Ringkasan khotbah Minggu, 3 April 2016 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

TAK TERGOYAHKAN OLEH APAPUN
Roma 1:16-17
Bila kita memperhatian sebuah pohon kita dapat melihat ada yang mudah roboh karena angin tetapi juga ada pohon yang tetap berdiri kokoh walaupun ada angin yang kencang. Pohon apapun tidak dapat menghidari terpaan angin yang tiba-tiba datang.
          Demikian pula dengan kehidupan setiap manusia harus menghadapi macam angin yang dapat menggoyahkan iman percayanya. Sebagai orang percaya tentu ingin supaya tidak mudah tergoyahkan oleh apapun dengan yang terjadi dalam kehidupan kita masing-masing.
Saat itu Paulus ingin memberitahukan kepada jemaat di Roma  bahwa  Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan.
Injil artinya kabar sukacita atau kabar baik. Yang dimaksud kekuatan Allah disini adalah kuasa Allah. Jadi Injil adalah kabar sukacita. Apa sukacitanya ? Dengan kuasaNya Allah menyelamatkan. Siapa yang diselamatkan ? setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Tapi dalam perikop ini mengapa Paulus mengatakan pertama-tama orang Yahudi kemudian orang Yunani ?
Penduduk di Roma terdiri dari orang Yahudi dan Yunani. Dan orang-orang Yahudi ini yang lebih dahulu percaya kepada Tuhan baru kemudian orang Yunani. Pada jaman Musa orang-orang Yahudi yang lebih dahulu menerima hukum Taurat. Injil adalah berita  kasih dan kebenaran Allah. Hidup manusia berdosa akan berujung pada kebinasaan karena dosa membuat manusia berada di bawah murka Allah. Siapakah yang dapat menyelamatkan? Manusia tidak ada yang dapat menyelamatkan dirinya sendiri tetapi Allah sendi-rilah, yang dalam kasih karunia-Nya kemudian mengutus Anak Tunggal-Nya untuk menyelamatkan manusia. Jika manusia mau beriman kepada Anak-Nya itu, maka manusia diselamatkan. Inilah yang dinyatakan Injil. Jadi Injil adalah kabar baik karena memimpin setiap orang ke dalam persekutuan yang benar dengan Allah. Mereka yang termasuk di dalamnya adalah mereka yang mau mengimani tindakan penyelamatan Allah melalui Kristus. Semua orang yang mau beriman kepada Kristus, akan menerima status dibenarkan dan akan hidup. Berita itulah yang disampaikan Paulus kepada jemaat di Roma. Ia memang telah dipanggil untuk itu (ayat 1). Namun di sisi lain, hasrat itu didorong oleh keyakinannya yang kokoh akan Injil bahwa Injil adalah kuasa Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya (ayat 16).Memang setiap orang telah berdosa dan patut dimurkai oleh Allah, namun oleh kemurahan Allah melalui kuasa injil, manusia dilepaskan dari murka Allah. Sebesar apa pun dosa dan kesalahan kita di masa lalu, asal kita percaya pada Injil Tuhan, kita diselamatkan. Injil bukan hanya kekuatan Allah yang menyelamatkan tetapi di dalam Injil nyata kebenaran Allah, yaitu bertolak pada iman dan memimpin kepada iman. Marilah kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juru selamat kita dan jangan mudah tergoyahkan oleh apapun yang terjadi dalam kehidupan kita.         
Ringkasan khotbah Minggu,  3 April  2016 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

0 komentar:

Posting Komentar