BERTEKUN DI DALAM KRISTUS
Wahyu 3:7-10
Apa arti tekun ? Dalam bahasa Yunani, kata benda untuk ”ketekunan” berarti ”kesanggupan untuk bertahan atau
tegar menghadapi kesulitan”. Ketekunan adalah suatu sifat dimana seseorang
dapat menanggung sesuatu, bukan dengan sikap pasrah, melainkan dengan semangat
yang tetap menyala. Di dalam kitab Wahyu
dituliskan tentang kehidupan 7 jemaat Tuhan. Dari 7 jemaaat itu, hanya dua
jemaat Tuhan yang tidak menerima teguran /celaan dari Tuhan, yaitu jemaat
Smirna dan jemaat Filadephia. Mengapa hidup mereka tidak dicela/ditegur oleh
Tuhan ? Karena mereka selalu tekun dalam mengikut Tuhan. Dikatakan dalam Wahyu 3:10: “Karena engkau menuruti
firmanKu, untuk tekun menantikan Aku,
maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas
seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Firman ini disampaikan
Tuhan kpd jemaat di Filadelphia. Ketekunan merupakan sikap dan karakter yang
Tuhan kehendaki dari setiap orang Kristen.
Mengapa ketekunan ini
begitu penting ?
Karena di dalam ketekunan ada ketaatan, ada kesetiaan, ada kesabaran
, ketegaran dan keyakinan. Karena ketekunan akan membawa orang Kristen kelak
dapat masuk sorga. 2 Tim 2 : 12 dikatakan: jika kita bertekun, kita pun akan
ikut memerintah dengan Dia (dalam pemerintahan Kerajaan 1000 tahun); sebaliknya
jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita.Karena lewat ketekunan
orang percaya, Tuhan akan melindungi
umatNya dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia .(Wahyu 3:10)
Dalam hal apa kita harus
bertekun ?
1.
Bertekun
di dalam doa. “Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam
kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!” (Rm 12:12); “Bertekunlah dalam doa dan
dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.” (Kol 4:2);
2.
Bertekun
dalam pengajaran firman Tuhan. “Mereka bertekun
dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul
untuk memecahkan roti dan berdoa.” (Kis 2:42); “Dan baiklah dia, yang menerima
pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang ada padanya dengan orang
yang memberikan pengajaran itu.” (Gal 6:6)
3.
Bertekun
dalam persekutuan. Tuhan Yesus adalah pribadi yang tekun
ibadah di sinagoge/bait Allah, para murid Yesus juga demikian, jemaat mula-mula
juga selalu rindu berkumpul untuk memuji Tuhan.
4. Bertekun dalam masa
sukar/pencobaan. Yakobus 1:2-4: “Saudara-saudaraku,
anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai
pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan
ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya
kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun
Ringkasan khotbah, Minggu
23 Agustus 2015 oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO