YESUS DATANG MEMBAWA SUKACITA
Lukas 2:8-14
Ada 4 alasan utama mengapa kita bersukacita di hari
Natal :
1.
Karena
bayi Natal itu adalah Tuhan, Pencipta khalik langit dan bumi.
Tuhan Yesus sendiri pernah berkata : Aku adalah alfa dan omega, Akulah awal dan
yang akhir. Sebelum dunia ada, Aku sudah ada, dan setelah dunia berakhir, Aku
tetap ada. Jadi Yesus yang kita sembah bukan manusia biasa. Tetapi Dia adalah
Tuhan yang menjelma menjadi manusia. Seringkali orang menolak ke-Tuhanan Yesus,
ketika melihat bahwa Yesus itu manusia spt kita. Padahal secara logika, Allah
mau jadi manusia, pasti bisa, tetapi manusia mau jadi Allah pasti tidak bisa.
Jadi kalau orang menolak ke-Tuhanan Yesus, hanya krn Yesus menjelma jadi
manusia, maka mereka rugi besar, sama spt orang Yahudi, sampai hari ini tidak
bisa mengakui ke-Tuhanan Yesus, krn mereka hanya melihat sisi kemanusiaan
Yesus.
2.
Karena
bayi Natal itu adalah Raja di atas segala raja.
Segala bangsa dan suku bangsa, patut bertekuk lutut di bawah kaki Yesus sebagai
Raja di atas segala raja.
3.
Karena
bayi Natal itu adalah Allah yang Imanuel, Allah yang beserta kita.
Dimanapun kita berada, apapun kondisi kita, persoalan kita, Tuhan tidak pernah
meninggalkan kita seorang diri.
4.
Karena
bayi Natal itu adalah Juruselamat dunia.
Inilah kabar gembira buat setiap kita. Dimana Tuhan
Yesus datang ke dunia dalam rangka menebus dosa manusia. Tuhan pernah berkata :
Aku datang bukan untuk orang benar, tetapi Aku datang untuk orang berdosa. Itu
sebabnya Tuhan memilih jalan salib untuk menebus kita.
Inilah
ke 4 alasan mendasar,
mengapa kita, umat Kristiani patut bersukacita di hari Natal. Bila sukacita
kita didasarkan pada pengenalan kita akan siapa bayi Natal itu, maka saya
percaya sukacita kita, tidak dapat dirampas/direbut oleh persoalan hidup kita.
Baik masalah ekonomi, masalah pekerjaan, sakit penyakit, bahkan kematian, tidak
akan dapat merampas sukacita Natal ini. Terbukti, Paulus didalam segala
tantangan pelayanan yang dihadapi, pernah berkata demikian : “Siapakah yang
akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau
penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?” (Rm
8:35) “Sebab aku yakin, bahwa baik maut,
maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada
sekarang, maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun
yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita
dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.” (Rm 8:38-39). Jadi
sukacita Paulus, mengikut Yesus, tdk dapat dirampas oleh berbagai penderitaan.
Karena Paulus kenal benar siapa itu Yesus.
Ringkasan
khotbah Minggu, 13 Desember 2015 oleh
Pdt. DJONI FEBRIANTO
0 komentar:
Posting Komentar