Ringkasan khotbah Minggu, 8 Nopember 2015 oleh Pdt. SUWANTON

Hidup  dalam Dunia yang Sementara
Mazmur 103: 15-18, Yakobus 4:13-17

Pemazmur menggambarkan bahwa hidup manusia adalah seperti rumput  sedangkan Yakobus menggambarkan seperti uap. Mazmur 103: 15-16
Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi. Yakobus 4:14
Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Dua bagian ini menyampaikan hal yang sama yaitu tentang hidup yang fana dan sementara. Fana dan sementara berbicara tentang waktu hidup di dunia. Karena fana dan sementara, maka manusia harus memiliki sikap hidup yang benar supaya dapat memuliakan Allah.
Dua (2) sikap hidup Kristen dalam dunia yang sementara :
1.                  Hidup mengandalkan Tuhan
Di satu sisi pemazmur berbicara tentang hidup yang fana dan sementara tetapi di sisi lain berbicara tentang sesuatu yang kekal / yang tidak fana dan tidak sementara. Apa yang tidak fana dan sementara ? Kasih setia Tuhan.“…dari selama-lamanya sampai selama-lamanya...” (v. 17). Kasih setia Allah menyatakan Allah sendiri yang adalah kekal.
Demikian juga Yakobus berbicara tentang suatu yang kekal yaitu Allah sendiri. Manusia dapat berencana tetapi harus mengikutsertakan Allah dalam perencanaannya. Yakobus menentang orang yang congkak dan sombong karena menganggap diri bisa dan tidak melibatkan Tuhan dalam rencana hidupnya (vv. 15-16)
            Banyak hal bisa menjadi andalan hidup di dunia ini seperti, harta, kekuasaan, teman dsb tetapi semuanya ini adalah fana dan sementara. Tidak ada yang kekal di dunia selain Allah dan Kasih SetiaNya, maka manusia harus dan hanya mengandalkan Tuhan. Komitmen : “Aku mau hidup mengandalkan Tuhan”
2.                  Hidup Takut akan Tuhan
Pemazmur menyatakan juga bahwa kasih setia Allah hanya diberikan kepada beberapa
kriteria manusia (vv. 17-18) yaitu :
1.      Orang yang takut akan Tuhan.
2.      Orang yang berpegang pada perjanjian-Nya.
3.      Orang yang melakukan titahNya
Hidup takut akan Tuhan berarti taat dan setia pada kehendak Tuhan. Melakukan kehendak Tuhan dan menjauhi semua yang bertentangan dengan kehendakNya.
Banyak hal di dunia ini mendatangkan kenikmatan dan kesenangan tetapi manusia harus mengalami kenikmatan dan kesenangan yang tidak bertentangan dengan kehendak Allah. Komitmen : “Aku mau hidup takut akan Tuhan”
Ringkasan khotbah Minggu,  8 Nopember 2015 oleh Pdt. SUWANTON 

0 komentar:

Posting Komentar