Ringkasan khotbah Minggu, 6 Maret 2016 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU

JADILAH SEPERTI YANG ENGKAU KEHENDAKI
Ibrani 4:14-16

            Orang yang bisa membebaskan seorang narapidana dari hukuman, bukanlah sesama  narapida, bukan orangtuanya, juga bukan tetangganya, melainkan hakim dalam pengadilan. Kenapa? Karena hakim mempunyai kuasa hukum untuk menetapkan hukuman atau membebaskan seseorang dari hukuman.  Sama halnya dengan kita, ketika kita berdosa, siapa yang bisa mengampuni kita, dan kepada siapa kita harus bersandar? Hanya Allahlah yang berkuasa untuk mengampuni kita, sebab dosa merupakan sebuah pelanggaran terhadap hukum Allah.  Namun bagaimana caranya kita dapat menghadap Allah yang suci itu dan meminta pengampunan? Bukankah kita yang berdosa itu tidak layak menghadap Allah yang suci?
Satu-satunya jalan yang disediakan Allah adalah melalui Yesus.  Yesuslah yang punya kuasa untuk menolong kita menghadap Allah. Ibrani 4:14 berkata bahwa Yesus telah melintasi langit. “Melintasi” artinya telah melampaui, melewati satu area. Untuk mengerti maksud dari kata “melintasi,” kita harus mengerti konteks jabatan Imam besar. Dulu pada masa PL, seorang Imam Besar memiliki satu tugas khusus satu kali dalam setahun. Dia harus “melintasi” ruang kudus untuk menuju ruang maha kudus yang dibatasi tabir pembatas. Dia masuk ke dalam ruangan paling kudus dalam rumah Tuhan untuk menghadap hadirat Tuhan. Di situlah Imam Besar menjadi perantara antara umat Tuhan dengan Tuhan, untuk meminta pengampunan dosa kepada Tuhan dengan mempersembahkan korban.
            Imam besar melintasi ruang kudus ke ruang maha kudus, tapi Yesus, Imam Besar Agung kita telah melintasi langit.  Ibrani 9:24 berkata: “Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna kepentingan kita.” Dia telah masuk ke ruangan yang terkudus, yaitu sorga. Tidak sekali dalam setahun, tapi selama-lamanya. Yesus membukakan tabir pembatas antara kita dengan Allah untuk selamanya. Dan ketika tabir itu terbuka, maka kita dapat memohon pengampunan dosa kepada Allah.
             Dari bagian ini kita bisa mengerti bahwa Kristus itu adalah Pribadi yang superior dibandingkan dengan apapun di dunia ini. Ia adalah pencipta dan penopang segala ciptaan-Nya. Ia mengerti perjalan detail kehidupan umat-Nya. Itulah sebabnya kita harus percaya terhadap segala sesuatu yang telah dirancangkan oleh-Nya. Percayalah, apapun yang terjadi di dalam kehidupan kita saat ini, itu adalah rancangan terbaik. Dan ada maksud Tuhan di dalamnya.
Ringkasan khotbah Minggu, 6 Maret  2016 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU

0 komentar:

Posting Komentar