Ringkasan khotbah Minggu, 28 Februari 2016 oleh Ev. Anam Peni Asih

MENJADI BERKAT MELALUI PERKATAAN
Efesus 4:29; Kolose 3:17
Perkataan seseorang memliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan seseorang. Dengan mendengar perkataan seseorang dapat menjadi baik, demikian pula dengan sebaliknya melalui perkataan seseoang menjadi tidak baik.
Tujuan Paulus menulis surat kepada jemaat Efesus supaya mereka memiliki kehidupan baru sebagai umat yang sudah percaya kepada Kristus.  
Judul dalam perikop dalam Kitab Efesus maupun Kolose sama “MANUSIA BARU”. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu ciri  manusia baru menjadi berkat melalui perkataan atau menjadi teladan melalui perkataan.
Seperti apakah perkataan yang menjadi berkat itu ?
1.    PERKATAAN YANG BAIK
Perkataan yang baik di sini bahasa aslinya AGATHOS artinya : berguna, baik dan cocok. Perkataan yang baik tujuannya supaya seseorang yang mendengarkan menjadi lebih baik. Orang yang mendengar akan memikirkan dan merenungkan perkataan yang baik itu kemudian melalui proses orang itu mau berubah. Contoh kisah seorang janda di Sarfat yang suaminya meninggal, sementara janda ini hanya memiliki segemgam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Tetapi saat itu Elia datang pada janda tersebut dan mengatakan berilah padaku sepotong roti. Janda ini mengatakan demi Allahmu yang hidup tidak, sesungguhnya tidak ada roti padaku, kecuali segemgam tepung dan sedikit minyak, setelah aku mengumpulkan kayu bakar ini, aku akan pulang dan mengolahnya  bagiku dan bagi anakku. Setelah kami memakannya kami akan mati (artinya sudah tidak ada yang dimakan lagi). Elia mengatakan, jangan takut (jangan putus asa, jangan kuatir) pulanglah, masaklah, buatlah sepotong roti bundar kecil bagiku, bagimu dan anakmu. Sebab firman Tuhan berkata, segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli tidak akan berkurang sampai Tuhan memberi hujan. Janda ini melakukan seperti yang dikatakan Elia dan betul janda dan anaknya dapat makan beberapa waktu lamanya sesuai firman Tuhan yang disampaikan Elia. Perkataan Elia cocok untuk janda yang sedang takut, kuatir karena ekonomi, Elia memberitahukan bahwa Tuhan memelihara umat-Nya, Tuhan tidak pernah meninggalkan dan membiarkan anak-anakNya. Melalui perkataannya Elia menjadi berkat bagi janda yang sedang kuatir, putus asa dan takut
Mari kita jangan asal bicara tetapi mengucapkan perkataan yang berguna, yang baik dan cocok sehingga perkataan menjadi berkat bagi sesama.
2.    PERKATAAN YANG MEMBANGUN
Membangun yang dimaksud di sini adalah perkataan yang meneguhkan iman (oekodomee). Iman itu erat hubungannya dengan Tuhan. Untuk membangun hubungan dengan Tuhan kita membutuhkan orang lain. Banyak cara yang Tuhan pakai untuk membangun iman seseorang, salah satunya adalah melalui perkataan yang membangun. Tuhan Yesus pernah berkata,” Yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan firman Allah dan memeliharanya (Lukas 11:28)” Ini artinya menurut Tuhan bahwa orang
yang mendengarkan dan melakukan firman itu berbahagia, karena menjadi berkat bagi sesama dan nama Tuhan dimuliakan. Tuhan tidak pernah mengatakan berbahagialah orang yang pandai, yang punya uang, yang punya jabatan dst karena semuanya itu hanya sementara.
Bagaimana dengan perkataan kita, apakah meneguhkan iman sesama atau meragukan atau melemahkan iman sesama ?
Marilah kita bertekad menjadi berkat bagi sesama melalui perkataan yang baik dan membangun sesama.

Ringkasan khotbah Minggu, 28 Februari 2016 oleh Ev. Anam Peni Asih

0 komentar:

Posting Komentar