Hidup dalam
Dunia yang Sementara
Mazmur 103: 15-18, Yakobus 4:13-17
Pemazmur menggambarkan bahwa hidup manusia adalah seperti
rumput sedangkan Yakobus menggambarkan
seperti uap. Mazmur 103: 15-16
Adapun
manusia, hari-harinya seperti rumput,
seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga; apabila angin melintasinya,
maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi. Yakobus 4:14
Dua bagian ini menyampaikan hal yang sama yaitu tentang hidup yang
fana dan sementara. Fana dan sementara berbicara tentang waktu hidup di dunia.
Karena fana dan sementara, maka manusia harus memiliki sikap hidup yang benar
supaya dapat memuliakan Allah.
Dua (2) sikap hidup Kristen dalam dunia yang sementara
:
1.
Hidup
mengandalkan Tuhan
Di satu sisi
pemazmur berbicara tentang hidup yang fana dan sementara tetapi di sisi lain
berbicara tentang sesuatu yang kekal / yang tidak fana dan tidak sementara. Apa
yang tidak fana dan sementara ? Kasih setia Tuhan.“…dari selama-lamanya sampai
selama-lamanya...” (v. 17). Kasih setia Allah menyatakan Allah sendiri yang
adalah kekal.
Demikian juga
Yakobus berbicara tentang suatu yang kekal yaitu Allah sendiri. Manusia dapat
berencana tetapi harus mengikutsertakan Allah dalam perencanaannya. Yakobus
menentang orang yang congkak dan sombong karena menganggap diri bisa dan tidak
melibatkan Tuhan dalam rencana hidupnya (vv. 15-16)
Banyak hal bisa
menjadi andalan hidup di dunia ini seperti, harta, kekuasaan, teman dsb tetapi
semuanya ini adalah fana dan sementara. Tidak ada yang kekal di dunia selain
Allah dan Kasih SetiaNya, maka manusia harus dan hanya mengandalkan Tuhan. Komitmen : “Aku
mau hidup mengandalkan Tuhan”
2.
Hidup
Takut akan Tuhan
Pemazmur
menyatakan juga bahwa kasih setia Allah hanya diberikan kepada beberapa
kriteria manusia
(vv. 17-18) yaitu :
1.
Orang yang takut akan Tuhan.
2.
Orang yang berpegang pada
perjanjian-Nya.
3.
Orang yang melakukan titahNya
Hidup takut akan
Tuhan berarti taat dan setia pada kehendak Tuhan. Melakukan kehendak Tuhan dan
menjauhi semua yang bertentangan dengan kehendakNya.
Banyak hal di dunia ini mendatangkan kenikmatan dan kesenangan
tetapi manusia harus mengalami kenikmatan dan kesenangan yang tidak
bertentangan dengan kehendak Allah. Komitmen
: “Aku mau hidup takut akan
Tuhan”
Ringkasan
khotbah Minggu, 8 Nopember 2015 oleh
Pdt. SUWANTON
0 komentar:
Posting Komentar