KELUARGA YANG MENGASIHI TUHAN
Yosua 24;14-15; Yohanes 12:1-8; 1 Korintus 15:57-58
Keluarga yang mengasihi Tuhan mengingatkan bahwa keluarga itu penting.
Tujuan Tuhan membentuk keluarga untuk
untuk mewujudkan cinta kasih. Mengasihi Tuhan tidak dapat dilihat tetapi
harus ada tindakan.
Yosua mengatakan, “Aku
dan seisi rumahku beribadah kepada Tuhan”.
Kata beribadah artinya melayani Tuhan. Yosua dan keluarganya
bertekad mengasihi Tuhan dengan
beribadah kepada Tuhan. Ibadah merupakan salah satu wujud cinta kasih kepada
Tuhan.
Keluarga Maria, Marta
dan Lazarus adalah keluarga yang mengasihi Tuhan dan dikasihi Tuhan. Maria
sendiri pernah menggunakan rambutnya
meminyaki kaki Yesus dengan minyak
Narwastu yang mahal harganya. Hal
ini Maria lakukan sebagai wujud kasihnya dan sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yesus. Keluarga Maria sebelumnya juga sudah
mengalami cinta kasih Tuhan pada waktu Lazarus dibangkitkan dari kematian .
Ketika Maria dan Marta memberitahukan kepada Yesus Yesus bahwa Lazarus sakit,
namun Yesus sengaja tidak segera datang ke rumah mereka. Yesus berkata kepada
mereka bahwa:”Penyakit itu tidak akan
membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit
itu Anak Allah akan dimuliakan. Dua hari kemudian Yesus baru datang ke rumah
Maria tetapi Lazarus sudah meninggal dunia bahkan sudah dimakamkan selama empat hari. Tuhan Yesus memerintahkan supaya
makam yang dipakai untuk menutup
batu diangkat. Setelah batu diangkat
ternyata sudah berbau, namun Ia berkata,”Lazarus, marilah keluar!”. Dan Lazarus
bangkit dan Tuhan Yesus memerintahkan supaya membuka kain-kain yang
mengikat kaki, tangan dan membuka kain peluh yang menutup mata serta membiarkan
Lazarus pergi.
Dalam 1 Korintus
13:57-58 Paulus mengingatkan bahwa pelayanan
merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan dan ia juga mengajak supaya giat dalam
pekerjaan Tuhan yaitu rajin melayani dengan memahami itu sebagai ungkapan kasih
kepada Tuhan.
Marilah kita
menyatakan kasih kepada Tuhan melalui tindakan. Keluarga yang mengasihi Tuhan
minimal beribadah kepada Tuhan. Kita mengasihi Tuhan melalui pekerjaan,
pelayanan di masyarakan, gereja dan sebagainya. Maria memberikan yang paling
berharga melalui tindakannya. Marilah kita juga mewujudkan kasih kepada Tuhan
melalui tindakan.
Ringkasan khotbah
Minggu, 8 Mei 2016 oleh Pdt. EM. PETERUS PAMUDJI
0 komentar:
Posting Komentar