Ringkasan khotbah 25 Mei 2014 oleh Ev. GUMULYA DJUHARTO

TAAT DAN KASIH
YESAYA 1:21-31

Sebagai anak Tuhan, adalah normal apabila kita mentaati kehendak Bapa kita di Surga. Itu bukanlah suatu kewajiban. Justru ketidaktaatan adalah sifat tidak normal atau sifat yang menyeleweng dari seorang anak! Mengapa demikian? Apabila kita taat, kita akan mendapatkan perlindungan dalam bentuk rasa aman. Sebaliknya, ketidaktaatan akan membuat hidup kita tidak aman, bahkan sudah dekat dengan kehancuran. Yesaya menggambarkan hal ini dengan beberapa gambaran sebagai berikut.
Pertama, gambaran tentang daun yang menjadi layu (ayat 30). Ini menggambarkan seseorang yang seharusnya tumbuh dan berkembang dengan baik, bahkan menghasilkan buah2 yang berguna bagi orang lain, tetapi itu tidak pernah terjadi. Dia layu sebelum berkembang. Hidupnya layu sebelum membawa manfaat bagi orang lain. Pernahkah kita melihat orang seperti ini? Semula diharapkan begitu bersinar karena begitu popular, tetapi dalam sekejab hilang tak berbekas…. Kenapa ini bisa terjadi? Karena ada penghambat suplai makanan sehingga daun itu akhirnya layu dan mati. Hidup rohani juga demikian! Dosa seringkali menjadi penghambat suplai Firman Tuhan dalam hidup seseorang sehingga hidupnya tidak berkembang dan menjadi layu bahkan pada akhirnya mati….. Semoga hidup kita tidak demikian. Ketaatan menolong hidup kita tidak menjadi layu; sebaliknya makin segar dan makin memuliakan Tuhan!
Kedua, gambaran tentang hidup yang layu juga bisa diartikan sesuatu yang tidak peka (senseless) dalam meresponi hal2 penting yang seharusnya dilakukan atau yang seharusnya ditanggapi. Itu seperti orang yang terpaksa menutup mata terhadap hal yang tidak baik yang dilakukan seseorang; menutup mulut dan memilih untuk diam daripada menegur dengan penuh kasih; menutup telinga terhadap teriakan orang yang membutuhkan pertolongan dan bantuan. Salah satu yang menyebabkan citra wakil rakyat sedemikian terpuruk saat ini adalah karena mereka dianggap tidak punya kepekaan untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan sibuk “menyelipkan” kepentingan sendiri di balik program2 yang ditawarkan, yang akhirnya berujung pada korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Ketiga, berkurang bahkan hilang kekuatannya (ayat 31). Ini seperti mobil yang baik dan mulus di luar atau penampilannya, tetapi tidak ada kekuatan karena tidak dirawat dengan baik. Saya pernah mengalaminya. Mobil mogok tiba2 karena lupa mengganti oli mesin. Atau seperti kapal yang sedang karam: kapal itu megah di luar, tetapi ketika karam, tidak ada artinya lagi selain menjadi barang rongsokan.
Jadi, ketidaktaatan bukan hanya suatu tindakan kecil seperti orang yang lagi keseleo lidah: sekali2 berbuat dosa tidak apa2lah, hanya sedikit keseleo! Ini tidak benar. Ini bisa mengakibatkan kerusakan serius di hati manusia! Karena itu, Tuhan segera bertindak! Dia akan memurnikan kita seperti perak yang dimurnikan garam soda (ayat 25). Gambaran yang seimbang adalah gambaran orang yang giginya harus rutin dibersihkan karena ada karang gigi. Kalau sudah terlalu lama, karang gigi itu bukan hanya mendesak gusi sehingga berdarah tetapi juga membuat sebagian gigi juga aus! Waktu dibersihkan, sangat sakit! Jadi mana yang mau dipilih? Hidup taat dengan konsekuensi hidup benar dan dalam lindungan Tuhan? Itu yang paling baik! Atau hidup seenaknya saja? Itu bahaya! Waktu orang itu sadar, dia harus mengalami “penderitaan2 tertentu” sebagai konsekuensi dosa yang telah dilakukan! Tetapi itu tetap lebih baik daripada yang tidak mau bertobat sama sekali! Hidupnya akan hancur, seperti kapal yang megah tetapi karam dan tenggelam! Semoga hidup kita bukanlah hidup yang demikian! Semoga ketaatan kita kepada Tuhan akan membuat hidup kita hidup yang berarti: bagi keluarga, bagi teman2, bagi gereja, bagi masyarakat, bagi siapa saja! Soli Deo Gloria.

(Ringkasan khotbah 25 Mei 2014 oleh Ev. GUMULYA DJUHARTO)

Ringkasan khotbah 18 Mei 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

HAK ISTIMEWA ORANG PERCAYA 
1 Yoh 3:1-2; Galatia 4:6-7

Pada umumnya seseorang akan menerima hak setelah melaksanakan kewajiban.
Hal ini berbeda dgn kita menjadi anak-anak Allah.  Tanpa meminta hak kita, Allah sdh memberi, tanpa berusaha kita sdh mendapat. Wah ini sesuatu yg istimewa. Apa istimewanya orang percaya ?
1, DIKASIHI ALLAH – V1a Lihatlah, betapa besarnya kasih yg dikaruniakan Bapa kpd kita, shg kita disebut anak-anak Allah dan memang kita adalah anak-anak Allah. Yoh 3:16 Ia mengaruniakan anak-Nya yg tunggal spy setiap orang yg percaya kpdNya tdk binasa melainkan beroleh hidup yg kekal
Kata KASIH  è Agape  Ã¨ kasih Allah pd manusia yg tanpa syarat.
Kata dikaruniakan – menganugerahkan è DIDOMI : telah memberikan maksudnya Allah memberi, sdgkan manusia tanpa ada usaha apapun tetapi menerima.
Anugerah Allah, pemberian Allah ini adalah hak istimewa bagi orang percaya yaitu karna KASIHNYA manusia selamat dari hukuman dosa.
Allah sdh memberikan semuanya pd manusia, sbg wujud Ia mengasihi manusia, Ia mau menderita, disalibkan dan mati dgn disalibkan. Bisa saja di anggap sesuatu yg konyol,  menderita dan mati utk berdosa. Mungkin ada yg berpikir ada orang yg mau mati utk seseorang yg dianggap benar, namun yg bersedia mati untuk orang yg berdosa hanya Tuhan Yesus. Penghargaan terbesar yg Allah berikan pd manusia adalah keselamatan dan itu pemberian Allah cuma-cuma.  Allah mengasihi manusia tanpa syarat, kasihNya kekal, tdk berubah. Sbg anak2x Tuhan kita sdh menerima hak istimewa dikasihi Bapa, masihkah kita meragukan kasih-Nya ? Mari kita belajar menyadari apapun yg kita alami, apapun persoalan hidup yg sdg terjadi, Allah tetap mengasihi kita.
2. DISEBUT ANAK ALLAH – v1b
Allah mengangkat status kita dari ciptaan Allah menjadi anak-anak Allah. Kita sdh menerima hak istimewa mjd anak2x Allah, kita perlu ingat ada kewajiban yg harus kita lakukan.  Perlu ada perubahan, Tuhan sdh mengubah status kita dari yg manusia yg diciptakan mjd anak Allah. Ini mrp suatu yg istimewa. Dalam Galatia 4:6-7 Paulus memberitahukan bhw anak2x Allah mempunyai hubungan yg dekat dgn Bapa, (kita dpt berseru, memanggil ya Abba, ya Bapa) sewaktu-waktu kita dpt minta pertolongan kpdNya, bahkan mendapat jaminan menjadi ahli waris. Kita yg dahulu hamba/budak dosa melalui pengorbanan Kristus, kita yg percaya kpd Kristus diampuni dosanya, dibenarkan kemudian diangkat mjdi anak2x Allah. Kata Waris – Kleros – bagian. Jadi ahli waris itu menerima warisan dari Allah. Apakah yg diwariskan Allah pada orang percaya ? kasih, sukacita, damai sejahtera dsb.
Kita orang berdosa dikasihi Allah, memiliki status anak Allah dan mendapat jaminan menerima warisan atau bagian dari Allah. Marilah kita hidup sesuai dgn hak istimewa yg sdh kita terima dgn hidup sesuai dgn perintah Tuhan dalam perkataan maupun perbuatan kita dapat menjadi teladan bagi sesama shg juga dlm hidupnya memuliakan Tuhan.  Mempunyai status menjadi anak Allah, ini sesuatu yg istimewa, mari kita  menjalani hidup sesuai dgn status kita. 

(Ringkasan khotbah  18 Mei 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH)

Ringkasan khotbah 11 Mei 2014 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU

“PERLENGKAPAN ROHANI”  
Efesus 6:10-20

          Ini adalah bagian terakhir surat Paulus kepada Jemaat di Efesus. Setelah pada bagian-bagian sebelumnya disampaikan bahwa Gereja harus memiliki kesatuan hidup dalam kesucian, penuh kasih, bijaksana, senantiasa taat. Maka hal terakhir yang Paulus sampaikan adalah sekarang berjalanlah dalam kesiapan perang. Ketika Paulus menyatakan berjalan dalam perang, ia tidak menggunakan kata-kata ini di pasal-pasal sebelumnya. Terlihat dengan jelas bahwa Paulus ingin membereskan hal-hal internal lebih dahulu dalam Gereja.
Bagaimana caranya memenangkan peperangan rohani ?
1.    Paulus menyatakan bahwa hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasanya. Setan akan berusaha untuk membuat apa saja supaya kita dijatuhkan olehnya. Makah hal yang pertama adalah kita harus bersandar sepenuhnya kepada Allah Tritunggal. Seberapa banyak dari kita yang sadar ketika kita tidak dapat berbuat apa-apa dan kita tidak mampu ? Seluruh peperangan dalam Perjanjian Lama adalah peperangannya Tuhan. Peperangan Tuhan berarti setiap nabi, raja harus bergantung sepenuhnya kepada Tuhan, bersaandar kepada Tuhan. Sama dengan di sini, bersandarlah kepada Allah Tritunggal. Pada saat kita berkata saya mampu, disitu kejatuhan terjadi. Hal yang paling sederhana yang Tuhan bukakan kepada kita di dalam Yosus adalah ketika ia menggempur kota Yerikho dan Ai. Yerikho adalah kota yang besar dan tidak pernah terkalahkan, merupakan jajaran kota terkuat di Kanaan. Karena Tuhan memimpin dan Yosua bersedia mengikuti cara dan rencana Allah, bukan pada pikirannya sendiri, tetapi sungguh-sungguh sadar bahwa ia tidak mampu dengan kekuatannya sendiri, dan ketika diuruh putar-putar ia mau taat karena ini adlaah peperangan Tuhan. Maka seluruh Israel dapat mengalahkan Yerikho. Namun ketika di Ai, Yosua pikir ia telah memiliki pengalaman tidak perlu lagi bergantung pada firman Allah, tidak perlu lagi bertanya dan mencari wajah Allah untuk menggempur Ai, Ai artinya reruntuhan, tetapi menghadapi sesuatu yang demikian kecil, tentara Allah tidak pernah menang. Terhadap tantangan dan dosa sekecil apapun jangan pikir engkau dapat menang kecuali kita sepenuhnya bergantung pada Allah Tritunggal. 
2.    Ayat 11-18, maka Paulus menyatakan perlengkapan senjata Allah, bukan satu tetapi seluruh perlengkapan senjata Allah (ikat pinggang, baju jirah, ketopong, perisai dan pedang) dapat disimpulkan sebagai firman Allah. Jadi setiap anak-anak Tuhan harus mengandalkan firman Tuhan. Yesuspun ketika dicobai oleh setan, maka apa yang dilakukan oleh-Nya adalah Ia menyatakan firman Tuhan, Ia mengutip firman, Ia menyatakan prinsip-prinsip firman kepada Setan. Maka biarlah kita boleh memperdalam hidup kita dengan mengecap dan mengerti firman itu menjadi makanan setiap hari. Jika firman itu tidak kuat, kita hanya dapat bertahan tidak mungkin dapat maju berperang.

Mari kita hidup bergantung mutlak kepada Allah Tritunggal dan senantiasa rajin mentaati firman Tuhan. Percayalah bahwa hanya dengan hidup seperti demikian kita akan memperoleh kemenangan dalam peperangan rohani.   
(Ringkasan khotbah 11 Mei 2014 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU)

Ringkasan khotbah 4 Mei 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

BERKAT ROHANI UNTUK ORANG PERCAYA 
Efesus 1:3-8

Tentu dgn mudah kita mengerti, menyebutkan, merasakan berkat jasmani yg Tuhan berikan dlm kehidupan kita masing2x. Tetapi bgm dgn berkat rohani yg sdh Tuhan berikan ? Paulus memberitahukan kpd jemaat  bhw ada kekayaan atau berkat rohani yg lebih berarti, lebih berharga bahkan tidak ternilai harganya namun Tuhan sdh berikan pd orang percaya – Terpujilah Allah & Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yg dlm Kristus tlh mengaruniakan segala berkat rohani di dlm sorga –v3.  APA SAJA BERKAT ROHANI YG SDH TUHAN BERIKAN pada orang percaya ?
  1. DIPILH ALLAH sebelum dunia di jadikan v4a 
Tuhan Yesus pernah mengatakan dlm Yoh. 15:16a Bukan kamu yg memilih Aku, tetapi Akulah yg memilih kamu. Di sini jelas manusia tdk dpt memilih Allah, manusia lebih memilih jalannya sendiri. Dosa menyebabkan manusia binasa. Allah yg berinisiatif, yg memulai lebih dulu memilih manusia bkn perbuatan baik kita. Paulus memandang, pemilihan mrp ungkapan kasih Allah thd manusia berdosa. Bahkan  Allah sdh memilih kita sebelum dunia di jadikan, artinya sebelum dunia ada, sebelum kita dilahirkan, sebelum manusia dpt melihat dunia dsb.
Hal ini berbeda dgn berkat rohani yg Tuhan sediakan, tdk ada andil sedikit pun dari manusia, semua krn kasih karunia (v. 3) diberi dgn cuma2x dan siapapun tdk ada yg dpt mengambilnya. Tuhan memilih manusia ada tujuannya :
V4b  supaya kudus è hagios è ditahbiskan, dikususkan, dipisahkan
Betapa mulianya tujuan Allah dlm memilih manusia, oleh krn itu sbg umat pilihan perlu kita menyadari bhw kita ini berbeda sdh dipisahkan, dikususkan, ditahbiskan – ditetapkan menjadi umat pilihan Allah.
Spy tdk bercacat è dlm terjemahan lain blameless => benar => dibenarkan
Yg bersalah dibenarkan, krn kasih karunia. Mari kita mensyukurinya dan setia pada Allah yg sdh memberikan berkat rohani yg berharga ini.
  1. PENEBUSAN yaitu pengampunan dosa v7 Penebusan è apolutrosis
è pembebasan
Sejak manusia jatuh dlm dosa, manusia menjadi budak dosa, hamba dosa. Hamba/budak dosa ini tdk dpt bebas dari dosa jika tdk ada yg membebaskan, melepaskan budak itu dari dosa. Hanya Tuhan Yesus yg dpt melepaskan manusia dari budak dosa bahkan dgn harga yg sangat mahal melalui darah Kristus, artinya melalui pengorbanan Kristus. Ingat pengorbanan Kristus, gunakan hidup utk melaksanakan keinginan Tuhan bukan keinginan manusia. Hiduplah sesuai dengan keinginan Tuhan yg sdh membebaskan kita dari perbudakan dosa.
Pengampunan dosa è aphesis è pembebasan.
Siapapun manusia membutuhkan pengampunan dosa, krn semua manusia berdosa. Kita dapat membayangkan menderitanya, susahnya manusia berdosa yg tidak diampuni dosanya. Namun kita juga membayangkan sukacitanya manusia yg telah diampuni dosanya. Gambaran dosa itu spt :

Tuhan bukan hanya memberikan berkat jasmani, Tuhan juga memberikan berkat rohani secara Cuma2x : kita dipilih Allah sblm dunia diciptakan, kita mendapat penebusan yaitu pengampunan dosa. Marilah kita bertekat utk setia kepada Tuhan. (Ringkasan khotbah  4 Mei 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH)

Ringkasan khotbah 27 April 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

“Belas kasihan Tuhan”  
Matius 9:35-38

Bagi Yesus semua jiwa sama berharga baik yg di Desa maupun di kota. Tuhan Yesus bukan hanya memperhatikan orang-orang yg mengikutinya tapi juga yg sedang lewat. Tuhan Yesus mengasihi dan peduli pd banyak orang tsb, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan.
Apa yg menggerakkan belas kasihan Kristus ini ?
1.  Orang banyak itu lelah – terjemahan lain dikatakan kuatir, susah, takut, bingung. Mereka lelah karena Ahli Taurat dan orang-orang Farisi membebani mrk dgn tradisi2x nenek moyang.
2.     Orang banyak itu terlantar –  artinya : putus asa, patah semangat, tdk berdaya. Tuhan Yesus  mengumpamakan dgn mengatakan :
-        Orang banyak yg lelah dan terlantar spt domba yg tdk bergembala. Ini mrp gambaran yg menyedihkan. Secara rohani tdk ada yg menuntun, tdk ada yg mengarahkan mrk utk mengenal Allah.
-        Orang banyak diumpamakan sbg tuaian yg banyak. Jika tuaian itu banyak berarti butuh penuai/pekerja yg banyak, krn banyak yg harus dikerjakan.  
Tuhan mengetahui bhw tuaian itu banyak, tapi pekerjanya sedikit, lalu gimana caranya menuai tuaian yg banyak itu ?
  1. Tuhan menyuruh dan memberitahu para murid spy meminta  kpd tuan yg empunya tuaian spy Ia mengirimkan pekerja2x u/ tuaian itu (v38.a). Di sini Tuhan Yesus menyuruh para murid spy berdoa minta kpd Allah, Dia akan memberikan, mengirimkan pekerja2x utk tuaian itu.
  2. TUAIAN  YANG BANYAK di sini melambangkan : Banyak orang yg sdh siap mendengar INJIL – kabar baik, mendengar pesan Allah. Banyak orang yg siap diajak percaya Yesus.
Berbuat baik tanpa memberitakan Injil tdk dpt menyelamatkan
Memberitakan Injil tanpa berbuat baik dpt menjadi batu sandungan.
Sejak manusia jatuh dalam dosa, Tuhan berbelas kasihan dengan mencari Adam dan Hawa. Kasih itu kemudian diwujudkan dgn Ia datang ke dunia mencari dan menyelamatkan manusia. Kasih itu dinyatakan dgn melakukan mujizat, memberitakan Injil, memilih dan mengutus para murid u/memberitakan Injil
Tuhan Yesus pun juga sdh berbelas kasihan pada kita semua. Jika kita percaya Tuhan Yesus, itu karena anugerah Tuhan, krn Tuhan mengasihi kita.
Di sekitar kita banyak orang yg lelah dan terlantar secara rohani. Mereka mrp tuaian yg siap di tuai, mrk siap mendengar kabar baik, mrk butuh berita sukacita. Mungkin mrk adalah tetangga, rekan kerja, pelanggan, orang tua, saudara, mertua  dsb. Bersediakah kita dipakai Tuhan menjadi penuai atau pekerja. Kita mungkin mengatakan sy tdk dapat memberitakan Injil, tapi kita dapat berdoa minta spy Tuhan mengirimkan pekerja utk menjadi penuai dengan memberitakan Injil. (Ringkasan khotbah 27 April 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH)

Ringkasan khotbah 20 April 2014 oleh Pdt. SUWANTON

“Kristus hidup di dalam hidupku”  
Roma 6:1-14; Galatia 2:19-20

Paulus seorang pelayan Tuhan yang sungguh-sungguh membuktikan bahwa Kristus hidup di dalam hidupnya (Galatia 2:19-20). Pada mulanya ia adalah seorang yang menentang kekristenan tetapi ketika ia bertemu dengan Kristus yang hidup di dalam hidupnya maka hidupnya diubah. Ia menjadi seorang pelayan Allah yang setia sampai mati. Menurut sejarawan ia mati dengan dipenggal kepalanya pada masa pemerintahan Nero thn. 67 di Roma.
Bagaimana dengan kita ? Apakah Kristus hidup di dalam hidup kita ? Ada beberapa tanda yang dapat menjadi tolak ukur Kristus di dalam hidup orang percaya, yaitu :
  1. PERUBAHAN
Seseorang yang mengaku bahwa Kristus hidup di dalam hidupnya maka ia pasti akan mengalami perubahan hidup. Dalam Roma 6:1-14 Paulus berbicara dalam konteks pembenaran orang percaya oleh karya kematian dan kebangkitan Kristus. Paulus menyatakan bahwa yang percaya kepada Kristus yang bangkit akan diberikan hidup baru. Hidup lama yang adalah hamba dosa diganti dengan hidup baru sebagai hamba Allah. Ini adalah perubahan yang mendasar dikerjakan oleh Kristus dalam diri orang percaya.
Hidup baru : tidak bertekun dalam dosa (v.1), tidak menjadi hamba dosa (v.6) dan bebas dari dosa (v.7).

  1. PELAYANAN
Seseorang yang mengaku bahwa Kristus hidup di dalam hidupnya maka ia pasti akan melayani Allah.
Hidup melayani Allah  :
-      Hamba dosa vs hamba Allah (v.6)
-      Kehidupan bagi Allah (v.10,11)
-      Menyerahkan anggota-anggota tubuh menjadi senjata kebenaran (v.13)

  1. PERCAYA
Dalam Galatia 2:19-20, Paulus menyampaikan bahwa hidupnya sekarang adalah hidup karena iman. Dalam banyak kesempatan pelayanannya, Paulus mengalami berbagai penderitaan. Tetapi ia tetap bertahan dalam iman kepada Kristus.
Ada beberapa kriteria tentang iman/percaya yang dicatat dalam ayat Alkitab :
  1. No faith/tidak punya iman : Markus 4:40
  2. Little faith/kurang beriman : Matius 6:30; 14:31
  3. Such great faith/Iman yang besar : Matius 8:10
  4. Ful of faith/Iman yang penuh : Kisah Para Rasul 6:5

Komitmen
Iniilah 3 komitmen yang menjadi tangda Kristus hidup di dalam hidup kita :
Saya meu mengalami perubahan hidup!
Saya mau melayani Allah!
Saya mau percaya penuh/sungguh-sungguh pada Tuhan!
(Ringkasan khotbah 20 April 2014 oleh Pdt. SUWANTON)

Ringkasan khotbah 13 April 2014 oleh Pdt. DANY KASTANTO

RENCANA ALLAH DI HIDUPKU
Kejadian 37:3-11, 42:6, 45:4-8

Bila orang biasa saja selalu merencanakan apa yang diperbuat, maka lebih lagi Tuhan kita. Allah selalu merencanakan segala hal yang akan dilakukan. Contoh penciptaan, dimana Allah mencipta manusia pada hari terakhir dimana segala kebutuhan manusia sudah lengkap.  Contoh lagi ialah bacaan kita, yaitu tentang Yusuf. Kalau kita meyakini meyakini rencana Allah maka kita harus percaya dan bersandar pada :
1.      Kedaulatan Allah.  Allah itu penguasa segalanya, semuanya tergantung pada Allah, keberadaan kitapun juga tergantung pada Allah. Kita tak bisa menemukan alasan mengapa pribadi kita berkulit coklat sawo matang, lahir di Bondowoso, dan data-data pribadi lainnya. Jadi kita harus mengakui kedaulatan Allah terjadi dalam dan melalui kita pribadi.

2.      Syukur akan keberadaan kita sekarang. Kita tidak bisa iri pada kelebihan orang lain, dan tak bisa juga sombong atas kelebihan kita dari orang lain. Kita bisa bayangkan betapa enaknya Yusuf jadi anak yang dimanja. Tapi betapa tidak enak dan menderitanya Yusuf waktu dijual jadi budak, pegawai di Potifar, difitnah istri Potifar, dipenjara, dilupakan teman sepenjara yang ditolongnya.  Juga betapa luar biasa nikmatnya jadi raja muda Mesir. Jadi dalam kondisi suka duka senang susah enak tak enak maka kita harus bersyukur kepada Tuhan karena kita tahu bahwa Tuhan pasti merancangkan yang terbaik bagi kita pribadi.

3.      Allah pasti merancang kondisi yang terbaik bagi orang yang dipilihNya dan dikasihiNya. Saya yakin seperti orang Israel yang dijanjikan tanah perjanjian, maka kita pun juga dijanjikan Sorga. Allah menciptakan sorga untuk setiap orang yang dikasihi dan dipilihNya. Allah tak mencipta neraka, tapi neraka itu otomatis ada bila Tuhan mencipta sorga. Jadi pengalaman yang beraneka ragam dengan jatuh bangunnya merupakan tuntunan Allah bagi kita pribadi untuk menuju Sorga. Karena itu jangan minta mati waktu menderita, dan jangan sewenang wenang waktu kita jaya.
Tuhan memberkati  kita semuanya.
(Ringkasan khotbah 13 April 2014 oleh Pdt. DANY KASTANTO)

Ringkasan khotbah 6 April 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH

MURID TUHAN YANG BERKUALITAS
Lukas 6:46-49

Setiap orang menginginkan segala sesuatu yang berkualitas.
Jika manusia saja menginginkan segala sesuatu yg terbaik dan itu yg berkualitas, demikian jg dgn Tuhan Sang Pencipta, Juru selamat kita pun ingin spy kita mjdi murid2xNya, mjd orang percaya yg berkualitas. Menjadi yg berkualitas tdk dpt terjadi dgn sendirinya, butuh usaha, butuh perjuangan.
BAGAIMANA SPY MENJADI MURID TUHAN YANG BERKUALITAS ?
Tuhan Yesus memberitahukan dgn sangat jelas pada para murid saat itu:
  1. MENDENGARKAN PERKATAAN-KU (firman Tuhan) V47a.
Mendengar mrp sesuatu yg sangat penting bagi setiap manusia. Tuhan Yesus  menekankan banyak hal tentang MENDENGAR.  Dlm bagian ini Tuhan Yesus menyampaikan pada para murid spy mendengarkan, dlm bahasa aslinya MENDENGAR itu AKOUO è mengetahui, mengerti.
Jika  mendengar namun tdk mengerti apa yg perlu dilakukan ? Samuel ketika msh muda tinggal di Bait Allah ia mendengar suara Tuhan memanggilnya, semula ia tdk mengerti namun ia bertanya pd Iman Eli dan imam memberitahu bhw itu suara Tuhan, kembalilah jika ada suara memanggilmu, katakan berbicaralah, TUHAN sebab hamba-Mu ini mendengar. Hal ini mengajarkan bhw mendengar itu perlu berulangkali spy mengerti. 
Kita perlu dan butuh berulangkali mendengar firman Tuhan, spy mengerti. Maukah tetap mendengar FT ketika ada persoalan, maukah menyisihkan waktu utk mendengarkan FT waktu sdg sibuk, maukah mendengarkan FT ketika tubuh capek
dsb ? Mau menjadi murid Tuhan yg berkualitas perlu mendengar suara Tuhan, mendengar firman Tuhan.
  1. MELAKUKAN FIRMAN TUHAN – 47b
Menurut Tuhan Yesus mendengarkan firman Tuhan blm cukup, dlm v46 (Bandingkan dgn Mat 7:21). Apa ini maksudnya ? maksudnya adalah perlu melakukan firman Tuhan bkn hanya berteriak, berdoa pd Tuhan dgn kata lain tahu teori dan lakukan teori itu. Tidak mungkin melakukan tanpa tahu teori, hanya tahu teori namun tdk melakukan bukan itu yg Tuhan mau. Perlu dengar firman, ngerti baru lakukan firman. Terhadap orang yg mendengar & melakukan firman, Tuhan Yesus menyamakan  dengan seorang yg  mendirikan rumah : menggali dalam2x dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika dtg air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tdk dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. maksud perkataan Tuhan Yesus ini adalah orang yg mendengar dan melakukan firman Tuhan :
  1. Berbuat baik untuk dirinya sendiri, contoh ketika ada ujian, tantangan, persoalan dalam hidup imannya tdk tergoyahkan karena dibangun dengan dasar yang kuat.
  2. Mempersiapkan diri menghadapi sesuatu yg tdk diketahui. Contoh : mengetahui dan percaya dlm keadaan apapun Tuhan tdk pernah meninggalkan. Mengetahui Tuhan sbg sumber pertolongan.      
(Ringkasan khotbah 6 April 2014 oleh Ev. ANAM PENI ASIH)

Ringkasan khotbah 30 Maret 2014 oleh dr. HARRY RATULANGI

BERBAHAGIALAH ORANG YANG  MURAH HATINYA
2 Korintus 9:6-15

Murah hati bukan sifat manusia yang berdosa sehingga manusia sulit member. Pada hal yang murah hati akan mendapat kemurahan Allah.
Arti murah hati : SENANG MEMBERI
Memberi itu sangat penting. Dan syarat untuk menerima adalah member
Orang yang senang member akan selalu bersukacita.
Jemaat Makedonia sangat kekurangan tetapi mereka tetap member.
Dengan memberi menjadi jemaat yang tercukupi.
V6. Memberi banyak menuai banyak, menabur sedikit menuai sedikit.
Ada yang menabur banyak menuai sedikit, mengapa demikian ?
karena salah menabur. Dalam memberi yang penting kwalitas baik yaitu member dengan kerelaan hati dan penuh sukacita. Tuhan minta yang paling baik. Mengapa yang paling baik ? Karena yang akan  dilipatgandakan oleh Tuhan adalah yang terbaik. Tuhan menerima yang terbaik kemudian dilipatgandakan oleh Tuhan dan dikembalikan pada manusia sehingga bukan hanya berkecukupan tetapi malah berkelebihan.
Bukan untuk dimakan sendiri, ada yang ditabur supaya ada yang dituai. Jika memiliki kemurahan hati Tuhan mengembalikan dan melipatgandakan sehingga pelayanan makin maju, makin baik, banyak ungkapan syukur kepada Tuhan. Tuhan yang memerintahkan supaya murah hati karena akan mendapat kemurahan. Orang yang menerima kemurahan hati akan berdoa untuk yang member.
Yang paling tidak senang jika murah hati adalah Iblis.  Berbagai macam cara Iblis lakukan supaya manusia tidak member. Iblis mencegah kita untuk member supaya kita tidak mendapat kemurahan Allah.
Bagaimana caranya supaya murah  hati ?
1.   Allah memperlengkapi dengan firman Allah. Setiap hari membaca firman Tuhan sehingga kita diubah oleh Tuhan.
2.   Allah memberikan Roh Kudus untuk menolong, memampukan dan mengingatkan kita supaya murah hati.
3.   Allah menghendaki kita supaya datang pada Tuhan untuk bersekutu dan berdoa. Makin dekat pada Tuhan makin murah hati karena Bapa kita di sorga adalah Bapa yang murah hati.
Untuk menerima perlu belajar memberi. Apa yang kita tabur itu yang akan kita tuai.   Janji Tuhan akan diganapi. Belajar memberi waktu, tenaga, persembahan kepada Tuhan.
(Ringkasan khotbah 30 Maret 2014 oleh dr. HARRY RATULANGI)