TELADAN HIDUP EZRA
Ezra 7:10
Dalam sejarah bangsa Israel, ada 2 orang yang
terkenal sebagai pembaharuan Israel. Mereka adalah Ezra dan Nehemia. Ezra
adalah orang yang melakukan suatu pembaharuan secara rohani yang menuntun
Israel sampai pertobatan sedangkan Nehemia adalah orang yang melakukan
pembaharuan secara fisik karena dialah yang membangun kembali tembok Yerusalem.
Kali ini kita akan membahas salah satunya yakni Ezra. Bagaimana Ezra bisa
menjadi pembaharu bagi bangsanya Israel, bagaimana Ezra bisa menjadi pelopor
pembaharuan bagi Israel? Apa yang Ezra lakukan? Dan bagaimana ia bisa menjadi
seperti itu? Dipakai Tuhan secara luar biasa. Teladan yang bisa menjadi contoh
bagi kita semua saat ini.
1. Meneliti firman Tuhan.
1. Meneliti firman Tuhan.
Meneliti bukan hanya membaca sesudah itu
menutupnya dan lupa apa yang tadi dibaca. Membaca Alkitab tidak usah buru-buru
dengan harapan bisa menyelesaikan banyak ayat atau pasal yang dibaca, namun tak
ada artinya sedikitpun setelah kita membacanya. Telitila… ! Apa maksud firman tersebut.
Apa yang Allah ingin sampaikan. Ezra
mengabdikan dirinya untuk meneliti (harfiah — “mencari”) firman Allah. Ia
berusaha untuk mengetahui jalan pikiran Allah dalam semua hal yang berkaitan
dengan kehidupan ini, dunia, dan maksud-maksud Allah bagi umat-Nya.
2. Melakukan firman Tuhan.
Ezra mengabdikan diri untuk menaati
ketetapan-ketetapan Allah dan standar-standar Nya yang benar. Apa yang
diajarkannya, dilakukannya. Apa yang telah ia teliti ia lakukan. Ia teliti
Hukum Taurat tentang pernikahaan. Allah tidak
memperbolehkan umat Israel untuk
menikah dengan bangsa lain yang tidak percaya kepada Tuhan. Ketika Ezra
menerima laporan bahwa beberapa diantara umat (khususnya para orang-orang
terpandang menikah dengan orang yang tidak percaya) menikah dengan bangsa lain.
Ezra pun menaati FT. ia berpuasa dan mengoyakkan jubahnya sambil mencabut
rambut di kepalanya. Dan menyerukan agar setiap isteri dan anak yang dihasilkan
dari perkawinan diusir dari Israel
3. Mengajarkan Firman Tuhan
Mengajarkan FT bukanlah tanggung jawab HT
semata, tetapi tanggung jawab semua orang percaya. Ulangan 6 mengatakan: di
semua tempat dan segala kondisi, para orang tua Yahudi akan mengajarkan Taurat
kepada putera-puterinya. Permisi Tanya, kapan terakhir bpk/ibu mengajarkan FT
kepada putera/i. kapan terakhir berdoa bersama-sama dengan putera/i. itulah
sebabnya anak-anak zaman sekarang tidak lagi takut akan Tuhan. Karena sangat
jarang memiliki waktu untuk belajar FT.
Karena itu, marilah kita sungguh-sungguh menjadi
peneliti, pelaku & pemberita Firman Tuhan. Menjadi peneliti dengan cara
rajin membaca Firman Tuhan dan juga buku-buku rohani lainnya sebagai bahan
tambahan kita, menjadi pelaku dengan melakukan semua perintah Firman Tuhan,
menjadi pengajar dengan jalan mengkomunikasikan apa yang kita pelajari kepada
orang lain. Memang sulit. Namun sejauh mana kita bisa mengambil sikap.
Bagaimana sekarang? Apakah kita mau menjadi berkat dan pembaharu bagi
orang-orang disekitar kita? Dengan firman Tuhan maka kita akan lebih mantap
dalam melakoni hidup ini menjadi pembaharu seperti Ezra.
Ringkasan
khotbah Minggu, 24 Januari 2016 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU
0 komentar:
Posting Komentar