Ringkasan khotbah, Minggu 22 Desember 2013 oleh Pdt. SYLVIA SOEHERMAN

Orang Majus 
(Matius 2:1-12)
Para orang Majus adalah para orang bijak dan pengamat bintang dari Timur, yang kemungkinan berasal dari Persia.  Mereka melihat bintang yang berbeda ketika Tuhan Yesus lahir.  Kita tidak dapat mengetahui dengan pasti bagaimana mereka bisa tahu kalau bintang itu menyatakan ada  Raja orang Yahudi yang baru lahir. Namun, dari peristiwa ini kita dapat melihat bahwa berita kabar sukacita ini juga disampaikan oleh Allah kepada bangsa bukan Yahudi melalui bintang. 
Para orang Majus ini mempersiapkan perjalanan yang jauh dengan satu tujuan utama yaitu mereka mau menyembah Raja yang baru lahir ini (Mat. 2:2).  Kata "menyembah" ini menunjukkkan postur tubuh yang menundukkan diri hingga kepala menyentuh kepada tanah.  Hal ini menunjukkan suatu kesediaan untuk merendahkan diri dan menyatakan bahwa orang yang disembah lebih tinggi derajatnya dari dirinya. Para orang Majus ini tidak berpikir untuk meminta sesuatu dari Raja yang baru lahir ini, tetapi mereka hanya mau menyembah.  
Respon yang berbeda ditunjukkan oleh Raja Herodes dan para imam dan ahli Taurat.  Raja Herodes meminta para orang Majus untuk mencari bayi yang baru lahir ini dengan tujuan utama adalah untuk membunuh Dia, seperti yang terlihat dalam peristiwa yang dicatat berikutnya Mat. 2:13-16.  Hal ini terjadi karena raja Herodes tidak bersedia untuk menundukkan dirinya. Sedangkan para imam dan ahli Taurat, mereka memiliki kebenaran dan tahu menjawab pertanyaan mengenai dimana bayi itu dilahirkan.  Akan tetapi mereka melewatkan kesempatan untuk mencari dan menyembah Raja yang baru lahir ini.
Dalam pencarian orang Majus, mereka menemukan bahwa Raja yang baru lahir ini bukan tinggal di istana sebagaimana layaknya seorang raja, melainkan tinggal di rumah yang sederhana dari orang tua yang sangat sederhana.  Namun, kesediaan untuk tunduk pada "berita" yang Allah sampaikan dan keinginan hati untuk menyembah membuat para orang Majus ini sangat bersukacita - terjemahan lain menyatakan "rejoiced exceedingly with great joy."     Para orang Majus ini tidak mempertanyakan "berita" yang mereka lihat melalui bintang ketika realita yang mereka lihat "bertentangan" dengan "berita" tersebut.  Tapi dengan kerendahan hati mereka mentaati dan bersukacita.  Kemudian, mereka melakukan hal-hal berikut ini: masuk ke rumah yang sederhana itu, menyembah anak kecil berpakaian sederhana, dan mempersembahkan mas, kemenyan dan mur yang menunjukkan bahwa anak yang mereka sembah ini adalah seorang Raja.
Para orang Majus ini mengajarkan kita untuk: (1) datang menyembah Dia, Yesus, yang lahir di hari Natal ini sebagai Raja dalam kehidupan kita dengan penuh kerendahan hati, (2) bersedia untuk menerima berita kebenaran dari Allah walaupun realita yang kita lihat berbeda dari apa yang kita pikir seharusnya terjadi, (3) bersedia mempersembahkan diri kita sebagai persembahan yang hidup dan berkenan kepada Allah yang adalah Raja di dalam kehidupan kita (Rom. 12:2).  Akhirnya, dalam menjalani akan kebenaran ini, ingatlah Bayi yang lahir di hari Natal ini adalah Immanuel - yang artinya Allah beserta dengan kita (Mat.1:23).  Yesus Tuhan tidak membiarkan kita menghidupinya sendirian, tetapi Dia beserta dengan kita. Amin.

(Ringkasan khotbah, Minggu 22 Desember 2013 oleh Pdt. SYLVIA SOEHERMAN)

Ringkasan khotbah, Minggu 15 Desember 2013 oleh Pdt. Djoni Febrianto

GEMBALA (Lukas 2:8-20)
Yang menarik dari kehidupan para gembala ?
1.      Kehidupan para gembala sangat sederhana, karena mereka tergolong orang-orang miskin dan tidak berpendidikan tinggi. Berita Natal justru disampaikan kepada orang-orang yang sederhana ini. Mengapa demikian ? Karena Tuhan memang suka dengan kesederhanaan. Yesus sendiri lahir di kandang, dibaringkan dipalungan. Allah yang kaya rela lahir di tempat sederhana. Mengapa Tuhan suka dengan kesederhanaan ? Karena Tuhan hendak mengajarkan pentingnya nilai kerendahan hati.
2.      Para gembala adalah orang-orang yang sanggup memelihara domba-dombanya dgn pemeliharaan yang terbaik.Mereka selalu ingin memberi rumput yang terbaik bagi domba-dombanya. Sekalipun mereka harus tinggalkan rumah mereka, dan berjalan jauh mencari padang rumput, mrk berusaha menemukan padang rumput yang terbaik, juga sungai yang baik, bagi domba-dombanya spy bisa minum. Mereka senang melihat domba-dombanya semakin gemuk dan sehat. Demikian juga dengan Tuhan Yesus, Dia pelihara kita dengan berkat jasmani dan rohani.
3.      Para gembala adalah orang-orang yang bertanggungjawab penuh atas keselamatan domba-dombanya. . Bila ada domba yang hilang,maka gembala pasti akan mencari,  satu domba tersesat, pasti dicari sampai dapat. Bila belum dapat, seorang gembala tidak akan segera pulang. Bahkan para gembala berani mengorbankan nyawanya demi domba-domba yang digembalakan. Bila datang binatang buas, singa, anjing hutan dll, maka para gembala berani melawan /mempertaruhkan nyawa demi keselamatan domba-dombaNya. Padahal senjata para gembala bukan pedang,bukan perisai tetapi tongkat dan ketepel saja.
4.      Para gembala adalah orang-orang yang punya hati menaati perintah Tuhan. Ketika malaikat Tuhan menjumpai mereka di padang Efrata, langsung mereka berkemas menuju ke kandang di Betlehem, padahal tidak mudah bagi mereka untuk mengurusi domba-domba mrk yang begitu banyak. Tetapi tetap saja langkah mereka menuju kandang Betlehem untuk melihat kebenaran berita dari malaikat. Dan betapa bahagianya mereka ketika melihat bayi Yesus di kandang Betlehem itu. Apa artinya ini: artinya segala perkataan Tuhan kepada malaikatNya adalah benar adanya. Tidak ada firman yang omong kosong.
(Ringkasan khotbah, Minggu 15 Desember 2013 oleh Pdt. Djoni Febrianto)

VIDEO RETREAT KEUARGA


Ringkasan khotbah, Minggu 8 Desember 2013 oleh Ev. INDRI TEKNO WIDJOYO

Tokoh Yusuf 
(Matius 1:18-25) 
 Kalau kita belajar tokoh Alkitab, tentu tujuannya sudah pasti akan meneladani tersebut dalam kehidupan kita. Yusuf berasal dari Yudea keturunan Daud. Teladan apa yang dapat di teladani ? 1. Yusuf seorang bapa yang bertanggung jawab Dalam menghidupi kehidupan Tuhan Yesus sejak kecil dan ke empat anak Yusuf dan Maria, Yusuf bertanggung jawab penuh terhadap mereka. Maka sebagai suami dan orang tua Kristen harus bertanggung jawab terhadap keluarga. 2. Yusuf seorang yang tulus hati – Matius 1:19 Dalam terjemahan bahasa Inggris tulus diterjemahkan benar dan adil. 3. Yusuf seorang yang penuh ketaatan *) Waktu Yusuf bertunangan dengan Maria Tuhan menyuruh Yusuf mengambil Maria sebagai isterinya dan Yusuf mentaati. *) Waktu kunjungan orang majus, Tuhan menyuruh Yusuf membawa Yesus ke Mesir, Yusuf taat. *) Waktu Yusuf dan keluarga di Mesir, Herodes meninggal, Tuhan menyuruh Yusuf dan keluarga kembali ke Israel dan Yusuf pun taat. *) Setelah Arkhelaus menggantikan Herodes ayahnya, Tuhan menyuruh mereka ke tanah Galilea dan tinggal di Nazaret, Yusuf taat. Pergumulan-pergumulan Yusuf : 1. Pergumulan kehamilan Maria Demi menjaga nyawa Maria, Yusuf bemaksud meninggalkan Maria secara diam-diam karena wanita yang hamil diluar nikah akan dirajam batu. 2. Pergumulan dalam mendidik Yesus yang adalah Allah, seperti syair lagu yang dinyanyikan Michael Card, antara lain berbunyi demikian : “Bagaimana mungkin bayi ini dalam pelukanku, dimana aku tahu Dia bukan milikku. Bukan dari dagingku, bukan dari tulangku. Tapi Bapa biarkan bayi ini menjadi anak dalam cinta kasihku dan seterusnya. Tak ada seorangpun yang tidak bergumul dalam dalam dunia ini, dalam pergumulan hendaklah kita ingat : *) Pada suatu hari pergumulan seberat apapun akan berlalu *) Jangan biarkan Iblis mengambil sukacita dan damai sejahtera yang telah Tuhan sediakan saat pergumulan datang. *) Dalam pergumulan tetaplah melakukan tugas dan kewajiban sambil terus beriman dan memandang pada-Nya. (
Ringkasan khotbah, Minggu 8 Desember 2013 oleh Ev. INDRI TEKNO WIDJOYO)

Ringkasan khotbah, Minggu 1 Desember 2013 oleh Ev. Anam Peni Asih

Tokoh  MARIA 
Lukas 1: 26-38
Secara umum ketika seseorang mau dipakai oleh Tuhan, ia tdk langsung mengatakan ia Tuhan sy mau dipakai Tuhan selagi sy msh sehat dan punya kesempatan. Macam2x alasan yg kita ungkapkan utk menolak dipakai Tuhan.
Dalam perikop ini kita melihat percakapan antara Maria dengan malaikat Gabriel. Tujuan akhir dari percakapan adalah supaya MARIA bersedia dipakai TUHAN untuk melahirkan MESIAS.  Bagaimana reaksi MARIA :
1.    Maria takut – Janganlah takut hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah v.30. Mengapa malaikat Gabriel mengatakan  spy Maria jangan takut, alasannya jelas krn Maria beroleh kasih karunia kharis artinya : anugerah, pemberian Allah. Jadi dlm hal ini Maria akan melahirkan Mesias merupakan kehormatan dan anugerah yg diberikan secara cuma-cuma.Maria menerima anugerah dipilih, dipakai Allah mjdi ibu dari Sang Mesias. Mengapa Maria yg dipilih, bukan yg lain ? alkitab tdk memberikan jawaban, yg jelas itulah anugerah utk Maria. Perlu mengerti bhw anugerah itu pemberian yg diberikan secara Cuma2x, yg memberi tdk wajib memberi, yg menerima tdk mempunyai hak utk meminta. Anugerah diberikan krn inisiatif si pemberi. Anugerah Allah tdk dpt dipahami melalui pikiran namun harus dipahami dgn iman.
Jika setiap orang percaya termasuk kita semua menyadari, jika Tuhan mau memakai tenaga, waktu, uang, harta kita, itu adalah anugerah, tentu kita bersedia dipakai Tuhan. Kita tdk takut dipakai Tuhan, ttp justru kita bersyukur krn kita dipakai Tuhan. Dia sangat tahu dan paling tahu kelemahan kita, tetapi Dia mau memakai kita, itulah anugerah utk kita. 
2.    Maria tdk percaya – Bgm hal itu mungkin terjadi, krn blm bersuami v34 Maria ini berasal dari keluarga miskin dan status sosial yg rendah. Maria dlm keadaan bingung, tidak percaya, ragu-ragu dsb Maria mendapat jawaban dari malaikat, Roh kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah yg Mahatinggi akan menaungi engkau (v35b). Di sini Malaikat menunjukkan bukti nyata, mengenai Elizabet yg sdh tua, bahkan dikatakan mandul namun saat itu mengandung ..  Setelah mendengar penjelasan malaikat mengenai bagaimana kelak anak tsb, ada Roh  Allah yg menaunginya, serta Elizabet yg mengandung pd masa tuanya.
3.    Maria mengatakan bersedia dipakai Tuhan v.38 Sesungguhnya aku ini hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu. 
Pada akhirnya Maria memahami yg mustahil dpt menjadi kenyataan, itu bkn krn kekuatan manusia namun krn kuasa Allah semata. Pemahaman inilah yg membuat Maria bersedia dipakai Tuhan.
Maria tdk langsung mengatakan, mau dipakai menjadi alat Tuhan, ini sesuatu yg wajar bila semula Maria takut dipakai Tuhan, tdk percaya bila Tuhan mau memakainya, namun akhirnya Maria bersedia dipakai mjdi alat Tuhan u/ melahirkan MESIAS => sang Juru selamat yg akan membebaskan manusia dari dosa.  Bgm dgn kita semua ? maukah dipakai Tuhan sesuai dgn apa yg dpt kita lakukan. Sadarilah ketika Tuhan memakai kita itu anugerah, kuasa Tuhan yg bekerja melalui kita dan menyadari sesungguhnya aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataanmu itu v.38. 
(Ringkasan khotbah, Minggu 1 Desember 2013 oleh  Ev. Anam Peni Asih) 

Ringkasan khotbah, Minggu 24 November 2013 oleh Ev. TARMINA

MENJADI BERKAT DALAM KELUARGA
(Mazmur  128:1-6)

Tuhan menginginkan kita menjadi berkat dalam keluarga kita masing-masing. 
Maz 127 dan  Maz 128 ini berbicara mengenai berkat Tuhan atas keluarga. Menurut kebiasaan orang Yahudi, Maz 128 ini akan di bacakan pada setiap calonpengantin baru yang akan berkeluarga atau setiap anggota keluarga secara berkala tujuannya mengingatkan setiap keluarga akan berkat Tuhan atas keluarga.
Setiap kita ingin menjadi berkat dalam keluarga.
Bagaimana caranya supaya menjadi berkat dalam keluarga ? 
1.  Setiap anggota keluarga harus mempunyai hati yang takut akan Tuhan(v1).
Takut akan Tuhan artinya hidup menurut jalan yang ditunjukanNya (v.1b).
Salah satu cirri orang yang takut akan Tuhan ditandai dengan kasih.  Kasih kepada Tuhan di wujudkan pada sesama khususnya terhadap anggota keluarga.
Apabila setiap anggota keluarga hidup takut akan Tuhan, maka kasih diantara anggota keluarga akan terlihat adanya kasih, damaisejahtera, saling menghargai dsb.Mengapa banyak keluarga hancur ? karena masing2 anggota keluarga tidak lagi takut akan Tuhan.  Sudahkah kita menjadi berkat dalam keluarga kita ? Milikilah hati hati yang taku takan Tuhan.
2.  Setiap anggota keluarga harus menjaga Perkataan (I Pet 3:10)
Banyak anak sakit hati terhadap orang tuanya karena perkataan orang tuanya tidak menjadi berkat, menyakiti hati anak.Banyak keluarga hancur gara-gara perkataan. Orang tua sakit hati karena perkataan anaknya.  Saudara kandung sakit hati karena perkataan saudaranya.
Nada bicara mempengaruhi orang yang lain yang mendengarnya. Ada seorang ahli mengatakan bahwa dalam berbicara,  jangan dengan nada tinggi tetapi dengan nada yang rendah, sedangkan didalam bernyanyi harus menggunakan nada tinggi.
Seorang ahli berkata ada 37 perkataan yang tidak boleh di ucapkan : penghinaan, kutukan dll dan 27 perkataan yang boleh di ucapkan. Sedangkan yang boleh diucapkan adalah kata2 yang membangun orang lain. Marilah kita menjaga perkataan kita sehingga kita menjadi berkat dalam keluarga.
3.   Setiap anggota keluarga harus menunjukkan melalui Perbuatan(Mat 5:16)
Sebagai anak Tuhan, kita tidak dapat hanya di mulut kita mengakui bahwa kita adalah anak Tuhan tetapi dalam perbuatan kita tidak menunjukkan bahwa kita adalah anak Tuhan.Melalui perbuatan orang menjadi berkat. Kita tahu   tugas dan kewajiban kita masing2 sebagai anggota keluarga Kristen. Mungkin ada yang sebagai anak, ibu, ayah, mertua.Tetapi seringkali yang kita ucapkan tidak sesuai dengan perbuatan. Sebagai orang tua, kita mengajarkan anak untuk mengasihi tetapi kita sendiri sebagai orang tua tidak dapat menunjukkan dalam perbuatan.
Ketika melihat anggota keluarganya mengalami kesulitan ,anggota keluarga tidak mau saling menolong. Untuk menjadi berkat dalam keluarga, harus di tunjukkan melalui perbuatan. Perbuatan kita di lihat oleh anggota keluarga kita.
Setiap kita harus menunjukkan kasih melalui perbuatan .
Sudahkah kita menjadi berkat dalam keluarga kita ?
(Ringkasan khotbah, Minggu 24 November 2013 oleh Ev. TARMINA)

Ringkasan khotbah, Minggu 17 November 2013 oleh Ev. Gumulya Djuharto

MENJADI BERKAT DALAM PEKERJAAN 
(Daniel 1:3-20)
Menurut Frans Magnis Suseno, pada umumnya ada 3 fungsi pekerjaan:
Pertama, Fungsi Reproduksi Materi. Dengan kata lain, kita bekerja untuk menghasilkan uang. Namun harus diingat bahwa bila seseorang bekerja hanya untuk mendapatkan uang, maka banyak kerugian yang dapat ditimbulkan darinya. Minimal 2 bahaya. Satu, cuma mementingkan cara mendapatkan uang, tidak peduli caranya halal atau tidak. Orang seperti ini sering mengakibatkan kerusakan yang intens, misalnya para koruptor. Dua, tidak memiliki ketahanan mental ketika masalah datang menimpa. Ini tampak dalam fakta banyaknya artis2 Korea yang tenar, tetapi malah bunuh diri. Survei yang pernah dilakukan oleh Ten3 Global Internet Poll mendukung fakta ini.Hanya 4% yang yakin bahwa uang adalah kunci untuk mendapatkan kebahagiaan!
Fungsi ke 2 yaitu, Fungsi Pengembangan Diri. Kita sekarang hidup dalam dunia yang sangat dinamis. Artinya, kita harus berkembang atau beresiko ketinggalan. Salah satu kuncinya, kita harus tetap mau belajar sesuatu meskipun kita telah terjun di dunia kerja. Dalam teks  disebutkan bahwa Daniel dkk adalah orang yang tidak bercela, berpenampilan baik, juga pandai dan berhikmat. Apalagi? Lebih dari cukup khan? Ternyata tidak. Mereka masih harus dididik 3 tahun untuk memahami tradisi Kasdim (Babel). Selalu ada kesempatan untuk belajar dan selalu ada yang dapat dipelajari untuk kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Namun jika hanya fokus pada pengembangan diri dapat berakibat munculnya sosok penyendiri dengan gaya hidupnya yang egoistis dan bersumber hanya pada diri sendiri. 
fungsi ke 3 yaitu Fungsi Integrasi Sosial, yaitu untuk mendapatkan status sosial di masyarakat. Kata “pelabur” (ayat 5) dlm berbagai terjemahan Inggris memakai kata “provision” (atau persediaan). Dari kata aslinya, dapat diterjemahkan “concern” (perhatian berupa kata-kata atau instruksi). Intinya, raja memiliki kepedulian harian terhadap apa yang terjadi pada Daniel dkk., khususnya melalui kesamaan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Ini menjadi awal atau simbolis kesamaan lainnya, misal; gaya dan kepada siapa mereka beribadah. Dengan kata lain, tujuan raja jelas, yaitu memasukkan Daniel dkk dalam komunitas kerajaan dengan status sosial tertentu yang sesuai kriteria raja. Di sini saya merasa prihatin. Di masa kini, ada orang-orang Kristen yang diberi peluang untuk berkarier di dunia sekuler atau tepatnya, berhadapan langsung dengan orang-orang non Kristen, apakah itu politikus, artis, atau pedagang. Pertanyaan besarnya, “Apakah mereka tetap hidup sesuai nilai2 Kristiani atau sudah terhisap dalam suatu sistem sosial tertentu, karena mereka sudah mendapatkan status sosial tertentu, tetapi ternyata tidak sesuai dengan standar2 kekristenan? Misalnya, para penyanyi berbakat Kristen yang jelas2 dilahirkan dari pelayanan di gereja, setelah memenangkan even seperti Indonesian Idol, apakah masih hidup dengan nilai2 Kristen yang dianutnya. Inilah kunci penolakan Daniel dkk! Mereka mau berkarya, bekerja bagi Raja Babel, tetapi tidak menurut standar Babel, tetapi Kristus!
Jadi, kunci agar kita dapat menjadi berkat dalam pekerjaan adalah kita menyadari bahwa kita adalah “wakil Tuhan di dunia ini!” Tuhan ingin memakai kita, bukan hanya di gereja, tetapi juga di tempat usaha kita. Jadikan tempat kerja kita sebagai tempat pelayanan. Tunjukkan bahwa kita bekerja bukan hanya untuk mencari uang, tetapi pengembangan diri; bukan hanya untuk pengembangan diri yang menuju gaya hidup egoistis dan arogan, tetapi terintegrasi dengan masyarakat sehingga mereka mengenal kita sebagai orang Kristen yang baik dan mengasihi sesama; bukan hanya terintegrasi dengan masyarakat dan memilih hidup kompromi melainkan tetap menjalankan nilai2 Kristiani dalam kehidupan kita: menjadi orang Kristen yang menggarami dunia, bukan digarami oleh dunia.... Selamat menjadi berkat melalui pekerjaan kita!.(Ringkasan khotbah, Minggu 17 November 2013 oleh  Ev. Gumulya Djuharto)

Ringkasan khotbah, Minggu 10 November 2013 oleh Ev. Anam Peni Asih

ANAK TUHAN YG DIBERKATI 
 Mazmur  112 :1-4

Banyak anak2x Tuhan mempunyai pemahaman bhw yg namanya diberkati Tuhan tolak ukurnya adalah materi, kedudukan, pekerjaan lancar dsb. Memang ini tdk salah, namun kita perlu mengerti berkat Tuhan itu bukan hanya ini saja,  semua itu berkat tambahan dgn kata lain berkat bonus krn sbg anak2x Tuhan kita semua sdh menerima berkat yg utama yaitu KESELAMATAN. Seringkali manusia tdk pernah puas dgn berkat utama, mengabaikan yg utama menuntut yg tambahan. Pada hal kalau kita meninggalkan dunia ini berkat tambahan tdk kita bawa. Kita akan menerima berkat yg utama, berkat yg kekal yaitu kebahagiaan krn kita selamat. Pemazmur, ketika  menulis mazmur ini ia sdh menjadi raja, yang secara materi ia cukup, bahkan bisa saja lebih. Ternyata materi bukan satu2xnya yg membuat dia bahagia.  Berkat itu berasal dari Tuhan,  siapapun yg diberkati Tuhan tentu berbahagia. Siapa yang hidupnya DIBERKATI TUHAN ?
Orang yang HIDUP TAKUT AKAN TUHAN - v1.
*) Takut akan Tuhan artinya è hidup menurut jalan Tuhan (hidup sesuai dgn aturan main Tuhan bukan kita yg mengatur Tuhan).
Alkitab mencatat banyak anak2x Tuhan yg hidup sesuai dgn aturan main Tuhan, contoh : Sadrak, Mesakh dan Abednego. Tiga sekawan ini mengikuti aturan main Tuhan (taat pd Tuhan, raja memberikan kedudukan yg tinggi di wilayah Babel).
Anak2x Tuhan yg mengikuti aturan main Tuhan bukan berarti tdk mengalami tantangan, mrk mengalami namun hanya sebentar tdk enaknya, selanjutnya mrk diberkati Tuhan, dlm kisah ini mrk mendpt kendudukan tinggi. Kita Tidak dapat minta diberkati Tuhan dulu baru kemudian mau mengikuti aturan main Tuhan. Konsep firman Tuhan sdh jelas taat dulu baru menerima berkat bukan minta berkat baru mau taat. Kalau sdh jelas tdk perlu diubah. Jangan kita ngatur Tuhan, seharusnya kita yg mau diatur Tuhan.  Jika kita mengharapkan diberkati TUHAN  marilah BERSEDIA mengikuti aturan main TUHAN.  
Berkat yg akan diterima jika hidup menurut jalan Tuhan ?
  1. Keturunannya akan perkasa (v.2. anak cucunya akan perkasa di bumi, angkatan orang benar akan diberkati).
Perkasa mrpkan gambaran pahlawan yg berani dan mengetahui akan menang mengatasi macam2x bahaya yg mengancam. 
  1. Jasmani dan rohani dipelihara Tuhan (v.3). Secara jasmani kita merasa cukup dgn yg kita miliki, kita tdk kekurangan. Kita dpt merasakan pertolongan Tuhan tdk pernah terlambat. Bisa saja kita tdk kaya namun tdk kekurangan. Secara rohani dlm keadaan sulit kita merasa Tuhan menolong kita, imannya kuat tdk goyah.
  2. Mendapat penghiburan ketika menderita (v4. Didalam gelap terbit terang)
Gelap di sini mrpkan gambaran : situasi yg tdk nyaman, tidak enak. Orang yg hidup menurut jalan Tuhan bukan berarti bebas dari situasi yg gelap, Tuhan mengijinkan situasi yg gelap itu, namun satu hal yg perlu kita yakini ada terang yg cukup, penghiburan yg cukup dari Tuhan. Pada waktu yg tdk disangka terang akan muncul, penghiburan kita rasakan sehingga tetap beriman dan percaya pada Tuhan.  Marilah kita menjalani hidup menurut jalan Tuhan.

(Ringkasan khotbah, Minggu 10 November 2013 oleh Ev. Anam Peni Asih) 

Ringkasan khotbah, Minggu 3 November 2013 oleh Ev. Anam Peni Asih

TERGERAKLAH HATI-NYA OLEH BELAS KASIHAN 
 Lukas 7:11-17
Dlm bagian ini kita melihat suatu realita dimana manusia tidak dapat menolong dirinya sendiri, orang lain tdk dapat menolong, orang lain tdk dpt menghibur sesama yang sedang mengalami kesedihan. Namun Tuhan menyatakan belas kasihan walaupun manusia tdk minta pertolongan pada-Nya.
Di sini dikisahkan ada seorang janda mempunyai seorang anak laki2x, meninggal V12. Sesuatu yg umum dan wajar jika Janda ini sedih.  Tdk ada yg dpt menghibur & menolong janda yg sedang sedih ini. Walaupun banyak orang2x yg ikut merasakan kesedihan Janda ini. Menurut tradisi Yahudi keluarga akan berkabung selama 30 hari. Mengelilingi kota Nain secara berarak-arakan dgn melilitkan kain kabung,  jika keluarganya mampu akan menyewa orang spy menangis utk menunjukkan bhw mereka sdg sedih. Apakah yg dilakukan banyak orang dpt menghilangkan kesedihannya ? tentu tdk.  Janda ini sdh tua dan sdh tdk ada lagi yg menopang di hari tuanya. Waktu itu Tuhan Yesus sdg di kota Nain, namun ia blm pernah mendengar mengenai siapa Yesus, tdk mengetahui bhw Yesus dpt menghidupkan orang mati. Berbeda dgn Marta yg mendengar bhw Yesus dtg ke Betania, ia mengatakan sekiranya Engkau ada di sini pasti suadaraku tdk mati. Marta berkata demikian, krn tahu, mengenal dan percaya bhw Yesus adalah Tuhan. Sementara janda ini tdk mengenal apalagi percaya Yesus. Walaupun demikian ketika Tuhan melihat janda ini, TERGERAKLAH HATI-NYA OLEH BELAS KASIHAN (v.13). Tuhan menghibur dgn mengatakan, JANGAN MENANGIS dan Tuhan membangkitkan anak yg mati ini lalu menyerahkan pd ibunya (v.14-15).     

APA DAMPAKNYA YESUS BERBELAS KASIHAN ?
1.    Semua orang ketakutan v.16a – Yunani PHOBOS - MENGHORMATI Allah
Exs : Orang2x pada waktu itu meremehkan Yesus, krn mrk menganggap bhw Yesus hanyalah manusia biasa, anaknya Yusup tukang kayu.
Namun Yesus ini mempunyai belas kasihan yg besar yg tdk di miliki orang lain, yg tdk dpt dilakukan orang lain. Ketika orang banyak melihat dgn mata mrk sendiri apa yg Tuhan perbuat pd janda yg blm pernah Tuhan lihat, demikian juga sebaliknya janda ini blm pernah melihat Yesus namun Yesus sedemikian rupa berbelas kasihan pada janda ini. Akhirnya orang2x menghormati Allah. Dgn jelas yg Tuhan lakukan menimbulkan pengaruh, reaksi dan tindakan bagi orang banyak yg semula meremehkan,  yg semula  mrk anggap hanyalah manusia biasa, hanya anaknya tukang kayu berubah menjadi menghormati Yesus. Dengan melihat apa yg sdh Tuhan perbuat pada si janda, itu sdh cukup bagi  mereka untuk MENGHORMATI ALLAH.   
Kita mengetahui siapakah Yesus melalui firman Tuhan yg ditulis dlm Alkitab. Kita sdh merasakan bgm Tuhan menghibur, menolong,  memberikan kekuatan ketika merasa sdh tdk berdaya dlm menghadapi realita. Kita yg berdosa seharusnya binasa namun diselamatkan. Semua itu Tuhan berikan sbg bukti bhw Ia berbelas kasihan pd umat-Nya.  Apakah semuanya blm cukup bagi kita untuk MENGHORMATI ALLAH ? Marilah kita menghormati Allah dengan mentaati perintah-Nya.

2.    SEMUA ORANG MEMULIAKAN ALLAH V16b.
Memuliakan – doksazo – memuji Allah. Semua orang akhirnya menyadari bhw Allah itu layak menerima pujian, mrk mengakui bhw Allah telah melawat (menolong) umat-Nya. Melalui perkataan mrk bercerita pd banyak orang mengenai siapa Yesus.  Mrk memuji, memuliakan Allah setelah melihat Yesus menghibur dan berbelas kasihan pada seorang Janda.  Di sini ada 2 kelompok orang banyak : yg bersama Tuhan Yesus (v.11) dan  yg bersama seorang janda yg akan mengantar anak muda yg mati ke pemakaman.  Dua kelompok yg berarak-arakan ini melihat kisah nyata bgm Tuhan Yesus menghibur dan berbelas kasihan pd seorang janda yg sedih dan blm mengenal Tuhan.  Kemudian mereka memuji, memuliakan Tuhan, menceritakan mengenai Tuhan Yesus.   
Marilah kita memuliakan Allah dalam kehidupan kita karena Dia layak untuk dimuliakan.

(Ringkasan khotbah, Minggu 3 November 2013 oleh  Ev. Anam Peni Asih) 

Ringkasan khotbah, Minggu 27 Oktober 2013 oleh Ev. Pdt. Djoni Febrianto


HARI SABAT UNTUK MANUSIA  
Kel 20:8; 31:15
Bila kita membaca dua ayat di atas, maka kesan kita hari Sabat adalah untuk kepentingan Tuhan. Bila umat Tuhan tidak menguduskan hari Sabat, maka hukumannya mati. Tetapi sesungguhnya hari Sabat bukan hanya untuk kepentingan Tuhan, tetapi justru untuk kepentingan umat Tuhan.  Di dalam Markus 2:27 Tuhan Yesus berkata : "Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.” Paling tidak ada 3 berkat dari kita menguduskan hari Sabat :
1.      Hari Sabat membuat relasi kita dengan Tuhan semakin dipererat.  Ketika relasi kita dengan Tuhan  terjalin indah, maka relasi kita dengan sesama juga akan menjadi indah. Bahkan semangat kita tidak akan pudar dalam menjalani hari-hari hidup kita. Orang yang beribadah kepada Tuhan dapat digambarkan seperti HP yang tadinya sudah low batereinya kemudian dicas menjadi kuat kembali.   Dalam hidup kita manusia, seringkali kita  putusasa, kecewa, down dll, tetapi lewat ibadah, maka iman kita dikuatkan.  Kita akan bangkit kembali dalam mengiring Tuhan dan menjalani segala aktivitas kita. Jadi ibadah itu mengandung berkat yang luar biasa.
2.      Hari Sabat memberikan waktu kepada kita untuk berelasi dengan sesama Hari Senin-Sabtu, kita semua sibuk, suami sibuk, istri sibuk, anak-anak sibuk. Diharapkan pada hari Sabat Tuhan, suami, istri dan anak-anak dapat memiliki waktu bersama untuk berkomunikasi,  berelasi, berekreasi dll, sehingga hubungan di antara mereka di segarkan kembali.  Suami dapat menyenangkan istri, istri dapat menyenangkan suami, orang tua dapat menyenangkan anak, dan anak dapat menyenangkan orang tua. Sehingga di hari Sabat hubungan keluarga/family makin diperbaharui.
3.      Hari Sabat memberikan waktu kepada kita untuk melayani Tuhan. Sungguh indah ketika suami dapat melayani Tuhan, demikian juga dengan istri dan anak-anak.  Cinta kepada Tuhan diwujudkan lewat pelayanan.  Pelayanan dapat dilakukan di dalam gereja atau diluar gereja. Dengan demikian di hari Sabat banyak keluarga dipakai oleh Tuhan untuk melayani sesamanya, menjadi berkat bagi orang lain. Tentunya ada satu sukacita yang meluap ketika kita dapat melayani Tuhan.
4.      Hari Sabat memberikan waktu kepada kita untuk beristirahat.  Tuhan sudah menentukan 6 hari lamanya waktu untuk kita bekerja, dan pada hari ketujuh waktu kita untuk beristirahat.  Bila kita paksakan terus untuk bekerja, maka tubuh kita pasti akan lemah dan mudah sakit.  Sungguh luar biasa, Tuhan menyediakan berkat besar dibalik waktu istirahat. Setelah kita selesai beristirahat, maka tubuh kita segar kembali, pikiran kita segar kembali, bahkan bisa muncul ide-ide yang cemerlang dalam kita bekerja atau melayani Tuhan.
Jadi hari sabat bukan hanya untuk kepentingan Tuhan tetapi juga untuk kepentingan manusia. Tuhan mau agar manusia dekat dengan Tuhan, dekat dengan sesamanya, dan rajin melayani Tuhan serta beristirahat dari segala jerih payahnya.    
(Ringkasan khotbah, Minggu 27 Oktober 2013 oleh Ev. Pdt. Djoni Febrianto)

KEADILAN TUHAN 
Mazmur 37:1-11

Kita sudah mengetahui  Tuhan itu adil dan Tuhan selalu bersikap adil pada semua manusia. Namun ada kalanya kita merasa diperlakukan tidak adil, kita merasa benar sehingga kita berkata mengapa ini terjadi dlm hidupku.  
Apakah artinya adil ? Kata ADIL artinya : 1. tidak berpihak.   2. yang sepatutnya
Contoh : benar katakan benar, salah  katakan salah
Jika umat Tuhan sudah hidup benar, menurut kita seharusnya hidup enak dalam arti pekerjaan lancar, tidak ada masalah, semua baik sehingga kita mengatakan TUHAN itu adil. Namun bagaamana jika sudah hidup benar tapi banyak masalah? Apakah Tuhan tidak adil ? Seseorang yang hidup benar kemudian ada masalah bukan berarti Tuhan tidak adil, Tuhan tetap adil, dalam hal ini TUHAN SEDANG MENGUJI IMAN  SESEORANG. Contoh : AYUB, YUSUP dan lain-lain. Jika kita orang berdosa, melakukan kesalahan kemudian menerima hukuman Tuhan è jelas ini Tuhan berlaku adil, tetapi kita orang yang berdosa diselamatkan, menjadi ahli waris kerajaan Allah, ini KASIH dan ANUGERAH TUHAN yang  ISTIMEWA untukk kita yang berdosa.
Dalam bagian ini dapat kita  mengetahui keadilan Allah dalam hidup manusia.  V5. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak. Daud mengakui keadilan Allah, bahwa Allah itu akan bertindak.  Apa tindakan Allah untuk menyatakan keadilan bagi manusia ?
1). ALLAH AKAN MELENYAPKAN ORANG YANG BERBUAT JAHAT (v.9, v.10)
Tuhan akan membuat perhitungan dgn orang jahat, semula Daud memandang, merasa sepertinya kehidupan orang jahat lebih baik, lebih enak, bahagia. Mengapa Daud punya anggapan demikian ? Daud menang mengalahkan Goliat. Saul iri hati, marah,  ngejar-ngejar Daud, mau membunuh Daud,  Salahkah Daud ? Haruskah Saul marah dan irihati melihat keberhasilan Daud mengalahkan Goliat ? Daud tdk bersalah, krn Daud menang pun seijin dan atas pertolongan Tuhan. Seharusnya tidak ada alasan bagi Saul marah pada Daud. Bisa saja Daud mengatakan di mana keadilan Tuhan ? Ternyata Saul tidak dapat bertahan lama, akhirnya pengikut Saul berpindah ikut Daud, dan Saul mati waktu perang. Tuhan menempatkan Daud untuk menggantikan Saul.  Ketika Daud melihat hal ini (Daud sudah menjdi raja dan sdh tua) ia  menasihati, mengingatkan  jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan irihati kpd orang  yg berbuat curang (v.2), jangan marah krn org yg berhasil dlm hidupnya krn tipu daya (v7b), berhentilah marah dan tinggalkan panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kpd kejahatan (v.8)
Daud juga memberikan nasihat bkn hanya ditujukan utk orang Israel saja, tpi juga utk kita,  jangan marah, jangan irihati berdiam dirilah di hadapan Tuhan – berdoalah pd Tuhan; berserah pd Tuhan v5, dan tetaplah lakukan yg baik (v.3a)
2) ALLAH AKAN MEMUNCULKAN KEBENARAN – V. 6
Allah akan menyatakan pd seseorang benar dinyatakan benar; salah dinyatakan salah.  Memang seringkali kebenaran dan hak orang benar bisa saja seperti diselubungi, tertutup awan untuk sementara waktu, di cela, tdk diperhitungkan. Namun pada waktu yg tepat Tuhan akan memunculkan kebenaran dan itu mrp suatu kehormatan. Daud merasakan bhw TUHAN itu berpihak, membela yg benar. Tuhan yg punya hak untuk membalas, kita tidak mempunyai hak membalas kejahatan ketika seseorang berlaku jahat.  Di sini Daud mengumpamakan TUHAN akan memunculkan kebenaran spt terang dan siang, artinya adalah KEBENARAN ITU AKAN DIMUNCULKAN TUHAN DGN JELAS, TIDAK ADA YANG DAPAT MENUTUPI KEBENARAN DAN MEMANG TiDAK DAPAT DITUTUPI. 
Jika kita melihat realita dalam kehidupan manusia benar dapat disalahkan dan salah dapat dibenarkan. Yang dapat kita lakukan adalah menyerahkannya kepada Tuhan, karena Dia yang akan bertindak dengan keadilan-Nya.  
(Ringkasan khotbah, Minggu 13 Oktober 2013 oleh Ev. Anam Peni Asih)

Ringkasan khotbah, Minggu 6 Oktober 2013 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU

Dipanggil dan diutus Tuhan
Kejadian  12:1-9
               
Defenisi  Dan Tujuan Panggilan Allah
            Arti dipanggil adalah dipisahkan dari. Dari mana?? Dari kumpulannya, sehingga orang yang dipisahkan itu berbeda dari kumpulan sebelumnya. Bukan suatu kebetulan apabila kisah pemanggilan Abraham ini setelah kisah pemberontakan manusia yang ingin membangun menara babel. Allah memanggil/memisahkan Abraham untuk dipakai sebagai alat untuk memperbaharui lingkungannya.
Apa Yang Kita Butuhkan Untuk Meresponi Panggilan Tuhan?
Mengapa orang Kristen sering gagal meresponi panggilan Tuhan? karena seringkali hanya mengandalkan skillnya. Skill itu adalah kebutuhan yang sekunder di dalam kekristenan. Kebutuhan pokok yang dibutuhkan adalah iman. Abraham meresponi panggilan Allah dengan iman. Perintah Allah dalam bagian ini bukanlah sesuatu yang mudah. Abraham dituntut untuk memiliki iman yang besar. Mengapa?? karena ia masih belum tahu tempat yang ia tuju. Kapan ia akan tahu tempat tersebut? Allah tidak memberitahu dia. Kapan dia akan memiliki negeri itu? Allah tidak memberitahu dia. Apakah tempat itu lebih baik daripada negeri Abraham sekarang? Allah tidak memberitahu dia. Allah hanya berjanji akan menunjukkan tempat itu. Kalau Abraham beriman, maka ia bukan hanya akan melihat, tetapi juga memiliki negeri itu (band. 12:7; 13:14-17).
Janji Allah Kepada Orang Yang Meresponi Panggilan Tuhan
Allah memang memberikan perintah yang sulit kepada Abraham, namun Allah juga menyediakan janji yang luar biasa. Janji yang luar biasa ini adalah tentang berkat Tuhan. Hal ini dapat dilihat dari pemunculan akar kata “berkat” dalam teks ini. Kata “berkat” atau “memberkati” yang muncul 5 kali di pasal 1-11 sekarang muncul 5 kali juga hanya dalam 3 ayat (Kej 12:1-3). Beberapa elemen penting dari berkat juga muncul di sini, yaitu tanah (Kej 12:1), keturunan yang banyak (Kej 12:2a) dan kemakmuran (Kej 12:2b). Janji terakhir yang diberikan Allah kepada Abraham adalah Abraham akan menjadi berkat (ayat 2d). Menerima berkat adalah berkat, tetapi berkat terbesar adalah ketika seseorang menjadi berkat (band. Kis 20:35). Ini merupakan berkat di atas segala berkat. Berkat ini merupakan tujuan dari pemberian semua berkat sebelumnya. .
 (Ringkasan khotbah, Minggu 6 Oktober 2013 oleh  Lz. HERMAN NAPITUPULU)

Ringkasan khotbah, Minggu 29 September 2013 oleh Pdt. MARK A. SIMON

Hari Perhentian
(Ibrani 4:1-4; 9-13)

Surat Ibrani merupakan surat peringatan dan membantu kita untuk memahami sifat kehidupan Kristen melalui gambaran nyata dari kehidupan sehari-hari. Kita, sebagai orang Kristen berjalan ke tujuan tertentu, yaitu sebuah tempat atau status perhentian.
Ibaratnya, kita ini sedang berjalan. Semua orang harus memiliki tujuan yang jelas. Namun demikian, ada tiga hal yang bisa menyebabkan orang tidak sampai ke tujuan:

Yang pertama, mereka mungkin tidak tahu rute atau jalan yang harus dilewati atau ditempuh supaya tiba ke tujuan. Seandainya mereka belum pernah ke tempat dan mereka tidak membawa peta atau panduan, ia tidak mungkin bisa sampai ke tujuannya. Dalam kehidupan Kristen, kita membutuhkan Alkitab sebagai peta kita, dan Yesus sebagai pemandu kita.
 
Yang kedua, ada kemungkinan pelancong itu mendapatkan nasihat atau petunjuk yang salah, yang menyebabkan ia mengambil jalan yang salah, atau membaca petunjuk jalan salah, atau seseorang mungkin menipu mereka. Mereka akhirnya tiba di tempat yang berbeda daripada tempat dirancangnya.
Dalam kehidupan Kristen, kita tidak perlu mengikuti nasihat keliru dari media atau dari orang yang tidak mengikut Yesus.

Yang ketiga, seorang pelancong dapat menjadi lelah sewaktu perjalanan dan berhenti untuk beristirahat. Dalam kasus ekstrim, mungkin mereka merasa perjalanannya terlalu sulit atau panjang, dan mereka putus asa, lalu pulang ke tempat asalnya.
Dalam kehidupan Kristen, kita tidak boleh mudah menyerah  tetapi harus setia dan aktif dalam perjalanan kita bersama Yesus.     
(Ringkasan khotbah, Minggu 29 September 2013 oleh  Pdt. MARK A. SIMON ) 

Ringkasan khotbah, Minggu 22 September 2013 oleh Ev. A. PENI ASIH

Tuhan yang peduli
1 Raja-raja 19:1-8

                Secara umum yang membuat seorang peduli satu sama lain : sudah
kenal dan ada kedekatan (akrab), pernah dipedulikan (timbal-bailk),
kasih yg tertanam dalam diri seseorang dan sebagainya.
Latar belakang perikop
Dalam kisah ini nampak jelas bagaimana Tuhan peduli pada Elia yang saat itu :
*) Mengalami tekanan yangg sangat berat dan membuat ia putus asa (Elia berkata, “ya Tuhan ambilah nyawaku V.4). Bagi Elia mati itu lebih baik, tapi kalau boleh jangan mati di tangan krn di bunuh Izebel. Namun menurut Tuhan belum waktunya, di depan masih ada yang hrs dikerjakan.
*) Elia merasa sendiri, memang semula ketika Elia melarikan diri ia mengajak bujangnya tetapi setelah sampai di Bersyeba ia meninggalkan bujangnya (v.3); dalam bagian lain dikatakan hanya Elia yang tinggal sabagai nabi Tuhan (1 Raja 18:22).
*) Elia lelah – ia masuk ke Padang Gurun sehari perjalanan, lalu ia duduk di bawah pohon Arar (v.4a). Kita dpt merasakan betapa lelahnya Elia jalan sehari, dlm keadaan pikiran yg tdk tenang, takut karena sebentar lagi ia akan di bunuh oleh suruhan Izebel.
Elia pernah membunuh 450 orang nabi Baal di Israel (1 Raja2. 18:40)
Ternyata yang dilakukan Elia ini, membuat dirinya, nyawanya terancam sehinggg ia tertekan, putus asa, tidak berdaya, lelah.
Dalam keadaan demikian, Tuhan peduli pada ELIA, Tuhan memberi apa yg dibutuhkan ELIA :
TUHAN MENGHIBUR ELIA DENGAN MEMBERIKAN makan dan minum  (roti bakar; air dalam kendi v.6; v.8). Ketika Elia tidur, tiba-tiba malaikat menyentuh dan membangunkan dia supaya makan. Elia bangun dan makan tapi berbaring lagi. Malaikat TUHAN datang ke dua kalinya dan berkata,”Elia bangun dan makan”.Perhatikan di sini Elia nurut, dia bangun dan makan lagi.
Elia dalam keadaan tertekan ia TAAT.
TUHAN MEMBERIKAN KEKUATAN pd Elia – oleh kekuatan itu Elia berjalan 40 hari 40 mlm (v.8). Tuhan peduli dgn memberikan kekuatan sesuai dgn yg dibutuhkan Elia.
Kebenaran yang yang diajarkan:
  1. Tuhan yang kita percaya adalah Tuhan yang peduli pada umat-Nya
  2. Kepedulian Tuhan itu tidak pernah berhenti dalam kehidupan umat-Nya.
Marilah kita peduli dengan menyadari Tuhan sudah peduli pada kita.

(Ringkasan khotbah, Minggu 22 September 2013 oleh  Ev. A. PENI ASIH) 

Ringkasan khotbah, Minggu 15 September 2013 oleh Pdt. DJONI FEBRIANTO

Istimewa di hadapan Tuhan
Kejadian 1:27; 2:7; 1 Petrus 1:18-19

                Bila kita merenungkan asal-usul kita, nampaknya kita ini mahkluk yang tidak ada harganya di mata Tuhan. Firman Tuhan jelas berkata bahwa kita  diciptakan dari debu tanah, “ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi mahkluk yang hidup” (Kejadian 2:7). Firman Tuhan selalu mengingatkan asal usul kita itu dari debu dan akhirnya kembali lagi kepada debu.

            Kejadian 2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi mahkluk yang hidup. Nafas Tuhan inilah yang menjadikan hidup kita berarti. Nafas Tuhan = roh dan roh manusia itu sifatnya kekal. Di sinilah kita yang adalah debu  menjadi berarti di mata Tuhan.

            Sungguh luar biasa kita diciptakan Tuhan, segambar dan serupa dengan diri-Nya. Di katakan dalam Kejadian 1;26 Berfirmanlah Allah, “Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi”. Maka Allah menciptakan menusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

            Apa artinya diciptakan segambar atau serupa dengan diri Allah ? Artinya ada kemiripan sifat antara Allah dan manusia. Allah adalah Roh, manusia juga mempunyai roh, Allah mempunyai pikiran, perasaan dan kehendak, manusia juga mempunyai pikiran, perasaan
dan kehendak.   Allah itu kekal dan manusia juga diberikan kekekalan oleh Allah. Allah itu Mahakuasa dan manusia diberi kuasa untuk menaklukkan bumi dan isinya.

            Selain itu Tuhan sendiri pernah berkata demikian,”Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia dan Aku ini mengasihi engkau (Yesaya 43:4a). Dimata Tuhan kita ini sangat berharga. Allah telah membuktikan dengan rela datang ke dunia untuk menebus dosa-dosa kita. Inilah bentuk penghargaan tertinggi dari Tuhan pada manusia. Tuhan menghargai kita dengan memberikan nyawa-Nya, hidup-Nya, kematian-Nya, pengorbanan-Nya. Di katakan dalam 1 Petrus 1:18-19,” Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

Aplikasi :
Bila Tuhan sudah sedemikian rupa menghargai kita, mengistimewakan kita, marilah kita juga menghargai Tuhan setinggi-tingginya dalam hidup kita. Wujud kita menghargai Tuhan adalah senantiasa rajin berdoa, membaca firman-Nya dan melakukan kehendak-Nya. Bahkan tidak henti-hentinya menyaksikan cinta kasih Tuhan kepada sesama.

 (Ringkasan khotbah, Minggu 15 September 2013 oleh  Pdt. DJONI FEBRIANTO) 
Sukses dalam pandangan Tuhan
1 Tawarikh 21:1-17

                Dalam ayat-ayat tesebut ada kesan yang kuat bahwa Daud telah melakukan kesalahan yang sangat besar, sehingga mengakibatkan 70.000 orang meninggal. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa Daud orang yang berkenan di hadapan Allah, mentaati segala perintah Tuhan, mengikuti Tuhan dengan segenap hati , melakukan apa yang benar di hadapan Allah (1 Raja 14:8; Kis 13:22). Apa rahasia yang membuat Daud sukses di mata Allah ?
1 Tawarik 21 ini menceritakan mengenai sikap hati yang sedang ditunggu-tunggu Allah ketika umat Allah sedang jatuh dalam dosa.
1.     Daud menyadari telah berdosa kepada Tuhan, segera mengakui dosanya kepada Tuhan dan mohon pengampunan dosa (1 Taw 21:8).
Menyadari dosa kemudian segera mengakuinya di hadapan Tuhan merupakan langkah awal menjadi orang yang berkenan di hadapan Tuhan. Tanpa langkah awal ini tidak mungkin Daud dan juga orang percaya yang lain dapat menjadi teladan. Kebutuhan akan pengampunan Allah seharusnya melahirkan sikap merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan dan mohon pengampunan. Ini bukan karena kesadaran diri yang hebat tetapi karena karunia Roh Kudus yang menginsyapkan dosa. Tetapi pengakuan ini harus merupakan suatu pengakuan yang keluar dari hati, bukan karena dosanya sudah terbukti dan tidak dapat mengelak lagi akhirnya terpaksa mengaku dosa. Ini berarti tidak ada ketulusan untuk mengakui dosa dan salah kita.
2.     Daud berani , mau dan rela menyerahkan sepenuhnya penghukuman atas dosanya kepada Tuhan (1 tawarikh 21;13).
Mungkin cukup banyak orang di dunia ini, yang karena memang benar-benar merasa bersalah, tidak merasa keberatan untuk mengakui kesalahannya dan minta maaf atas kesalahan yang dibuatnya. Tetapi tidak banyak orang yang berani dan juga rela menerima hukuman akibat dosanya. Atau kalau pun berani dan menerima hukuman, maunya hanya menginginkan hukuman yang minimal atau seringan-ringannya. Manusia berdosa cenderung tidak mau menerima hukuman kalau bisa. Bukankah saya sungguh-sungguh sudah menyesal dan bertobat ?  Bukankah saya juga sudah berjanji untuk tidak melakukan
lagi ? Apakah semua itu belum cukup ? Hukuman tujuannya supaya manusia bertobat. Jika sudah bertobat haruskah tetap menerima hukuman ? Kalau memang Allah mengasihi umat-Nya seharusnya Dia membebaskan dari hukuman. Manusia sering tidak mengerti bahwa hukuman yang diberikan Allah itu memang wewenang Allah adalah demi manusia itu sendiri. Daud mengenal Allah yang ketika melakukan segala tindakan-Nya itu semua dilakukan demi kasih-Nya kepada manusia. Itulah sebabnya Daud tetap dapat merasakan kasih Tuhan walaupun sering dihukum. Dapat dikatakan selama Allah masih mendisiplin dan menjatuhkan hukuman pada manusia berarti masih ada perhatian dan kasih Allah pada manusia.
3.     Daud tidak mau menyeret atau melibatkan orang lain dalam menanggung akibat dosa yang telah dibuatnya (1 Tawarikh 21:17).
Sikap seperti inilah yang mematahkan mata rantai dosa sehingga tidak membuahkan dosa yang lain. Daud menjadi orang yang berkenan di hadapan Tuhan ternyata bukan karena dia lebih baik, lebih hebat, lebih kudus dari kita. Daud sama dengan kita orang yang berdosa. Tetapi ia menjadi orang yang berkenan, sukses di hadapan Tuhan oleh karena dia mempunyai sikap yang tepat ketika jatuh dalam dosa. Belas kasihan Allah turun atas Daud  dan orang Israel. Tuhan mengampuni dosa Daud dan umat Israel. Posisi Daud dan umat Israel dipulihkan kembali. Mereka kembali menjadi orang yang dikasihi Tuhan, mereka kembali menjadi umat Allah dan berkenan di hadapan Tuhan. Kita adalah orang berdosa yang selalu berbuat dosa setiap hari. Tetapi bagaimana sikap kita setelah kita jatuh dalam dosa  merupakan sikap yang sangat dinanti-nantikan Allah. Suadara dan saya dapat mengambil sikap seperti Daud. Maka orang-orang yang berada disekitar kita mulai dapat melihat kwalitas iman kita.   Bahkan Tuhan akan memakai kita menjadi teladan bagi banyak orang.
(Ringkasan khotbah, Minggu 8 September 2013 oleh  Pdt. Em. AGUS SURJANTO)