Ringkasan khotbah Minggu, 24 Januari 2016 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU

TELADAN HIDUP EZRA
Ezra 7:10
Dalam sejarah bangsa Israel, ada 2 orang yang terkenal sebagai pembaharuan Israel. Mereka adalah Ezra dan Nehemia. Ezra adalah orang yang melakukan suatu pembaharuan secara rohani yang menuntun Israel sampai pertobatan sedangkan Nehemia adalah orang yang melakukan pembaharuan secara fisik karena dialah yang membangun kembali tembok Yerusalem. Kali ini kita akan membahas salah satunya yakni Ezra. Bagaimana Ezra bisa menjadi pembaharu bagi bangsanya Israel, bagaimana Ezra bisa menjadi pelopor pembaharuan bagi Israel? Apa yang Ezra lakukan? Dan bagaimana ia bisa menjadi seperti itu? Dipakai Tuhan secara luar biasa. Teladan yang bisa menjadi contoh bagi kita semua saat ini.
1. Meneliti firman Tuhan.
Meneliti bukan hanya membaca sesudah itu menutupnya dan lupa apa yang tadi dibaca. Membaca Alkitab tidak usah buru-buru dengan harapan bisa menyelesaikan banyak ayat atau pasal yang dibaca, namun tak ada artinya sedikitpun setelah kita membacanya. Telitila… ! Apa maksud firman tersebut. Apa yang Allah ingin sampaikan.  Ezra mengabdikan dirinya untuk meneliti (harfiah — “mencari”) firman Allah. Ia berusaha untuk mengetahui jalan pikiran Allah dalam semua hal yang berkaitan dengan kehidupan ini, dunia, dan maksud-maksud Allah bagi umat-Nya.
2. Melakukan firman Tuhan.
Ezra mengabdikan diri untuk menaati ketetapan-ketetapan Allah dan standar-standar Nya yang benar. Apa yang diajarkannya, dilakukannya. Apa yang telah ia teliti ia lakukan. Ia teliti Hukum Taurat tentang pernikahaan. Allah tidak  memperbolehkan umat Israel  untuk menikah dengan bangsa lain yang tidak percaya kepada Tuhan. Ketika Ezra menerima laporan bahwa beberapa diantara umat (khususnya para orang-orang terpandang menikah dengan orang yang tidak percaya) menikah dengan bangsa lain. Ezra pun menaati FT. ia berpuasa dan mengoyakkan jubahnya sambil mencabut rambut di kepalanya. Dan menyerukan agar setiap isteri dan anak yang dihasilkan dari perkawinan diusir dari Israel
3. Mengajarkan Firman Tuhan
Mengajarkan FT bukanlah tanggung jawab HT semata, tetapi tanggung jawab semua orang percaya. Ulangan 6 mengatakan: di semua tempat dan segala kondisi, para orang tua Yahudi akan mengajarkan Taurat kepada putera-puterinya. Permisi Tanya, kapan terakhir bpk/ibu mengajarkan FT kepada putera/i. kapan terakhir berdoa bersama-sama dengan putera/i. itulah sebabnya anak-anak zaman sekarang tidak lagi takut akan Tuhan. Karena sangat jarang memiliki waktu untuk belajar FT.
Karena itu, marilah kita sungguh-sungguh menjadi peneliti, pelaku & pemberita Firman Tuhan. Menjadi peneliti dengan cara rajin membaca Firman Tuhan dan juga buku-buku rohani lainnya sebagai bahan tambahan kita, menjadi pelaku dengan melakukan semua perintah Firman Tuhan, menjadi pengajar dengan jalan mengkomunikasikan apa yang kita pelajari kepada orang lain. Memang sulit. Namun sejauh mana kita bisa mengambil sikap. Bagaimana sekarang? Apakah kita mau menjadi berkat dan pembaharu bagi orang-orang disekitar kita? Dengan firman Tuhan maka kita akan lebih mantap dalam melakoni hidup ini menjadi pembaharu seperti Ezra. 
Ringkasan khotbah Minggu, 24 Januari 2016 oleh Lz. HERMAN NAPITUPULU

0 komentar:

Posting Komentar