Ringkasan khotbah Minggu, 27 Desember 2015 oleh Pdt. YOHANES CHAI

Berani Tampil Beda 
(Kejadian 6:5-12, 22; Roma 12:1-2)
Artis yang terkenal pasti memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh publik figur yang lain. Untuk menjadi terkenal dan dikagumi oleh orang lain dibutuhkan karakter yang berbeda dan para artis berani tampil beda hanya untuk menarik perhatian supaya terkenal dan dikagumi oleh orang lain. Bagaimana dengan orang Kristen? Apakah kita perlu tampil beda? Orang Kristen juga harus berani tampil beda. Tampil beda orang kristen terpenting bukan bertujuan untuk hal-hal jasmani atau yang bersifat lahiriah, tetapi untuk hal-hal yang rohani, karakter kristiani yang memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama. Mengapa dan bagaimana orang Kristen harus berani tampil beda?
I.Dunia ini sudah sangat rusak : Kita Harus berani tampil beda
Di zaman Nuh, orang-orang jahat dan telah rusak. Alkitab mengatakan bahwa ketika dilihat Tuhan, kejahatan besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata (Kejadian 6:5-6). Dalam bagian ini dipakai istilah selalu dan semata-mata, berarti hidup dalam zaman Nuh begitu rusak. Bahkan ayat 11-12, digunakan  tiga kali kata “rusak” , juga menunjukan kerusakan dan kejahatan orang-orang di zaman Nuh, sampai Tuhan begitu kecewa dan digunakan istilah Tuhan menyesal (bahasa antropomorfis) untuk menggambarkan dukacita Tuhan yang begitu mendalam. Zaman kita sekarang ini, juga tidak beda jauh dengan zaman Nuh pada waktu. Dunia sekarang ini telah sangat jahat dan rusak, maka kita juga harus tampil beda.
II. Cara Orang percaya dalam hidup yang berani tampil beda:
Bagaimana orang Kristen dapat hidup tampil beda di tengah-tengah dunia yang jahat dan rusak ini? Dari Firman Tuhan memberitahukan ada dua rahasia bagi orang percaya untuk dapat tampil beda, yaitu:
A. Kita harus berjalan bersama Tuhan (Kejadian 6:9)
Dalam Kejadian 6:9 diterjemahkan oleh LAI “hidup bergaul dengan Allah”, terjemahan asli sebenarnya adalah berjalan, maka dalam bahasa Inggris dan Yunani selalu memakai kata berjalan. Jadi, di tengah zaman yang jahat ini Tuhan ingin kita berjalan bersama Tuhan. Orang yang bejalan bersama Tuhan artinya dia taat kepada Tuhan, seperti Nuh. Nuh adalah orang yang berjalan bersama Tuhan, dia taat seluruh perintah Tuhan artinya apa yang Tuhan perintahkan, ia tidak membantah melainkan menjalankan semuanya dengan taat
(Kej. 6:22). Kiranya, kita dapat belajar seperti Nuh yaitu dapat berani tampil beda di tengah-tengah zaman yang jahat ini, kita tidak berjalan menurut dunia dan diri kita, melainkan berjalan bersama Tuhan yaitu dengan taat sepenuh kepada kehendak dan perintah Tuhan.
B. Kita tidak boleh serupa dengan dunia (Roma 12:1-2)
Paulus seorang yang telah bertobat mengerti arti hidup tampil beda sebagai orang Kristen. Dalam Roma 12:1, Paulus mengerti bahwa setelah percaya kepada Yesus maka hidupnya tidak boleh dipersembahkan pada yang lain dan tidak boleh hidup sendiri, melainkan harus dipersembahkan pada Tuhan sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Tuhan (12:1). Selanjutnya orang percaya dinasihati untuk berani tampil beda dengan dunia ini yaitu: “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,...(Roma 12:2). Jadi, kita harus tampil beda dengan tidak hidup serupa dengan dunia artinya tidak kompromi dengan nilai-nilai duniawi ini....melainkan mengalami pembaharuan budi atau pembaharuan seluruh pikiran dan hidup kita. Kata berubah menunjuk pada perubahan metamorfosis....dimana kita harus hidup menjadi semakin indah yaitu hidup berubah yang semakin menyenangkan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama kita.Penutup:  Jemaat sekalian, sungguh kita hidup dalam dunia yang jahat atau zaman yang rusak. Oleh sebab itu, marilah kita mengakhiri tahun 2015 dan memasuki tahun 2016 dengan suatu tekad untuk hidup berani tampil beda sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan. Kiranya melalui dua rahasia yang Tuhan berikan dalam Firman-Nya, menolong kita dapat hidup berani tampil beda. Tuhan memberkati kita, Imanuel!
Ringkasan khotbah Minggu,  27 Desember 2015 oleh Pdt. YOHANES CHAI

0 komentar:

Posting Komentar