TAK
TERGOYAHKAN OLEH APAPUN
Roma
1:16-17
Bila kita memperhatian sebuah pohon kita
dapat melihat ada yang mudah roboh karena angin tetapi juga ada pohon yang
tetap berdiri kokoh walaupun ada angin yang kencang. Pohon apapun tidak dapat
menghidari terpaan angin yang tiba-tiba datang.
Demikian
pula dengan kehidupan setiap manusia harus menghadapi macam angin yang dapat
menggoyahkan iman percayanya. Sebagai orang percaya tentu ingin supaya tidak
mudah tergoyahkan oleh apapun dengan yang terjadi dalam kehidupan kita
masing-masing.
Saat itu Paulus ingin memberitahukan kepada
jemaat di Roma bahwa Injil adalah kekuatan Allah yang
menyelamatkan.
Injil artinya kabar sukacita atau kabar
baik. Yang dimaksud kekuatan Allah disini adalah kuasa Allah. Jadi Injil adalah
kabar sukacita. Apa sukacitanya ? Dengan kuasaNya Allah menyelamatkan. Siapa
yang diselamatkan ? setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Tapi dalam
perikop ini mengapa Paulus mengatakan pertama-tama orang Yahudi kemudian orang
Yunani ?
Penduduk di Roma terdiri dari orang Yahudi
dan Yunani. Dan orang-orang Yahudi ini yang lebih dahulu percaya kepada Tuhan
baru kemudian orang Yunani. Pada jaman Musa orang-orang Yahudi yang lebih
dahulu menerima hukum Taurat. Injil
adalah berita kasih dan kebenaran Allah.
Hidup manusia berdosa akan berujung pada kebinasaan karena dosa membuat manusia
berada di bawah murka Allah. Siapakah yang dapat menyelamatkan? Manusia tidak ada yang dapat
menyelamatkan dirinya sendiri tetapi Allah sendi-rilah, yang dalam kasih karunia-Nya kemudian mengutus Anak
Tunggal-Nya untuk menyelamatkan manusia. Jika
manusia mau beriman kepada Anak-Nya itu, maka
manusia diselamatkan. Inilah yang dinyatakan Injil. Jadi Injil adalah kabar
baik karena memimpin setiap orang ke dalam persekutuan yang benar dengan Allah.
Mereka yang termasuk di dalamnya adalah mereka yang mau mengimani tindakan
penyelamatan Allah melalui Kristus.
Semua orang yang mau beriman kepada Kristus, akan menerima status dibenarkan
dan akan hidup. Berita itulah yang disampaikan Paulus
kepada jemaat di Roma. Ia memang telah dipanggil untuk itu
(ayat 1). Namun di sisi lain, hasrat itu didorong oleh keyakinannya yang kokoh
akan Injil bahwa Injil adalah kuasa Allah yang menyelamatkan setiap orang yang
percaya (ayat 16).Memang setiap orang telah berdosa dan patut
dimurkai oleh Allah, namun oleh kemurahan Allah melalui kuasa injil, manusia
dilepaskan dari murka Allah. Sebesar apa pun dosa dan kesalahan kita di masa
lalu, asal kita percaya pada Injil Tuhan, kita diselamatkan. Injil bukan hanya kekuatan Allah yang menyelamatkan
tetapi di dalam Injil nyata kebenaran Allah, yaitu bertolak pada iman dan
memimpin kepada iman. Marilah kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus
sebagai Juru selamat kita dan jangan mudah tergoyahkan oleh apapun yang terjadi
dalam kehidupan kita.
Ringkasan
khotbah Minggu, 3 April 2016 oleh Ev. ANAM PENI ASIH
0 komentar:
Posting Komentar