RENCANA ALLAH DI
HIDUPKU
Kejadian 37:3-11,
42:6, 45:4-8
Bila orang biasa saja selalu merencanakan apa
yang diperbuat, maka lebih lagi Tuhan kita. Allah selalu merencanakan segala
hal yang akan dilakukan. Contoh penciptaan, dimana Allah mencipta manusia pada
hari terakhir dimana segala kebutuhan manusia sudah lengkap. Contoh lagi ialah bacaan kita, yaitu tentang
Yusuf. Kalau kita meyakini meyakini rencana Allah maka kita harus percaya dan
bersandar pada :
1. Kedaulatan Allah. Allah itu penguasa segalanya, semuanya
tergantung pada Allah, keberadaan kitapun juga tergantung pada Allah. Kita tak
bisa menemukan alasan mengapa pribadi kita berkulit coklat sawo matang, lahir
di Bondowoso, dan data-data pribadi lainnya. Jadi kita harus mengakui
kedaulatan Allah terjadi dalam dan melalui kita pribadi.
2. Syukur akan keberadaan kita sekarang.
Kita tidak bisa iri pada kelebihan orang lain, dan tak bisa juga sombong atas
kelebihan kita dari orang lain. Kita bisa bayangkan betapa enaknya Yusuf jadi
anak yang dimanja. Tapi betapa tidak enak dan menderitanya Yusuf waktu dijual
jadi budak, pegawai di Potifar, difitnah istri Potifar, dipenjara, dilupakan
teman sepenjara yang ditolongnya. Juga
betapa luar biasa nikmatnya jadi raja muda Mesir. Jadi dalam kondisi suka duka
senang susah enak tak enak maka kita harus bersyukur kepada Tuhan karena kita
tahu bahwa Tuhan pasti merancangkan yang terbaik bagi kita pribadi.
3. Allah pasti merancang kondisi yang
terbaik bagi orang yang dipilihNya dan dikasihiNya. Saya yakin seperti orang
Israel yang dijanjikan tanah perjanjian, maka kita pun juga dijanjikan Sorga.
Allah menciptakan sorga untuk setiap orang yang dikasihi dan dipilihNya. Allah
tak mencipta neraka, tapi neraka itu otomatis ada bila Tuhan mencipta sorga.
Jadi pengalaman yang beraneka ragam dengan jatuh bangunnya merupakan tuntunan
Allah bagi kita pribadi untuk menuju Sorga. Karena itu jangan minta mati waktu
menderita, dan jangan sewenang wenang waktu kita jaya.
Tuhan
memberkati kita semuanya.
(Ringkasan khotbah 13 April 2014 oleh Pdt. DANY KASTANTO)
0 komentar:
Posting Komentar