di dalam kitab Wahyu dituliskan tentang kehidupan 7 jemaat Tuhan. Dari 7 jemaaat itu, hanya dua jemaat Tuhan yang tidak menerima teguran /celaan dari Tuhan, yaitu jemaat Smirna dan jemaat Filadephia. Mengapa hidup mereka tidak dicela/ditegur oleh Tuhan ? Karena mereka selalu tekun dalam mengikut Tuhan. Dikatakan dalam Wahyu 3:10: “Karena engkau menuruti firmanKu, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Firman ini disampaikan Tuhan kpd jemaat di Filadelphia. Ketekunan merupakan sikap dan karakter yang Tuhan kehendaki dari setiap orang Kristen.
Mengapa ketekunan ini begitu penting ?
Karena di dalam ketekunan ada ketaatan, ada kesetiaan, ada kesabaran , ketegaran dan keyakinan. Karena ketekunan akan membawa orang Kristen kelak dapat masuk sorga. 2 Tim 2 : 12 dikatakan: jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia (dalam pemerintahan Kerajaan 1000 tahun); sebaliknya jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita.Karena lewat ketekunan orang percaya,  Tuhan akan melindungi umatNya dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia .(Wahyu 3:10)
Dalam hal apa kita harus bertekun ?
1.      Bertekun di dalam doa. “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (Rm 12:12); “Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.” (Kol 4:2);
2.      Bertekun dalam pengajaran firman Tuhan. “Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.” (Kis 2:42); “Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.” (Gal 6:6)
3.      Bertekun dalam persekutuan. Tuhan Yesus adalah pribadi yang tekun ibadah di sinagoge/bait Allah, para murid Yesus juga demikian, jemaat mula-mula juga selalu rindu berkumpul untuk memuji Tuhan.
4. Bertekun dalam masa sukar/pencobaan. Yakobus 1:2-4: “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun

Ringkasan khotbah, Minggu 23 Agustus 2015 oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO

0 komentar:

Posting Komentar