SATU TUBUH DALAM KRISTUS
Mazmur : 133
Mazmur ini dipakai secara komunal
(nasional) waktu hari raya Israel (Kel 23:14-17; Im 23:4-22, 33-43; Bil
28:16-31; 29:12-39; Ul 16:1-17). Situasi peringatan suatu hari raya di
Yerusalem (jalan yang sempit dan dipenuhi ribuan orang) memang memungkinkan
banyak orang untuk egois dan mudah tersulut emosinya. Dalam situasi seperti
ini, mazmur ini perlu dinyanyikan untuk mengingatkan bahwa setiap orang Israel
adalah satu saudara berdasarkan perjanjian dengan Tuhan. Hari raya justru
mengingatkan kalau mereka semua adalah satu saudara: sama-sama ditebus dari
Mesir, melewati Laut Teberau, berkeliling di padang gurun, menerima perjanjian
di Sinai, dsb. Hal yang sama berlaku untuk orang Kristen. Sekalipun kita
berasal dari berbagai latar belakang, pola pendidikan, suku dan status yang berbeda, tetapi kita
adalah satu saudara dalam Kristus. Kristus sebagai kepala gereja adalah pokok
persatuan kita (Gal 3:26-29; Ef 4:15-16).
Pemazmur mengatakan betapa baik
dan indahnya apabila saudara-saudara berkumpul dengan rukun. Banyak orang bisa berkumpul pada satu tempat yang
sama tetapi tanpa kerukunan. Keindahan kerukunan di atas digambarkan dengan dua
hal:
(1) Seperti minyak di kepala Harun
yang melimpah.
Minyak yang dipakai waktu penahbisan
Harun (dan imam-imam lain) adalah minyak khusus yang tidak boleh ditiru maupun
digunakan oleh orang biasa (Kel 30:22-33). Minyak (parfum) sendiri biasa
dipakai orang Yahudi untuk menunjukkan kesegaran dan wewangian (Mat 6:17).
Minyak dipakai untuk menyambut tamu pada waktu pesta. Kualitas minyak dan
jumlah minyak (sampai meleleh ke janggut Harun) yang digambarkan dalam Mazmur
133 menunjukkan bahwa kesegaran yang dihasilkan merupakan kesegaran yang luar biasa. Gambaran ini juga
mungkin mengingatkan bangsa Israel pada waktu perjanjian dengan Allah di padang
gurun, ketika Yahweh menjadi Allah mereka dan diam di tengah-tengah mereka
(sebelum bangsa Israel pecah menjadi dua kerajaan).
(2) Seperti embun di Gunung Hermon
yang melimpah.
Gunung Hermon terletak hampir 10
ribu kaki dari permukaan laut. Ketinggian ini memungkinkan bagi gunung ini
untuk terus menerus memiliki salju, hujan dan embun, sekalipun di musim panas.
Menariknya, pemazmur lebih memfokuskan pada embun Hermon. Mengapa? (1) Karena
embun merupakan sumber air yang konstan bagi tumbuh-tumbuhan. Embun selalu
muncul setiap pagi. (2) Karena embun yang sampai ke Bukit Zion menunjukkan
jumlah persediaan air yang sangat banyak.
Sebagai
hasil dari kerukunan di atas, TUHAN memerintahkan berkat bagi orang yang percaya.
Demikian juga dengan kita sebagai umat Allah yang hidup rukun sebagai satu
tubuh Krsitus. Hidup kita akan diberkati Allah jika kita mampu untuk hidup
rukusatu dengan yang lain.
Ringkasan
khotbah Minggu, 22 Nopember 2015 oleh
Lz. HERMAN NAPITUPULU
0 komentar:
Posting Komentar